Kantor kepresidenan Tunisia memperingatkan adanya upaya untuk menabur perpecahan di dalam negeri, setelah serangkaian insiden yang menyoroti ketegangan yang meningkat antara para pendukung nilai-nilai Islam dan sekuler.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan hari Minggu kemarin (18/3), kantor presiden menyatakan keprihatinan mereka atas pencemaran yang terjadi di beberapa masjid di ibukota Tunis dan di Ben Guerdane, sebelah selatan negeri itu.
Namun pada saat yang bersamaan, kantor presiden juga prihatin dengan tindakan aktivis Islam yang mereka anggap radikal.
Kelompok oposisi berhaluan kiri Partai Progresif Demokratik (PDP) menyatakan keprihatinan yang sama hari Minggu kemarin dengan menyatakan adanya upaya untuk menciptakan perpecahan dan konflik di dalam negeri.
Dan dalam komentar terakhir Perdana Menteri Hamadi Jebali berbicara terkait konflik antara kubu reaksioner dan modernis.
"Presiden Moncef Marzouki juga menyatakan kekhawatiran dan kepeduliannya atas pPelanggaran yang berulang terhadap tempat ibadah dan simbol persatuan dan identitas nasional," kata juru bicaranya.
Pada hari Kamis pekan lalu, telur dilemparkan ke dinding masjid di Ben Guerdane, yang terletak dekat perbatasan dengan Libya. Di dalam masjid, Al-Quran juga ditemukan dalam kondisi dirobek.
Di ibukota Tunis, kelompok tak dikenal menggambar bintang Daud, lambang Yahudi, di dinding masjid al-Fath.
Masjid ini sering menjadi titik awal untuk demonstrasi yang dilakukan oleh komunitas Salafi setelah sholat Jumat.
Tetapi pernyataan kantoe presiden juga mengecam insiden yang dipentaskan oleh seorang aktivis Salafi di Manouba University, sekitar 25 kilometer (15 mil) dari Tunis, yang menciptakan skandal awal bulan ini.
Pada kesempatan itu aktivis Salafi mencoba untuk mengganti bendera nasional, yang berkibar di atas atap bangunan fakultas seni dan humaniora, dengan bendera hitam bertuliskan kalimat Tauhid.
Tindakan itu merupakan bagian dari sengketa panjang atas keputusan pihak universitas untuk melarang wanita mengenakan cadar di kampus.
"Tindakan ini bertujuan untuk memecah belah dan merusak identitas negara berupa bendera nasional dan karakter simbol negara," kata pernyataan presiden.
Perkembangan terbaru ini datang dengan latar belakang ketegangan yang semakin tumbuh antara nilai-nilai Islam dan sekuler di dalam Tunisia.
Para pemimpin moderat Islam Tunisia, yang mengambil kekuasaan setelah menggulingkan orang kuat Zine ElAbidine Ben Ali setelah pemberontakan rakyat tahun lalu, berada di bawah tekanan dari kelompok Muslim "radikal".
Perdana Menteri Jebali mengakui ketegangan tersebut dalam kunjungan ke Jerman pekan lalu.
"Revolusi Tunisia sekarang berada di persimpangan jalan," katanya Rabu pekan lalu.
"Bahaya Tunisia terbesar adalah konflik antara reaksioner dan modernis," tambahnya.
"Yang terburuk adalah meyakini bahwa kebebasan dan demokrasi tidak kompatibel dengan Islam."
Tunisia mengadopsi konstitusi sementara pada bulan Desember dan saat ini sedang menyusun konssititu baru yang dijadwalkan akan selesai sekitar pertengahan tahun depan.
Pada hari Jumat pekan lalu, ribuan pria dan wanita berdemonstrasi di luar parlemen Tunisia menuntut masuknya syariah Islam dalam konstitusi masa depan negara Afrika utara tersebut.(fq/afp)
Sumber: eramuslim
Komentarku ( Mahrus ali ):
Kebatilan dan kebenaran terus menerus memperjuangkan dirinya untuk tampil dan mengubur yang lain, mulai dulu hingga kini. Ini merupakan sunnatullah yang harus berlaku dan tidak akan berobah. Ingatlah firmanNya:
فَهَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا سُنَّةَ الْأَوَّلِينَ فَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّةِ اللَّهِ تَبْدِيلًا وَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّةِ اللَّهِ تَحْوِيلًا
Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlakunya) sunnah (Allah yang telah berlaku) kepada orang-orang yang terdahulu. Maka sekali-kali kamu tidak akan menjumpai perubahan bagi sunnah Allah, dan sekali-kali kamu tidak akan menemui perobahan sunnah Allah itu.[1]
Karena itu, beruntunglah tentara Allah dan rugilah tentara setan di dunia sampai di akhirat. Allah telah menyatakan:
الَّذِينَ ءَامَنُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللهِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ الطَّاغُوتِ فَقَاتِلُوا أَوْلِيَاءَ الشَّيْطَانِ إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا
Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.[2]
Baca lagi disini:
20 Feb 2012
27 Jul 2011
28 Des 2011
02 Jan 2012
Artikel Terkait
Pak, saya ingins ekali ikut andil dalam berdakwah. Saya telah menulis satu buah artikel yang formatnya dialog. Saya ingin minta tolong. Kiranya bapak berkenan mengoreksinya kalau-kalau ada kesalahan di dalamnya. Saya tidak mau mempublikasikannya sebelum pasti isinya tidak bermasalah.INi tautannya, Pak:
BalasHapushttp://malsasa.tk/wp-content/uploads/2012/03/Islam-Harus-Bersatu-di-Atas-Persamaan-Bukan-Perpecahan.pdf
Maafkan saya jika bahasanya masih awam, Pak. Terima kasih.
Ade Malsasa Akbar. Filenya tidak bisa dibuka di windows saya, kirim saja ke email saya darulqurani@yahoo.co.id
BalasHapusTerima kasih banyak, Pak. Saya telah mengirimnya. Maafkanlah saya jika saya sangat kurang sopan dan saya tak tahu kalau PDF tidak dapat dibuka di sana.
BalasHapusJazakumullah khairan, Pak Ustaz Mahrus Ali.