- Warga muslim yang diserang tapi warga muslim juga yang dirazia. Sandiwara apa ini?
- Jumlah korban akibat bentrok massa di Ambon, Selasa 15 Mei 2012, terus bertambah. Hingga saat ini, 55 orang terluka akibat bentrokan yang terjadi sekitar pukul 05.30 WIT itu.
Inilah beritanya
AMBON– Jelang MTQ XXIV tingkat Nasional di Kota
Ambon, massa
Kristen berulah membuat provokasi perang.
Bentrokan subuh di desa Batu merah Ambon pada acara pawai Obor
Pattimura, Selasa (15/5/2012), otomatis mengganggu Kamtibmas di kota Ambon. Gangguan
kamtibmas tersebut tentu sangat meresahkan warga kota Ambon yang pada bulan
Juni nanti menjadi tuan rumah MTQ XXIV tingkat Nasional.
Sekitar pukul 07.20 WIT, sebenarnya suasana di perbatasan Batu Merah
dan Mardika yang menjadi lokasi bentrokan, sudah mulai kondusif. Kedua massa
sudah berhasil dihalau aparat keamanan. Namun kondisi tiba-tiba berubah ketika
sekelompok massa Kristen mencoba merangsek ke permukiman muslim di Lorong Tahu,
kelurahan Rijali.
Saat insiden berlangsung, voa-islam.com tengah berada di Lorong Tahu
bersama masyarakat Muslim menjaga perbatasan. Suasana sangat mencekam
karena posisi antara para penyerang Kristen dengan warga yang bertahan
hanya berjarak sekitar 10 meter.
Insiden lanjutan ini berawal ketika rumah warga Kristen milik Karel
Maruanaya (40) tiba-tiba menyala terbakar api. Tak jelas massa dari pihak
mana yang melakukan pembakaran rumah tersebut, karena tiba-tiba api sudah
menyala.
Melihat api melahap rumah milik Karel, warga Kristen yang berkumpul di
seberang jalan Mutiara (seberang lorong Tahu) pun marah dan mencoba merangsek
masuk ke pemukiman Muslim untuk menyerang massa Islam yang tengah berkumpul.
Kemarahan massa Kristen timbul setelah provokasi yang dilakukan oleh seorang
perempuan dan laki-laki berkaos coklat.
Warga Muslim menilai insiden ini sebagai kejadian yang penuh
kejanggalan. “Bagaimana massa Kristen bisa sampai masuk Lorong Tahu, padahal
banyak aparat gabungan TNI dan Polri yang berjaga di tempat tersebut?” ujar
seorang warga yang minta identitasnya dirahasiakan.
Serangan mendadak massa Kristen itu sempat membuat panik warga Muslim
yang tengah berjaga. Massa muslim yang panik memilih lari berhamburan masuk ke
dalam rumah kos dan permukiman warga. Suasana sempat memanas dan hampir terjadi
bentrokan antar dua massa. Lagi-lagi, massa Kristen melakukan pelemparan ke
arah pemukiman muslim.
Warga Muslim yang emosi sempat berusaha melawan dengan merangsek maju
menyerang massa Kristen yang sudah berkumpul di pinggir jalan. “Kalau kamong
berani maju kemari, nati katong iris kamong,” teriak seorang pemuda ke arah
massa Kristen.
Keadaan berhasil dikendalikan setelah aparat Brimob Gegana Polda Maluku
dan TNI mendatangi tempat kejadian untuk melerai kedua massa yang bertikai.
Setelah keadaan mulai reda keanehan kembali terjadi karena tiba-tiba
anggota Brimob Gegana menyisir ke beberapa rumah warga muslim mencari senjata
tajam. Dalam penyisiran tersebut Brimob Gegana menyita beberapa puluh panah
besi milik warga muslim. Warga muslim yang diserang tapi warga muslim juga yang
dirazia. Sandiwara apa ini? [AF] Selasa, 15 May 2012 (voa-islam.com)
***
Provokasi Salibis Ambon, Acara Obor Pattimura
Berujung Bentrok
AMBON – Provokasi salibis dalam
acara tahunan Obor Pattimura melahirkan bentrokan massa Kristen dan Islam di Batu
Merah Ambon, Selasa dini hari (15/5/2011).
Acara tahunan yang digelar tiap tanggal 15 Mei itu adalah peringatan
lahirnya Pattimura yang dikenal sebagai salah satu Pahlawan Nasional yang
berasal dari Maluku.
Prosesi acara diawali dengan menyalakan obor di Pulau Saparua.
Selanjutnya obor tersebut diarak melewati kampung adat secara estafet
hingga masuk ke dalam Kota Ambon. Di setiap kampung adat, obor estafet
itu disambut oleh para pemuda yang bertugas membawa dan mengawal obor
tersebut sampai ke perbatasan desa adat lainnya, hingga obor tersebut sampai
Pattimura Park Kota Ambon yang diakhiri dengan upacara sebagai acara puncak.
Pantauan voa-islam.com, sampai pukul 01.00 WIT, keadaan
kota Ambon cukup ramai namun aman karena masyarakat sedang bersiaga menyambut
arak-arakan obor Pattimura.
Kericuhan terjadi ketika arak-arakan obor diambil oleh pemuda Batu
Merah di desa Tantui untuk dibawa menuju Pattimura Park. Saat arak-arakan obor
sampai di perbatasan Mardika, para pemuda desa Karpan (kampung Kristen) berulah
dengan merebut obor tersebut.
Menurut Arif (30), warga yang menyaksikan peristiwa tersebut, pihak
Kristen memancing keributan dengan melakukan provokasi terlebih dahulu. Mereka
bukan hanya berusaha merebut obor tapi juga melempar pembawa obor dengan batu.
Bahkan beberapa pemuda Kristen telah berjejer di pinggir jalan dengan membawa
parang. “Dong orang-orang Aboru ada banyak di pinggir jalan deng parang-parang,
katong sangka dong orang Batu merah,” paparnya kepada voa-islam.com dengan
logat Ambon.
Dihujani lemparan batu, pembawa obor dan pengiringnya pun bertakbir
sembari berlarian menghindari lemparan batu.
Dalam hitungan menit, insiden pelemparan batu yang dilakukan massa
Kristen pun berubah menjadi bentrokan massa antara kelompok Islam dan
Kristen.
Akibat bentrokan tersebut, dua rumah milik warga Nasrani di Mardika
dibakar massa dan satu rumah dirusak massa.
Beberapa jam kemudian, bentrokan bisa dibubarkan oleh aparat gabungan
TNI dan Polri pada pukul 07.30 WIT, dengan melibatkan ratusan personel yang
didukung kendaraan perang seperti tank dan water canon (meriam air).
Meski suasana mereda, namun tidak ada jaminan bahwa kondisi akan
benar-benar aman. Sebab sampai berita ini diturunkan, angkutan umum dari luar
kota Ambon belum bisa masuk ke dalam kota dan jalur lalu lintas juga belum
sepenuhnya normal.
Beberapa warga yang menyaksikan bentrokan tersebut, amarah warga
memuncak karena massa Kristen tak hanya mempergunakan batu, tapi juga panah,
senapan angin dan bom untuk menyerang massa Islam. Keberadaan senjata tajam dan
senjata api ini diperkuat dengan bukti adanya luka-luka yang diderita oleh para
korban bentrokan.
Berdasarkan pantauan voa-islam di ruang Gawat Darurat Rumah Sakit
Al-Fatah Ambon, ada 6 pasien korban bentrokan yang tengah dirawat. Mereka
mengalami luka-luka akibat lemparan batu, panah dan tembakan senapan angin.
[AF] Selasa, 15 May 2012 (voa-islam.com)
***
Selasa, 15 May 2012 17:10 Sandi
Ambon [SuaraJabar.Com] – Jumlah korban akibat
bentrok massa di Ambon, Selasa 15 Mei 2012, terus bertambah. Hingga saat ini,
55 orang terluka akibat bentrokan yang terjadi sekitar pukul 05.30 WIT itu.
”Ada 55 orang yang terluka, mereka dirawat di rumah sakit,” ujar
Kepala Bidang Humas Johanes Huwae.
Huwae mengatakan, ke-55 korban itu tengah dirawat di lima rumah sakit.
Sebanyak 22 korban dirawat di RS Haulussy, 17 orang di RS GPM, 8 orang dirawat
di RS Bakti Rahayu, 7 orang di Al Fatah, dan satu orang di RST.
Namun, Huwae tidak menyebut identitas ke-55 korban itu. “Secara umum
korban mengalami luka karena terkena bom rakitan, panah, luka bacok, dan
lemparan batu,” tutur dia.
Hasil penyelidikan polisi sementara menunjukkan bentrokan itu dipicu
oleh pertengkaran mulut antar kelompok. Cekcok itu kemudian berkembang menjadi
bentrokan.
“Sampai saat ini Polda Maluku masih melakukan penyelidikan terkait
kejadian tersebut, belum mampu mengidentifikasi pelakunya,” ujar Huwae.
Akibat bentrokan itu, 3 rumah dan 10 motor hangus terbakar. Huwae
menambahkan, hingga kini polisi juga belum memeriksa seorang saksi pun.
Kondisi di lokasi kerusuhan–Jalan Rijali dan Jalan Tulukabessi, kota
Ambon– sudah kondusif. Namun, masih terlihat penjagaan dari TNI dan Polri. Dua
kendaraan lapis baja masih disiagakan. Saat ini, Pemda, Pangdam, dan Kapolda
masih menggelar rapat tertutup.(rm/sj)
(nahimunkar.com)
Komentarku ( Mahrus ali ):
Muslim di Ambon selalu menjadi sasaran
amukan massa kristen. Di Jawa, aktivitas kristen malah di jaga Banser. Sebab di
Jawa kristen minoritas dan di Ambon Kristen mayoritas. Diskriminasi sangat
kentara di saat non muslim mayoritas. Dan toleransi yang sangat ketika Kristen
minoritas. Itulah realita bukan hayalan, kejadian yang riel bukan fiftif.
Gerakan kita sekarang mulai membangkitkan amar ma`ruf lagi . Ingat firmanNya:
وَلَيَنْصُرَنَّ اللهُ مَنْ يَنْصُرُهُ إِنَّ اللهَ لَقَوِيٌّ
عَزِيزٌ(40)الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي اْلأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلاَةَ
وَءَاتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ
وَِللهِ عَاقِبَةُ اْلأُمُورِ
Sesungguhnya Allah pasti menolong orang
yang menolong (agama) –Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha
Perkasa.(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka
bumi, niscaya mereka mendirikan salat , menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang
ma`ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali
segala urusan. Al Haj 41-42
Bacalah lagi diblog ke dua :
www.mantankyainu2.blogspot.com
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan