Sabtu, 21 April 2012 15:17
WIB
TRIBUNPEKANBARU.COM, MALANG-Para
imigram gelap asal Afghanistan dan Sudan yang terdampar di pantai Pantai
Wonogoro, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengaku selama
empat hari mengapung di tengah lautan, sebelum terdampar. Para imigram
tersebut, bermaksud akan menyeberang ke Australia karena merasa di
negaranya tak menemukan kedamaian.
Untuk bisa pergi ke Australia, mereka mengaku harus membayar 5.000 dollar AS (sekitar Rp 45 juta) kepada pihak kapal. Menurut pengakuan salah satu Imigran asal Afghanistan yang fasih berbahasa Inggris, dirinya bersama imigran lainnya nekat mencari suaka.
"Karena kondisi di negara saya tidak aman dan tidak kondusif," kata Husain Sulthoni kepada wartawan di kantor Imigrasi Malang, Sabtu (21/4/2012).
Jika konflik di negaranya sudah aman dan kondusif, baru akan pulang. Namun, jika belum aman, akan tetap tinggal di Australia. "Lebih baik cari negara yang aman," ujarnya.
Husain mengaku, rombongan dalam satu kapal yang akan mencari suaka itu, sebanyak 83 orang. Cerita dia, sebelum mesin kapal yang ditumpanginya mati, perahu tersebut diterjang ombak laut Selatan. "Saat itu mesin kapal mati," cerita Husain singkat.
Sementara itu, menurut Khaliqdad Jamdad, imigran asal Afghanistan, yang juga membawa istrinya, untuk ke Australia, dirinya harus membayar 5.000 dollar AS. "Semua yang ikut kapal itu bayarnya .5000 dollar AS," katanya.
Khaliqdad bersama istrinya Syafira, serta empat anaknya, yakni Nasri, Asraf, Sujad, dan Risa, yang masih balita. Sementara menurut Kepala Kantor Imigrasi Malang, Sutoto Budi Rahayu, pihaknya akan memproses semua imigran tersebut sesuai dengan ketentuan yang ada.
"Setelah diperiksa, mereka semua akan kami pindah ke Rudenim yang ada Bangil, Kabupaten Pasuruan, untuk memperoleh penanganan," katanya.
Apakah para imigran tersebut akan dipulangkan atau tidak ke negaranya, atau diserahkan ke negara ke tiga hal tersebut tergantung pihak yang berwenang. "Kami hanya menangani yang ada di kantor imigran saja," katanya.
Adapun total rincian jumlah imigran yang saat ini berada di Kantor Imigrasi Malang, hingga Sabtu (21/4/2012) siang sudah berjumlah 43 orang. Sebanyak 22 orang warga Afghanistan tanpa dokumen apapun, 18 warga negara Afghanistan, yang memegang pencari suaka, serta satu orang lagi warga Afghanistan yang megang paspor.
Selain itu, ada dua orang warga negara Sudan yang memegang paspor dan visa, namun sudah habis masa berlakunya. Sedangkan jumlah keseluruhan imigran yang terdampar sebanyak 83 orang. Sisanya kini masih dalam pencarian petugas gabungan dari petugas kepolisian dan Polisi air.(kpc
Untuk bisa pergi ke Australia, mereka mengaku harus membayar 5.000 dollar AS (sekitar Rp 45 juta) kepada pihak kapal. Menurut pengakuan salah satu Imigran asal Afghanistan yang fasih berbahasa Inggris, dirinya bersama imigran lainnya nekat mencari suaka.
"Karena kondisi di negara saya tidak aman dan tidak kondusif," kata Husain Sulthoni kepada wartawan di kantor Imigrasi Malang, Sabtu (21/4/2012).
Jika konflik di negaranya sudah aman dan kondusif, baru akan pulang. Namun, jika belum aman, akan tetap tinggal di Australia. "Lebih baik cari negara yang aman," ujarnya.
Husain mengaku, rombongan dalam satu kapal yang akan mencari suaka itu, sebanyak 83 orang. Cerita dia, sebelum mesin kapal yang ditumpanginya mati, perahu tersebut diterjang ombak laut Selatan. "Saat itu mesin kapal mati," cerita Husain singkat.
Sementara itu, menurut Khaliqdad Jamdad, imigran asal Afghanistan, yang juga membawa istrinya, untuk ke Australia, dirinya harus membayar 5.000 dollar AS. "Semua yang ikut kapal itu bayarnya .5000 dollar AS," katanya.
Khaliqdad bersama istrinya Syafira, serta empat anaknya, yakni Nasri, Asraf, Sujad, dan Risa, yang masih balita. Sementara menurut Kepala Kantor Imigrasi Malang, Sutoto Budi Rahayu, pihaknya akan memproses semua imigran tersebut sesuai dengan ketentuan yang ada.
"Setelah diperiksa, mereka semua akan kami pindah ke Rudenim yang ada Bangil, Kabupaten Pasuruan, untuk memperoleh penanganan," katanya.
Apakah para imigran tersebut akan dipulangkan atau tidak ke negaranya, atau diserahkan ke negara ke tiga hal tersebut tergantung pihak yang berwenang. "Kami hanya menangani yang ada di kantor imigran saja," katanya.
Adapun total rincian jumlah imigran yang saat ini berada di Kantor Imigrasi Malang, hingga Sabtu (21/4/2012) siang sudah berjumlah 43 orang. Sebanyak 22 orang warga Afghanistan tanpa dokumen apapun, 18 warga negara Afghanistan, yang memegang pencari suaka, serta satu orang lagi warga Afghanistan yang megang paspor.
Selain itu, ada dua orang warga negara Sudan yang memegang paspor dan visa, namun sudah habis masa berlakunya. Sedangkan jumlah keseluruhan imigran yang terdampar sebanyak 83 orang. Sisanya kini masih dalam pencarian petugas gabungan dari petugas kepolisian dan Polisi air.(kpc
Komentarku
( Mahrus ali ):
Orang – orang Afganistan yang mencari suaka di
negara kufur itulah contoh orang - orang
munafik tulen bukan muslim tulen. Di saat dinegaranya perang berkecamuk antara tentara kebatilan
dan kebenaran, mestinya mereka membela tentara kebenaran untuk menjatuhkan
tentara kebatilan yang didukung oleh Amirika dan negara kufur lainnya. Bukan
pergi ke luar negri untuk mencari nafkah dan menyelamatkan diri lalu membiarkan
kaum muslimin lainnya dalam keadaan bahaya menghadapi kekuatan kufur. Mereka
itu mirip ayat ini:
سَيَقُولُ لَكَ
الْمُخَلَّفُونَ مِنَ اْلأَعْرَابِ شَغَلَتْنَا أَمْوَالُنَا وَأَهْلُونَا
فَاسْتَغْفِرْ لَنَا يَقُولُونَ بِأَلْسِنَتِهِمْ مَا لَيْسَ فِي قُلُوبِهِمْ قُلْ
فَمَنْ يَمْلِكُ لَكُمْ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا إِنْ أَرَادَ بِكُمْ ضَرًّا أَوْ
أَرَادَ بِكُمْ نَفْعًا بَلْ كَانَ اللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا
Orang-orang
Badwi yang tertinggal (tidak ikut perang ) akan mengatakan: "Harta dan
keluarga kami telah merintangi kami, maka mohonkanlah ampunan untuk kami";
mereka mengucapkan dengan lidahnya apa yang tidak ada dalam hatinya.
Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi
kehendak Allah jika Dia menghendaki kemudharatan bagimu atau jika Dia
menghendaki manfa`at bagimu. Sebenarnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.[1]
Bacalah lagi diblog ke dua :
www.mantankyainu2.blogspot.com
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan