Jakarta, NU Online
Ketua Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah
Nahdlatul Ulama (LDNU) KH Zaki Mubarok mengingatkan supaya warga NU tetap
beristikomah pada ajaran Ahlus Sunah wal-Jamaah seperti tahlilan, yasinan, shalawatan.
Hal itu disampaikan Kiai Zaki kepada 200
warga NU dari 20 desa. Mereka dikoordinir Majelis Musyawarah Cabang (MWC) NU
Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, untuk bersilaturahim ke PBNU, di
Jakarta, pada Ahad sore, (3/1).
Kita harus meyakini bahwa ajaran Islam
Ahlus Sunah wal-Jamaah itu benar. Diajarkan ulama secara turun-temurun. “Dan
ingatlah, ulama-ulama NU belajar agama sejak kecil,” katanya.
Jika ada bicara macam-macam dan
mengharamkan amalan Ahlus Sunah wal-Jamaah, berarti mereka tidak paham agama. Mereka
sebenarnya belajar sebulan dua, tapi sudah mengaku ulama besar, dan menyalahkan
orang.
“Jika kita istikomah, orang menghujat
akan bosan sendiri,” jelasnya.
Ia juga menekankan supaya Nahdliyin
memerhatikan persoalan pendidikan, “Tolong, didorong pendidikan anak-anak kita
setinggi-tingginya,” pintanya.
Jika ada anak kaum dhu’afa (lemah), Nahdlilyin
harus bersama-sama menanggung biaya pendidikannya. Tapi harus ditanamkan, bahwa
pendidikan jangan bertujuan mencari pekerjaan, tapi menghilangkan kebodohan. Didik
anak-anak NU dengan prihatin, sederhana, puasa, seperti pendidikan santri-santri
di pesantren.
Kaum dhu’afa harus disantuni, dididik,
“Jangan sampai ada keluarga-kalurga kita tidak sampai mendapat pendidikan. Kita
harus maju bersama-sama,” katanya.
Ia menambahkan, supaya ditanamkan
kepada anak-anak untuk menghafal Al-Quran sejak kecil.
Penulis: Abdullah Alawi
Komentarku ( Mahrus ali):
Kalau ajakan tahlilan, yasinan, shalawatan
sebagaimana adat ahli bid`ah sekarang ini , maka bisa jadi ajakan itu termasuk
berdakwah kepada kebid`ahan dan kesyirikan dan meninggalkan sunnah rasul dan
tauhid.
Pergilah
ke blog kedua http://www.mantankyainu2.blogspot.com/
Dan kliklah 4 shared mp3 atau
di panahnya.
Artikel Terkait
NU
- Mengapa PCNU Garut tolak pengajian dan Kokam, FPI dan Persis mendukung.
- Realita prilaku Banser
- Usai Temui Ketum MUI, Nusron Dipecat dari Kepengurusan PBNU?
- Gus Sholah: Keputusan Muktamar NU di Lirboyo Orang Islam Tidak Boleh Memilih Pemimpin Non-Islam
- Menolak pemikirian KH Said Aqil Siraj
- Sunan Ampel Restui Berdirinya NU
- MENGAPA KYAI 'ASWAJA' NU BEGITU TAKUT DENGAN WAHABI?
- Paranoid Aswaja Indon Menghadapi Wahabi》
- Sa`id Aqil Siraj pembenci wahabi
- MUKTAMAR 2015 PEMBUKTIAN MAU DIBAWA KE MANA UMATNYA, SUDAH NU BISA JADI BERIKUTNYA MUHAMMADIYAH?
- Group Rodjaly di surabaya udah siap2 perang sob menghadapi tradisional NU jika mereka maksa mau nutup STAI Ali Bin Abi Tholib
- SIAPAKAH ASWAJA ITU DAN APAKAH YANG MENGAKU ASWAJA ITU ADALAH BENAR BENAR ASWAJA
- Dosa dosa besar NU.Banser dan PKB.
- NU Akan Dipimpin Pasangan Liberal Pembela Aliran Sesat ?
- PBNU: Kondom Hukumnya Wajib
- Perayaan Natal Diselenggarakan Oleh Partai Kyai-kyai NU?
- Didatangi Banser, Pimpinan dan Anggota MTA Kabur
- Tahdzir PBNU 1997 terhadap aliran Syi`ah
- SEHEBAT APA ULAMA ASWAJA ?
- AGAR TIDAK TERJADI PERANG FATWA, DPR TIDAK AKUI BADAN HALAL NU
- Kiai NU: Tak Pilih PKB, Tak Masuk Surga
- PBNU: Gerak PMII Harus Tetap Pancasila dan Aswaja
- Mobil-mobil Tokoh NU
- NU didukung dana unlimited dari Yahudi atau Saudi
- Masdar: Kibarkan Panji NU di Masjid
Lebih baik sederhana dalam sunnah daripada sungguh2 dalam bid'ah,
BalasHapusmasalahnya adalah sangat sulit sekali mengingatkan orang agar meningglakan bid'ah
BalasHapuskenapa tidak dikatakan: Istikomahlah pada Islam!
BalasHapusbegitulah orang yang sudah terjebak dalam kubangan bid'ah, terjebak dalam anggapan bahwa perbuatan mereka itu "baik dan benar", semoga Alloh lekas memberikan hidayah pada mereka...
BalasHapus