أَقْسَمْتُ
عَلَيْكَ أَيُّهَا اْلعَوْنُ الْمُبَارَكُ رَيْحَان بِحَقِّ تَرِيْش تَرِيْش بَطْهِيْش
بَطْهِيْش مَشَّاش مَشَّاش كَشَارِش
كَشَارِش اَطَامِش اَطَامِشْ قَطْمُوْش قَطْمُوش أَنْهَتْ أَنْهَت عَلُّوش عَلُّوش
مَخْلُوشْ مَخْلُوشَ آنَ تَفْعَلُ
كَذَا كَذَا
........بِحَقِّ
مَا أَقْسَمْتُ بِهِ عَلَيْكَ وَبِحَقِّ اْلفَاتِحَةِ الشَّرِيْفَةوَالْقَسَمِ الْمُبَارَكِ
وَالْمَلَكِ الآخِذِ بِنَاصِيَتِكَ اْلاُخَيْضِر وَبِحَقِّ اللهِ الْفَرْدِ الْجَبَّارِ الشَّكُوْر الثَّابِتِ
الظَّهِيْرِ الْخَبِيْرِ الزَّكِي أَلْوَحَا أَلْوَحَا اْلعَجَل اْلعَجَل السَّاعَةَ
السَّاعَةَ بَارَكَ
اللهُ فِيْكُمْ وَعَلَيْكُمْ
.وَاْلبُخُوْرُ فِي كُلِّ اْلاِسْتِخْدَامَاتِ
الْمَذْكُوْرَةِ اْلكُزْبَرَة وَالْجَاوَي
Saya
bersumpah kepadamu wahai khadam fatihah yang penuh keberkahan Raihan
dengan hak Tarisy Tarisy,
bathesy bathesy Massyasya
- Massyasya Kasyarisy – Kasyarisy, Athomisy Athomisy Qathmusy Qathmusy Anhat – anhat, Allousy, Allousy, Makhlousy –
Makhlousy Tiba saat nya anda bertindak …………..( sebut hajatmu ) ………………..,
dengan hak sumpahku kepadamu,
dengan hak surat fatihah yang mulia, sumpah yang penuh keberkahan dan
malaikat yang memegang ubun – ubunmu
Al Ukhaidhir, dengan hak Allah
yang Esa, Maha perkasa, Maha menerima
Syukur atau banyak terimakasih,
Maha menang, Maha Waspada, Maha bersih,,,,,,,,, cepat ………… cepaaaaaaaaaaaaaaat Semoga
Allah memberkahi kamu.
Perapiannya
di setiap memanggil khadam adalah ketumbar dan menyan. [1]
Komentar
( Mahrus ali ) :
Doa tsb dari
Syaikh Maghrabi – dia seorang dukun syirik bukan orang alim yang bertauhid. Doa
tsb juga syirik bukan tauhid, membinasakan iman bukan membangunnya. Ia
menghapus amal kebaikan sampai tuntas bukan
menambah pahala sekalipun sedikit.. Doa itu
minta kepada khadam Raihan bukan
minta kepada Allah untuk memenuhi segala
apa yang di harapkan. Ini namanya penyimpangan akidah yang sangat berbahaya bukan
agak menyelamatkan. Firman Allah :
وَمَنْ يَتَّخِذِ
الشَّيْطَانَ وَلِيًّا مِنْ دُونِ اللهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَانًا مُبِينًا
Barangsiapa yang
menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia
menderita kerugian yang nyata.
وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنْ يَدْعُو مِنْ
دُونِ اللهِ مَنْ لاَ يَسْتَجِيبُ لَهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَهُمْ عَنْ
دُعَائِهِمْ غَافِلُونَ
Dan siapakah yang lebih
sesat daripada orang yang berdoa kepada selain Allah yang tiada dapat
memperkenankan (do`a) nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan)
do`a mereka?[2]
Doa itu
juga berisikan sumpah kepada tokoh – tokoh setan tarisy dll. Ini jelas
tidak di perbolehkan. Dalam suatu hadis di jelaskan "
مَنْ
كَانَ حَالِفًا فَلْيَحْلِفْ بِاللهِ أَوْ لِيَصْمُتْ *
Barang siapa bersumpah hendaklah bersumpah dengan nama Allah atau diam
saja. [3]
Ada juga hadis sbb :
عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ أَدْرَكَ عُمَرَ بْنَ
الْخَطَّابِ فِي رَكْبٍ وَهُوَ يَحْلِفُ بِأَبِيهِ، فَنَادَاهُمْ رَسُولُ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَلاَ
إِنَّ اللهَ يَنْهَاكُمْ أَنْ تَحْلِفُوا بِآبَائِكُمْ، فَمَنْ كَانَ حَالِفًا
فَلْيَحْلِفْ بِاللهِ، وَإِلاَّ فَلْيَصْمُتْ
Dari Ibnu Umar ra menuturkan
bahwa ketika Umar ra bersama rombongan, ia bersumpah atas nama ayahnya, ketika
Rasulullah saw mendengarnya, maka beliau saw memanggil mereka, kemudian beliau
bersabda: “Ketahuilah bahwa Allah swt melarang kalian bersumpah atas nama
bapak-bapak kalian. Jika kalian harus bersumpah, maka bersumpahlah atas nama
Allah swt, kalau tidak, sebaiknya diamlah.” (Bukhari, 78, Kitabul Adab, 74, Bab
pendapat yang tidak mewajibkan tebusan atas sumpah yang tidak sengaja)
Allu`lu` wal marjan 510/1 Al
albani berkata : Sahih
Lihat di kitab karyanya : Sahih wa dho`if sunan Abu Dawud
249/7 sahih Ibnu Majah 2094
Khadam raihan itu adalah setan yang akan menyesatkan
Ibnu Adam bukan membimbing kepada kebenaran, Jangan sampai berteman dengannya,
apalagi di buat khadam. Hindarilah sejauh mungkin dan jangan mendekat
sedikitpun. Banyak orang yang bisa mengendalikan nafsu
lalu bisa selamat di dunia sampai di akhirat / Ingat firmanNya :
وَقَالَ
الشَّيْطَانُ لَمَّا قُضِيَ اْلأَمْرُ إِنَّ اللهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ
وَوَعَدْتُكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ وَمَا كَانَ لِي عَلَيْكُمْ مِنْ سُلْطَانٍ إِلاَّ
أَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِي فَلاَ تَلُومُونِي وَلُومُوا أَنْفُسَكُمْ
مَا أَنَا بِمُصْرِخِكُمْ وَمَا أَنْتُمْ بِمُصْرِخِيَّ إِنِّي كَفَرْتُ بِمَا
أَشْرَكْتُمُونِ مِنْ قَبْلُ إِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ(22)
Dan berkatalah
syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: “Sesungguhnya Allah telah
menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu
tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu,
melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab
itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku
sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat
menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku
(dengan Allah) sejak dahulu”. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat
siksaan yang pedih.[4]
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan