Rabu, Maret 21, 2012

Tiga Buku Syiah Terbitan Indonesia Dilarang Di Malaysi

 

 

 

 Kementerian Dalam Negeri Malaysia melarang peredaran tiga buku terbitan Indonesia karena dinilai mengandung materi yang bertentangan dengan ajaran Islam di Malaysia.

Sekretaris bidang teks Alquran dan Penerbitan, Abdul Aziz Mohamed Nor seperti dikutip Bernama, Selasa, mengatakan ketiga buku yang dilarang tersebut berjudul "Pengantar Ilmu-ilmu Islam", "Dialog Sunnah-Syiah", dan "Tafsir Sufi Al-Fatihah Mukadimah".
Buku "Pengantar Ilmu-ilmu Islam" ditulis oleh Murtadha Muthahhari dan diterbitkan oleh Pustaka Zahra, Jakarta. Sedangkan "Dialog Sunnah-Syiah" ditulis oleh A Syarafuddin Al-Musawi dan diterbitkan Penerbit Mizan PT Mizan Pustaka, Bandung.
"Tafsir Sufi Al-Fatihah Mukadimah" ditulis oleh Jalaluddin Rakhmat dan diterbitkan PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
"Peredaran ketiga buku ini dikhawatirkan akan mengganggu ketertiban masyarakat," kata Abdul Aziz.
Sebelumnya, Ustadz Farid Okbah juga pernah menyampaikan keluhan sama kepada penasehat Ahmadinejad ketika acara dialog Sunni-Syiah di Gedung MUI, baru-baru ini. Beliau mengatakan buku-buku Syiah selama ini sudah sangat melecehkan Umat Islam dengan tulisan-tulisan yang mencaci maki sahabat. (pz/ant)
Sumber: eramuslim

Komentarku ( Mahrus ali ):

Benar apa yang dilakukan oleh pemerintah Malaisia, bukan salah atau keliru. Sebab kaum Syi`ah adalah pendusta, bukan kaum yang jujur, Kalau mukmin mesti jujur karena mengikuti ayat:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا  يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa menta`ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.[1]

Non muslim suka dusta, jarang berkata jujur, lihat saja ayat sbb;
إِنَّمَا يَفْتَرِي الْكَذِبَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْكَاذِبُونَ
Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta. ( Annakhel 105 ).
Sebagian kedustaan dalam kitab Syi`ah al Murajaat yang di larang di Malaisia tadi sbb:


/ 893 مَنْ سُرِّهُ أَنْ يَحْيَا حَيَّاتِيِ ، و يَمُوتَ مَيْتَتِي ، و يَتَمَسَّكَ بِالْقَصَبَةِ الياقوته الَّتِي خلقَهَا اللهَ بِيدُهُ ، ثَمَّ قَالَ لَهَا :" كُونِي فَكَانَتْ " فَلْيَتَولَّ عَلَيِيَّ بُنَّ أَبِي طَالِبَ مِنْ بَعْدَِي .
مَوْضُوعٌ .
/ 893 Barang siapa  ingin untuk menjalani hidup seperti saya, dan mati seperti mati saya, dan memegang  tangkai yakut  yang diciptakan oleh Allah  dengan  tangannya, lalu berkata kepadanya: "Jadilah" lalu jadi juga .  Maka berilah kekuasaan  kepada Ali Bin Abi Thalib setelah aku. ( Jadikan  Ali  sebagai  khalifah ).
Al bani menyatakan : Hadis tsb palsu.

مِنْ سُرِّهُ أَنْ يَحَْيَا حَيََاتَي ، و يَمُوتَ مَمَاتُي ، و يُسْكَنَ جَنَّةَ عَدَنِ غَرَسَهَا رَبَّي ، فلْيُوَالِ عَلِيًَّا مِنْ بَعْدِي ، و لِيُوَالِ وَلِيَّهُ ، و لِيَقْتَدِ بالأئمة مِنْ بَعْدَِي ، فَإِنَّهُمْ عِتْرتي خُلِقُوا مِنْ طِينَتِي ، رُزِقُوا فَهْمًا وَعِلْمًا ، وَوَيْلٌ لِلْمُكَذِّبِيْنَ بِفَضْلِهُمْ مِنْ أَمّْتِي ، الْقَاطِعَيْنِ فِيهُمْ صِلَّتَي ، لَا أَنَا لَهُمْ اللهُ شفاعَتِي .
Siapa pun  yang ingin  menjalani hidup seperti kehidupanku  dan mati  seperto  mati saya, dan hidup di surga Aden yang tanamannya  ditanam oleh Tuhanku, maka hendaklah senang kepada Ali  setelah saya, dan  senang juga kepada walinya, ikutilah imam – imam setelah saya. Mereka adalah keluarga saya. Mereka  diciptakan dari tanahku . Mereka di beri  pemahaman dan pengetahuan ( ilmuku ) .  Celakalah bagi orang – orang yang tidak percaya dengan keutamaan mereka  dari kalangan umat saya. Mereka memutus hubungan kerabat saya ( silatur rahmi ) . Mereka  tidak akan mendapat syafaat saya dengan izin Allah.

مَوْضُوعٌ .
Hadis tsb palsu.
قَالُ الشَّيْخِ الْعَلَّامَة الألباني رحمَهُ اللَّهُ فِي رَدْهِ عَلَى صَاحِبِ الْمَرَاجِعَاتِ :
وَهَذَا الْحَديثُ مِنْ الأحاديث الَّتِي أَوََرَدَّهَا صَاحِبُ " الْمُرَاجَعَاتِ " عَبْدُ الْحِسِّينَ الموسوي نَقْلًا عَنْ كَنْزِ الْعُمَّالِ ( 6 / 155 و 217 218 ) مُوْهٍمًا أَنَّه فِي مُسْنَدِ الْإِمَامِ أَحَمْدَ ، مُعْرِضًَا عَنْ تَضْعِيفِ صَاحِبِ الْكَنْزِ إِيَّاهُ تَبِعَا للسيوطي !
Syaikh Al-Albani semoga rahmat Allah  di sampaikan kepadanya - mengatakan dalam menanggapi pengarang kitab Al Murojaat.

Inilah pembicaraan yang dibuat oleh pemilik / pengarang kitab al Murojaat ".  Abdul-Hussein al-Musawi, dia  mengutip  dari kitab " Kanzul Ummal " (6/155 dan 217 218) . Dia kira hadis ini ada dalam Musnad Imam Ahmad dan tidak mencantumkan perkataan pengarang " Kanzul Ummal " melemahkannya karena ikut kepada Imam Suyuthi.

وَكَمْ فِي هَذَا الْكُتَّابِ " الْمُرَاجَعَاتِ " مِنْ أحاديثَ مَوْضُوعَاتٍ ، يُحَاوِلُ الشِّيعِيُّ أَنْ يُوَهِّمَ الْقَرَّاءُ صِحَّتَهَا ، وَهُوَ فِي ذَلِكَ لَا يُكَادُ يُرَاعِي قَوَاعِدَ عِلْمِ الْحَديثِ حَتَّى الَّتِي هِي عَلَى مَذْهَبِهُمْ !
Berapa banyak di buku ini "al Murojaat " dari  hadis – hadis palsu . Pengarang Syi`ah itu mencoba untuk mengesankan di hadapan para pembaca bahwa   hadis itu adalah benar. Dalam keadaan seperti itu, dia hampir tidak memperhitungkan aturan ilmu pengetahuan hadis, sekalipun kaidah yang ada di madzhab mereka.

إِذْ لَيْسَتْ الْغَايَةُ عِنْدَه التَّثَبُّتُ مِمَّا جَاءَ عَنْه صَلَّى اللَّهُ عَلَيه وَسَلْمَ فِي فَضْلِ عَلَيِي رَضِيَ اللَّهُ عَنْه ، بَلْ حَشَرَ كُلَّ مَا رُوِيَ فِيه ! وَعَلِيِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْه كَغَيْرَه مِنْ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ وَالصَّحَابَةِ الْكَامِلِينَ أَسْمَى مَقَامَا مِنْ أَنْ يَمْدَحُوا بِمَا لَمْ يَصِحُّ عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيه وَسَلْمَ .

Sebab tujuannya  bukan penelitian tentang hadis yang benar dari Nabi SAW tentang keutamaan Ali ra , tapi mengoleksi belaka .
Ali - semoga Allah senang dengan dia, seperti khalifah lain lebih tinggi derajatnya  dari pada pujian yang tidak  dari Rasulullah SAW
وَلَوْ أَنْ أَهْل السُّنَّةِ وَالشِّيَعَةِ اِتَّفَقُوا عَلَى وَضْعِ الْقَوَاعِدِ فِي "~ مُصْطَلَحَ الْحَديثِ يَكُونُ التَّحَاكُمُ إِلَيهَا عِنْدَ الْاِخْتِلاَفِ فِي مُفْرَدَاتٍ الرِّوايَاتِ ، ثَمَّ اِعْتَمَدُوا جميعا عَلَى مَا صَحَّ مِنْهَا ، لَوْ أَنَّهُمْ فَعَّلُوا ذَلِكَ لَكَانَ هُنَاكَ أَمَلٌّ فِي التَّقَارُبِ وَالتَّفَاهُمِ فِي أمهات الْمَسَائِلَ الْمُخْتَلَفَ فِيهَا بَيْنَهُمْ ، أَمَا وَالْخِلاَفَ لَا يُزَالُ قَائِمَا فِي الْقَوَاعِدِ والأصول عَلَى أَشَدِّهُ فَهَيْهَات هَيْهَاتَ أَنْ يُمْكِنَ التَّقَارُبُ وَالتَّفَاهُمُ مَعَهُمْ ، بَلْ كُلَّ مُحَاوَلَةَ فِي سَبِيلِ ذَلِكَ فَاشِلَةٌ .~ وَاللهَ الْمُسْتَعَانِ.
Seandainya  kaum Sunni dan Syiah sepakat untuk membuat aturan dalam mustholah  Hadits  lalu  merujuk kepadanya ketika terjadi perbedaan tentang riwayat hadis,
Kemudian mereka mengadopsi semua apa yang benar dari riwayat itu. Jika mereka melakukannya  maka  ada harapan perbaikan hubungan dan pemahaman dalam masalah pokok  yang disengketakan diantara mereka ,  Tetapi setiap upaya kesana akan gagal wallohul mustaan .

Komentarku ( Mahrus ali ):
Itulah komentar Syaikh Al albani tentang kedustaan dalam kitab Al Murojaat. Sebetulnya masih banyak kedustaan al Murojaat, dan akan membikin kita perihatin kepada mereka, kok sangat banyak hadis palsu  bukan hadis hasan yang di buat pegangan kalangan Syi`ah bukan ahlus sunnah.  . Tapi  saya cukupi sekian saja untuk menjadi bahan kewaspadaan bukan mengabaikan terhadap kaum syi`ah yang menyesatkan dan tidak mengarah kepada kebenaran itu.


[1] Al ahzab 70
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan