Satu-satunya negara muslim dimana proyek liberalisme sedemikian berhasil adalah Indonesia. Gagasan yang telah menggerogoti akidah umat muslim ini sangat subur di negara berpenduduk muslim terbesar ini, mengalahkan Negara-negara muslim lainnya. Bayangkan saja, pemikiran liberal terjadi dihampir seluruh struktur. Hal itu dikatakan Dewan Pembina INSISTS, DR. Hamid Fahmi Zarkasyi M.Phil mencermati perkembangan liberalisme di seluruh dunia.
“Pada tahun 2004, koran Herald Tribune (Media Amerika, red.) menampilkan sebuah berita yang sangat menarik. Di Koran itu dimuat sebuah pernyataan seorang pejabat Amerika bahwa Amerika sekarang mengalihkan perhatiannya ke Negara Asia tenggara khususnya Indonesia daripada ke Timur Tengah tengah,” tegasnya kepada Eramuslim.com.
Itu baru satu fakta. Pemimpin Program Kaderisasai Ulama (PKU) di Gontor ini juga mengutip skenario RAND Corporation yang membenturkan kaum Fundamentalis dengan Tradisionalis Islam.
“Dari buku-buku yang saya baca, khususnya skenario RAND Corporation ternyata terjadi di Indonesia. Seperti misalnya mengotak atik tafsir tradisonal. Memecah belah antara tradisional dengan fundamentalis. Menerbitkan buku-buku moderat. Itu semua terjadi di Indonesia dan saya lihat itu tidak terjadi di Negara lain,” sambungnya yang menempuh master di University of Birmingham, Inggris, ini.
Hal sama juga berlaku dalam perkembangan isu kesetaraan gender yang dimainkan para feminis di Indonesia.
“Ada satu berita di Lebanon bahwa ketika terjadi konferensi gender disana, utusan Indonesia itu dipuji, karena pengarusutamaan gender yang paling berhasil di seluruh dunia adalah Indonesia. Itu merupakan suatu bukti yang tidak dapat dipungkiri,” tegasnya.
Lantas faktor apa yang membuat gagasan liberalisme tumbuh makmur di Indonesia? Apakah karena memang Indonesia telah dijadikan sasaran sebagai Negara berpenduduk muslim terbesar di dunia ataukah lebih karena kultur budaya Indonesia yang mudah dimasuki gagasan Barat?
“Dua-duanya. Karena Indonesia Negara yang besar tapi kita rapuh. Intektualnya rapuh, ekonomi juga rapuh sehingga anak-anak muda dikasih dana yang cukup akan ikut dengan pemikiran Barat. Awalnya kan proyek. Dari proyek menjadi sebuah pemikiran. Dari pemikiran menjadi teologi,” pungkasnya. (Pz)
Sumber: eramuslim
Komentarku ( Mahrus ali ):
Kekufuran dan keimanan, tauhid dan syirik terus berbenturan mulai dulu sampai kini.Dimanapun manusia berada, maka muslim dan kafir akan selalu berbeda pandangan hidup untuk kesalamatan setelah kematian, bukan bahaya di akhirat dan didunia. Dengarkan saja ayat Allah sbb:
الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ بِغَيْرِ حَقٍّ إِلَّا أَنْ يَقُولُوا رَبُّنَا اللَّهُ وَلَوْلَا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَهُدِّمَتْ صَوَامِعُ وَبِيَعٌ وَصَلَوَاتٌ وَمَسَاجِدُ يُذْكَرُ فِيهَا اسْمُ اللَّهِ كَثِيرًا وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ(40)الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَءَاتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ
(yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah". Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama) -Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang ma`ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala
urusan. 40-41 Al Haj
Baca lagi disini:
15 Nov 2011
26 Sep 2011
24 Feb 2012
26 Feb 2012
14 Feb 2012
08 Jun 2011
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan