Tanbihun.com – Perkembangan masalah kelompok oknum rifaiyah yang mengharamkan,tahlil,ziarah kubur,membaca al-barzanji, masih sangat menarik dicermati. Karena ini menyangkut amaliyah yang sudah menjadi amaliyah mayoritas jamaah rifaiyah.
“ saya membaca diinternet,tentang kasus pengharaman tahlil di wilayah semarang,itu hanya beberapa oknum,bukan pengurus rifaiyah” begitu kata pak sudardji selaku ketua DPW Rifaiyah Jawa tengah dalam sambutan pada pengajian peringatan isra’ mi’raj di Cepokomulyo Gemuh Kendal. Lebih lanjut beliau menegaskan ” Insya Alloh dalam waktu dekat masalah ini akan segera tuntas”.
Faham ini kelihatannya memang sengaja dihembuskan dan disebar luaskan, dan buktinya faham ini sudah menyebar,yang baru terlihat selain disemarang,adalah di temanggung,dan pekalongan.
Bahkan dipekalongan sudah beredar foto copy kitab Syaikh Ahmad Rifa’i yang menjadi acuan “pengharaaman” tahlil. Untuk persisnya kami sampai tulisan ini di upload belum bisa mendapatkan copyannya, kepada kawan2 di pekalongan,kalau bisa tolong dicari dan ditulis disini,biar bisa kita diskusikan.
Bunyi dari nadhomnya kira2 begini endi becike wong podo tahlilan # Rame2 dzikir kerono kadunyan. Itu sepenggal nadhom yang diingat oleh Ustadz Rifai ketika beliau mengisi tausyiah pengajian rajaban di Pekalongan, namun sayang beliau tidak mendapatkan copyannya.
Sebenarnya bukan masah pengharamannya yang dipermasalahkannya,orang mau tahlil atau tidak itu hak azazi masing2,namun ketika paham itu dihembuskan dan dengan menghakimi kelompok lain yang tidak sepaham dengan sebutan “bid’ah”, maka itu menimbulkan keresahan ditengah masyarakat. Kalau memang menurutnya tahlil itu haram ya haram saja jangan menghakimi orang lain, sebab ini masih wilayah yang memang terbuka pintu khilaf. Bukankah semua punya landasan dalil dari para ulama’ salaf?
Kalau pengusung anti tahlil dari kalangan rifaiyah ini memang mempunyai jiwa ilmiah, anggap saja ini undangan dari kami, ayo kita gelar diskusi terbuka membahas masalah ini.paling tidak lewat blog ini.
Yang mempunyai pedapat, silahkan diskusikan disini.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Baca saja buku mantan kiyai NU menggugat tahlilan, istighosahan dan ziarah ke wali songo Buku itu tebal sekali, keterangannya jelas bahkan di CD pengajian saya juga sudah di jelaskan kesyirikan dalam tahlil, menjawab 150 argumentasi pembela tahlilan. Dan baca lagi disini:
18 Sep 2011
30 Apr 2011
11 Agt 2011
01 Jan 2012
22 Feb 2011
Artikel Terkait
orang yang ikut acara tahlilan orang meninggal, merasa agama Islam masih banyak yang kurang dan harus ditambah dengan acara tahlilan tsb, barulah Islam sempurna.. Entah siapa nabi mereka...
BalasHapusPadahal sudah jelas itu, Alyauma akmaltu lakum dinakum wa atmamtum alaikum nikmatii wa rodhitulakumul islamadina, mereka masih kurang saja, benar2 "juara"
BalasHapus