YOGYAKARTA | SURYA Online - Tatut Dian Ambarwati, putri Anto Sugiyartono atau Manthous, penyanyi campursari yang meninggal secara mendadak Jumat (9/3/2012) siang, terpaksa akan melakukan akad nikah dihadapan jenasah ayahnya, Sabtu (10/3/2012).
“Sebetulnya, rencana pernikahan akan dilangsungkan akhir tahun ini. Karena bapak meninggal, waktunya diajukan. Kami yakin meski bapak sudah meninggal, masih dapat melihat pernikahan kami,” kata Tatut Dian Ambarwati, Jumat (9/3/2012).
Dian mengungkapkan, sebelum meninggal calon suaminya Nugroho Budi Santoso sudah menemui bapaknya meminta restu. “Bapak sudah memberikan restu sebelum meninggal. Jadi besok pagi, di depan peti jenazah Bapak tinggal peresmiannya,” kata Dian.
Jenazah Manthous diberangkatkan dari Bukit Pamulang Indah, Tangerang Banten Jumat (9/3/2012) pukul 13.00 WIB melalui jalur darat. Kemungkinan jenazah sampai di Playen pada Sabtu dini hari. “Kemungkinan akad nikahnya jam tujuh pagi, tergantung jenazahnya sampai sini jam berapa,” kata Yunianto, adik kandung Manthous
Manthous meninggal pada usia 63 tahun, meninggalkan dua istri, yakni Utasih dan Desi, 6 anak dan 7 cucu.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Akad nikah dimuka Jenazah bukan ajaran Islam, tapi ajaran hawa nafsu atau bid`ah yang menyesatkan bukan sunah yang meluruskan. Para sahabat dan tabiin tiada yang melakukan seperti itu, mungkin non muslim yang menganjurkannya. Ini suasana sedih campur gembira. Mestinya berkabung dulu, jangan langsung nikah.
Paling menyesatkan adalah anggapan mayat bukan orang hidup masih bisa melihat atas pernikahan itu> Ini penyesatan bukan ajaran yang lurus. Ingatlah firmanNya:
وَمَا أَنْتَ بِمُسْمِعٍ مَنْ فِي اْلقُبُوْرِ
dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar. Fathir 22
Bacalah lagi disini:
25 Mar 2011
25 Apr 2011
14 Mei 2011
Artikel Terkait
Pertanyaan yang sama aku ajukan pada salah satu pengajian rutinku, tentang nikah di depan mayat....jawabnya adalah...LAISA MINAL ISLAM... itu bukan dari islam maka tinggalkan. Untuk tahu hal itu juga harus ngaji yang benar, umumnya orang hanya taat adat katanya tetua-tetua kita.
BalasHapus