Minggu, 18 Maret 2012 00:30 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Said Aqil Siroj tidak yakin jika bom rakitan yang meledak di Semarang merupakan upaya pengalihan isu.
"Bom Semarang konon itu pengalihan isu, kalau iya keji banget. Tapi saya tak yakin," kata Said Aqil di sela seminar internasional bertema 'Peran Ulama Pesantren dalam Mengatasi Terorisme Global' di Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (17/3) malam.
Said Aqil mengemukakan hal itu terkait peristiwa meledaknya bom pipa di Jalan Tamtama Barat IX, RT 8 RW 9, Kelurahan Jangli, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (15/3).
Harus diakui, kata Said Aqil, saat ini kelompok radikal masih ada di Indonesia dan selalu mencari kesempatan untuk melaksanakan aksinya. "Kebebasan yang ada di negara ini telah dimanfaatkan oleh kelompok keras," tukas dia.
Said Aqil berpendapat, sesungguhnya kelompok radikal tidak terlalu besar, namun mereka demonstratif sehingga tampak menonjol. "Mereka itu sangat kecil tapi demonstratif," imbuh dia.
Sebelumnya Ketua Badan Nasional Penanggangan Terorisme Ansyad Mbay juga membenarkan, kelompok radikal di Indonesia tidak terlalu besar. Dikatakannya, kelompok moderat jauh lebih besar, namun mereka tidak demonstratif meski perannya bagi negara dan bangsa ini sangat nyata.
"Bom Semarang konon itu pengalihan isu, kalau iya keji banget. Tapi saya tak yakin," kata Said Aqil di sela seminar internasional bertema 'Peran Ulama Pesantren dalam Mengatasi Terorisme Global' di Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (17/3) malam.
Said Aqil mengemukakan hal itu terkait peristiwa meledaknya bom pipa di Jalan Tamtama Barat IX, RT 8 RW 9, Kelurahan Jangli, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (15/3).
Harus diakui, kata Said Aqil, saat ini kelompok radikal masih ada di Indonesia dan selalu mencari kesempatan untuk melaksanakan aksinya. "Kebebasan yang ada di negara ini telah dimanfaatkan oleh kelompok keras," tukas dia.
Said Aqil berpendapat, sesungguhnya kelompok radikal tidak terlalu besar, namun mereka demonstratif sehingga tampak menonjol. "Mereka itu sangat kecil tapi demonstratif," imbuh dia.
Sebelumnya Ketua Badan Nasional Penanggangan Terorisme Ansyad Mbay juga membenarkan, kelompok radikal di Indonesia tidak terlalu besar. Dikatakannya, kelompok moderat jauh lebih besar, namun mereka tidak demonstratif meski perannya bagi negara dan bangsa ini sangat nyata.
Redaktur: Karta Raharja Ucu
Sumber: Antara
Komentarku ( Mahrus ali ):
Jangan mudah menuduh pelaku bom adalah muslim radikal, sebab boleh jadi dia hanya sebagai aktor belaka yang di danai oleh kafir radikal yaitu kafir yang kesenangannya kebid`ahan, anti tuntunan, senang pendapat orang, anti dalil, senang bertawassul kepada wali yang terkubur di tanah anti berdoa langsung kepada Allah, membela kebid`ahan dan kesyirikan anti ajaran puritan, senang bersekutu dengan Kristen, anti kepada muslim yang istiqomah dengan al quran dan hadis, mendahulukan hukum Thaghut, mengakhirkan hukum Al quran, mendukung hukum Thaghut dan anti kepada hukum Al quran. Ingatlah firmanNya;
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا(36)
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata
Al ahzab 36
Bacalah disini:
22 Jul 2011
27 Jun 2011
20 Sep 2011
Boleh jadi aktor di balik layar adalah kafir asli yang selalu memusuhi kepada Islam bukan senang dan mendukung kepadanya. Ini adalah sebagian makar nya. Ingat firmanNya;
وَقَدْ مَكَرُوا مَكْرَهُمْ وَعِنْدَ اللَّهِ مَكْرُهُمْ وَإِنْ كَانَ مَكْرُهُمْ لِتَزُولَ مِنْهُ الْجِبَالُ(46)
Dan sesungguhnya mereka telah membuat makar yang besar padahal di sisi Allah-lah (balasan) makar mereka itu. Dan sesungguhnya makar mereka itu (amat besar) sehingga gunung-gunung dapat lenyap karenanya. Ibrahim 46
13 Mar 2012
02 Mar 2012
30 Nov 2011
20 Okt 2
Artikel Terkait
wong NU seng bnr mung sitk liyane akeh seng ra bnr,mengajrkn kbid'ahan & khurafat
BalasHapus