Halimah
pergi ke dukun   
فَلَمَّا رَاَتْهُ حَلِيْمَةُ سَاِلماً
مِنَ اْلاَهْوَالِ * رَجَعَتْ بِهِ مَسْرُوْرَةً اِلَى اْلأَطْلاَلِ * ثُمَّ قَصَّتْ
خَبَرَهُ عَلَى بَعْضِ الْكُهَّانِ * وَأَعَادَتْ عَلَيْهِ مَا تَمَّ مِنْ اَمْرِهِ
وَمَا كَانَ * فَقَالَ لَهُ اْلكَاهِنُ يَا ابْنَ زَمْزَمَ وَالْمَقَامِ * وَالرُّكْنِ
وَالْبَيْتِ الْحَرَامِ* أَفِي الْيَقَظَةِ رَأَيْتَ هَذَا أَمْ فِي الْمَنَامِ *
فَقَالَ بَلْ وَحُرْمَةِ الْمَلِكِ اْلعَلاَّمِ * شَاهَدْتُهُمْ كِفَاحًا لاَ أَشُكُّ
فِي ذَلِكَ وَلاَأُضَامُ * فَقَالَ لَهُ اْلكَاهِنُ أَبْشِرْ أَيُّهَا اْلغُلاَمُ
* فَأَنْتَ صَاحِبُ اْلأَعْلاَمِ * وَنُبُوَّتُكَ ِللاَنْبِيَاءِ قُفْلٌ وَخِتَامٌ
* عَلَيْكَ يَنْزِلُ جِبْرِيْلُ وَعَلَى بِسَاطِ اْلقُدْسِ يُخَاطِبُكَ الْجَلِيْلُ
وَمَنْ ذَا اَّلذِي يَحْصُرُ مَا حَوَيْتَ مِنَ التَّفْضِيْلِ * وَعَنْ بَعْضِ وَصْفَ
مَعْنَاكَ يَقْصُرُ الْمَادِحُ الْمُطِيْلُ*
Ketika Halimah
melihat Rasulullah   terhindar dari
bahaya, maka  dia kembali dengan gembira
ke undukan dengan membawa Rasulullah  . lalu dia mengkisahkan hal itu kepada  sebagian dukun 
Sang dukun
berkata: Wahai putra  Zamzam, Makam
Ibrahim, Rukun dan Baitullah ( maksud Nabi   ), apakah kamu  melihat ini waktu berjaga atau waktu tidur ?
Nabi   menjawab: Demi kehurmatan
raja yang Maha Mengetahui, aku melihat mereka dengan terang – terangan, aku
tidak ragu lagi 
Sang dukun
berkata: Bergembiralah  wahai anak ! Kamu
adalah akan menjadi tokoh alim, kenabianmu sebagai pengunci bagi para nabi .
Jibril akan turun padamu  dan kamu akan
di ajak bicara  oleh Allah yang Maha  Agung di hamparan suci .
Siapakah yang
mampu untuk menghitung keutamaanmu, sedang pemuji yang suka banyak bicara  saja tidak mampu memberikan sifat  sebagian 
maknamu . 
Komentarku
( Mahrus ali ): 
Kisah tsb saya
cari refrensinya, tapi sia – sia belaka. Di kitab  - kitab milik 
saya  telah kami  cari hal, bukan saya berkata tanpa usaha
untuk menelitinya, tapi hanya  capek yang
saya dapatkan bukan kegembiraan yang saya rasakan.  Jadi  sampai kapanpun, dan dimanapun,  orang mencari refrensinya  tidak akan menjumpainya. Ia sekedar rekayasa
intelektual sang penulis diba` lalu di selimuti dengan emosionalnya.
Paling tidak
layak di ketengahkan adalah perkataan 
sang dukun sbb: 
Sang dukun
berkata: Bergembiralah  wahai anak! Kamu
adalah akan menjadi tokoh alim, kenabianmu sebagai pengunci bagi para nabi.
Jibril akan turun padamu  dan kamu akan
di ajak bicara  oleh Allah yang Maha  Agung di hamparan suci .
Lho kita ini
tidak di perkenankan pergi ke dukun atau para normal. Dan kita  tidak boleh percaya   perkataannya,  bahkan bila percaya,  kita akan 
rugi dan salat kita tidak di terima selama empat puluh hari sbb: 
مَنْ أَتَى عَرَّافاً فَسَأَلَهُ
عَنْ شَيْءٍ فَصَدَّقَهُ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاةٌ أَرْبَعِينَ يَوْماً   
Barang siapa yang datang kepada tukang
ramal, lantas bertanya kepada sesuatu, lalu membenarkannya maka salatnya tidak
diterima selama empat pulah hari.
(HR.
Muslim) [1]
Mendekat ke dukun
bukan berusaha menjauh dari padanya sama dengan mendekat kepada  setan dan akan jauh dari Allah, karena dukun
itu termasuk teman setan 
sebagaimana  hadis: 
أَنَّ
عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ قَالَ أَخْبَرَنِي رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنَ الْأَنْصَارِ أَنَّهُمْ بَيْنَمَا هُمْ
جُلُوسٌ لَيْلَةً مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رُمِيَ
بِنَجْمٍ فَاسْتَنَارَ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مَاذَا كُنْتُمْ تَقُولُونَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ إِذَا رُمِيَ بِمِثْلِ
هَذَا قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ كُنَّا نَقُولُ وُلِدَ اللَّيْلَةَ
رَجُلٌ عَظِيمٌ وَمَاتَ رَجُلٌ عَظِيمٌ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِنَّهَا لَا يُرْمَى بِهَا لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا
لِحَيَاتِهِ وَلَكِنْ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى اسْمُهُ إِذَا قَضَى أَمْرًا
سَبَّحَ حَمَلَةُ الْعَرْشِ ثُمَّ سَبَّحَ أَهْلُ السَّمَاءِ الَّذِينَ
يَلُونَهُمْ حَتَّى يَبْلُغَ التَّسْبِيحُ أَهْلَ هَذِهِ السَّمَاءِ الدُّنْيَا
ثُمَّ قَالَ الَّذِينَ يَلُونَ حَمَلَةَ الْعَرْشِ لِحَمَلَةِ الْعَرْشِ مَاذَا
قَالَ رَبُّكُمْ فَيُخْبِرُونَهُمْ مَاذَا قَالَ قَالَ فَيَسْتَخْبِرُ بَعْضُ
أَهْلِ السَّمَاوَاتِ بَعْضًا حَتَّى يَبْلُغَ الْخَبَرُ هَذِهِ السَّمَاءَ
الدُّنْيَا فَتَخْطَفُ الْجِنُّ السَّمْعَ فَيَقْذِفُونَ إِلَى أَوْلِيَائِهِمْ
وَيُرْمَوْنَ بِهِ فَمَا جَاءُوا بِهِ عَلَى وَجْهِهِ فَهُوَ حَقٌّ وَلَكِنَّهُمْ
يَقْرِفُونَ فِيهِ وَيَزِيدُونَ 
Sesungguhnya Abdullah bin Abbas berkata: Seorang lelaki dari
sahabat – Nabi SAW dari golongan Ansor memberitahu kepadaku bahwa suatu
malam  mereka duduk lalu ada syuhub (
meteor ) yang menerangi . 
Rasulullah saw bertanya kepada mereka,apakah
yang kamu katakan waktu jahiliyah bila ada syuhub seperti ini ? 
Mereka 
berkata: Allah dan RasulNya lebih mengetahui , kami katakan:”  Pada malam ini ada lelaki yang akan menjadi
tokoh di lahirkan dan seorang tokoh yang meninggal dunia 
Rasulullah saw  bersabda:Meteor itu bukan karena kematian
seseorang atau hidupnya, tapi Allah yang 
Maha berkah dan namaNya maha Tinggi bila memutuskan sesuatu,maka
malaikat yang membawa Arasy membaca tasbih, lalu penduduk langit membaca tasbih
hingga sampai pada penduduk langit dunia . Malaikat yang dekat dengan pembawa
Arasy berkata:  “ Apakah yang di katakan
oleh Tuhanmu  ?
Mereka 
memberitahu kepada  malaikat di
sampingnya . Akhirnya satu sama lain saling bertanya hingga  ke langit dunia,lalu jin mencuri berita,lalu
di berikan kepada kekasih –kekasihnya, dan mereka di lempari dengan meteor
.  Apa yang mereka katakan dengan benar ,maka
akan terjadi tapi mereka suka dusta dan menambah . [2]
Bacalah
lagi diblog ke dua : www.mantankyainu2.blogspot.com
Mau
telp atau sms: 085852588175. 082139355719. sms langsung ke laptop 08819386306.
Artikel Terkait
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan