“Laa ilaha illallah, SBY laknatullah!”
Begitulah Dzikir massa HMI selama menggelar aksi menolak kenaikan harga BBM sejak seminggu yang lalu. Meski tak seramai kemarin, Jum’at (30/3), beberapa kelompok massa masih menggelar aksi di Gedung Sate Bandung sejak pukul 11.00 siang. Menjelang Dzuhur, ratusan massa yang terdiri dari kelompok HMI dan PMII melaksanakan Shalat Jum’at di Jalan Diponegoro, depan Gedung Sate Bandung.
Usai shalat jum’at, kalimat Dzikir HMI bertambah dengan kalimat “Laa ilaha illallah, Polisi Laknatullah!” Pasalnya, selama Massa melaksanakan shalat jum’at, pasukan aparat kepolisian yang ditugaskan berjaga hanya duduk-duduk dan berkumpul di dekat jama’ah shalat jum’at. Setelah jama’ah bubar, barulah polisi kembali ke gerbang depan Gedung Sate mengambil posisi berjaga.
Sontak Massa bersorak, “Huuu! Laa ilaha illallah, Polisi Laknatullah!” Bahkan beberapa meneriaki polisi, “Kafir! Kafir!”
Hanya terpisah beberapa meter, kelompok aksi HMI dan PMII menggelar aksi terpisah. Keduanya menggelar aksi orasi dan teatrikal, serta membawa spanduk dan poster. Salah satu spanduk yang diusung Massa HMI berisi kalimat “SBY Lebay” dan “Tembak Mati SBY-Boediono, Teroris Rakyat”. Baik HMI maupun PMII menuntut jika BBM naik, SBY dan Boediono harus turun.
Selain orasi dan teatrikal, aksi PMII diwarnai pembakaran ban bekas. Ratusan aparat kepolisian masih berjaga di depan gerbang Gedung Sate. Akibat aksi ini, Kawasan Jalan Diponegoro kembali ditutup. Dari pantauan eramuslim, hingga pukul 13.30, belum diketahui apakah akhir dari aksi pembakaran ban bekas tersebut akan berlangsung anarkis atau tidak. Namun, beberapa aparat kepolisian mulai mengambil bebatuan dan menyiapkannya di saku mereka.
Reporter: Hafshah
Redaktur: Pizaro
Reporter: Hafshah
Redaktur: Pizaro
Komentarku ( Mahrus ali ):
Apakah mereka yang menjalankan salat Jumat di jalan itu memakai khutbah atau tidak. Bila tidak, maka belajarlah terlebih dahulu sarat dan rukun salat Jumat agar sesuai dengan sariat. Untuk apakah demo anti kenaikan BBM tapi salat Jumatnya tidak di laksanakan sesuai dengan tuntunan. Ingatlah ayat ini:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari Jum`at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.( Al Jumat 9 )
Ibnu katsir berkata : “ Tinggalkan jual beli dan berangkatlah untuk salat bila adzan telah di kumandangkan . Para ulama ` telah sepakat haram jual beli saat itu . Bila orang berjual beli apakah di sahkan ? . Para ualama berbeda pendapat menjadi dua . Namun menurut pengertian ayat tersebut secara harfiyah , tidak mengesahkan jual beli ,” Larangan jual beli ini dan pergi untuk salat dan berdzikir kepada Allah lebih baik untukmu di dunia dan akhirat . [1]
Biasanya di Saudi arabia , para ulama ` yang bertugas beramar ma`ruf pergi dengan naik Jib patroli bersama dua polisi dengan memegang mikropon lalu menyerukan agar pemilik toko , super market , mini market dll untuk menutup seketika . Bila masih tetap di buka maka izin perdagangannya di cabut dan toko langsung di tutup. Karena itu , ketika adzan Jumat di kumandangkan , seluruh toko di tutup dan pasar sepi karena seluruh penghuninya
Artikel Terkait
Assalamu'alaikum wr wb
BalasHapusPak kyai, tolong dong theme nya diganti yg lebih sederhana. Warna hijaunya bikin kurang nyaman saat membaca tulisan2 pak kyai. Selain itu theme ini sgt byk animasi flash nya yg membuat loading begitu lambat.
Salam,