Jakarta,
NU Online
Negara-Negara Dunia Dukung Pasukan
Penjaga Perdamaian PBB di MaliSejumlah Perusahaan Raksasa Masih Tunda Ekspansi.
Sejumlah negara kuat dunia telah
mengirimkan sinyal dukungan mereka terhadap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk
mengerahkan pasukan penjaga perdamaian di Mali. PBB akan mengambil alih
tanggung jawab keamanan Mali
dari pasukan Afrika.
Kesepakatan tersebut diperoleh dari
konferensi yang diselenggarakan oleh Uni Eropa (UE) di Brussel, Belgia. Pertemuan
itu dihadiri Uni Afrika, Komunitas Ekonomi Negara Afrika Barat (ECOWAS), PBB
serta negara-negara tetangga Mali.
Forum tersebut merupakan kelanjutan dari pertemuan serupa untuk mengatasi
konflik bersenjata di Mali
yang gelar Uni Afrika dan ECOWAS di Addis Ababa, pada tanggal 29 Januari lalu.
Agenda utama pertemuan Support Group
untuk Mali di Brussel tersebut adalah untuk memastikan keamanan berkelanjutan
dengan mendukung demokrasi, pembangunan ekonomi dan hak asasi manusia di salah
satu negara termiskin di dunia itu.
Sebelumnya, anggota Dewan Keamanan
PBB, dalam sidang di New York, Senin, 14 Januari 2013, memberikan dukungan atas
intervensi militer Perancis di Mali untuk memerangi “pemberontak muslim” di
negara itu.
Kelompok Militan muslim yang
ditengarai punya hubungan dengan Al-Qaida mulai merangsak ke bagian selatan
negara itu. Sidang Dewan Keamanan PBB itu digelar atas permintaan Perancis.
Pihak berwenang Perancis mengatakan,
mereka khawatir bahwa pemberontak akan bergerak menuju ibu kota
Mali, Bamako, dan menciptakan ancaman keamanan serius
bagi kawasan yang lebih luas.
“Intinya sekarang adalah untuk
memenangkan perdamaian,” kata Pascal Canfin, Menteri Pembangunan Perancis, dihadapan
utusan PBB dan Uni Afrika bersama dengan 45 delegasi dari pemerintah, lembaga-lembaga
donor dan bantuan internasional dalam penutupan konferensi tersebut.
”Operasi militer terus berlanjut
tetapi kita harus melihatnya dalan kerangka jangka panjang.”
“Kita harus merebut kembali seluruh Mali, tetapi
masa depan hanya akan dijamin jika ada dialog politik antara rakyat dan
pembangunan ekonomi,” lanjutnya.
Pertemuan Brussel itu menyambut
keberhasilan pasukan Perancis mengusir para militan itu keluar dari kota-kota
di wilayah utara yang dikuasai mereka sejak 10 bulan yang lalu. Forum itu juga
menyambut tawaran pemerintah Mali
untuk menyelenggarakan pemilihan umum pada 31 Juli.
“Proses pemilu yang jujur dan bebas,
kembali ke tatanan konstitusional secara penuh dan dialog nasional yang benar-benar
inklusif adalah kunci untuk mengatasi ketidakstabilan di Mali dan mengembalikan keamanan dan pembangunan
di wilayah Sahel,” katanya dalam pernyataan
akhir pertemuan tersebut seperti dilansir AlJazeera, Rabu ini.
Tieman Coulibaly, menteri luar
negeri Mali,
menyatakan dukungannya terhadap langkah tersebut, sementara Canfin mengatakan
ada “dukungan bersama oleh pemain kunci untuk bergerak menuju misi perdamaian”.
“Dalam jangka pendek, kami ingin
melihat AFISMA (pasukan bantuan internasional) dikerahkan sehingga tentara
Perancis bisa pergi,” ujar Coulibaly.
Desire Kadre Ouedraogo, President
Komisi ECOWAS Blok Afrika Barat menyatakan bahwa organisasinya dan Uni Afrika
yakin penjaga perdamaian harus segera dihadirkan. Para
diplomat mengatakan ada kebutuhan mendesak tentara PBB untuk mengamankan negara
tersebut. Sementara Uni Eropa sudah mengajukan rencana misi militer untuk
melatih tentara Mali.
Pembicaraan di Brussel ini dilakukan
setelah Laurent Fabius, Menteri Luar Negeri Perancis mengatakan 4.000
serdadunya mungkin akan keluar dari negara Afrika Barat itu pada awal bulan
depan.
Perancis mengaku pasukannya berhasil
membunuh “ratusan pemberontak militan” di bekas negeri jajahannya itu baik
melalui gempuran udara maupun serangan darat, di kawasan pegunungan terpencil
dekat perbatasan Aljazair
Sejumlah Perusahaan Raksasa Tunda
Ekspansi
Produsen emas terbesar di Afrika, AngloGold
Ashanti Ltd. (ANG.JO) menyatakan pada Rabu waktu setempat bahwa perusahaan
tersebut menghentkan salah satu rencana ekspansinya di Mali bagian
utara yang tengah bergejolak.
“AngloGold mengoperasikan sejumah
tambang emas di negara tersebut. Kendatipun lokasi tambang masih jauh dari area
konflik, perusahan tersebut bersikap hati-hati dalam investasi,” kata Wakil
Eksekutif Presiden Afrika Kontinental Richard Duffy, sebagaimana dilansir
Foxbusiness, Rabu (6/2).
AngloGold Ashanti Ltd. (ANG.JO) adalah
perusahaan emas terbesar di Afrika yang bermarkas di Johannesburg. Akhir tahun lalu Reuters
melaporkan, seorang pengacara Afrika Selatan mengajukan gugatan class action
terhadap lebih dari 30 perusahaan emas, termasuk Anglogold. Pengacara tersebut
mewakili 17.000 eks penambang yang mengaku tertular penyakit silicosis paru
akibat kelalaian kesehatan dan jaminan keselamatan.
Morila adalah tambang emas yang
menghasikan 85 ribu-95 ribu ons per tahun, berlokasi sekitar 180 km bagian
tenggara Bamako, ibu kota
Mali.
Maskapai tersebut mengincar tambang emas Yatela dan Sadiola. Keduanya berlokasi
di Barat Laut Mali.
AngloGold sebenarnya berencana
mengeluar dana 400 juta dollar Amerika berpartner bisnis dengan IAMGOLD yang
bermarkas di Toronto Kanada untuk membeli area tambang Sadiola. Tapi bulan lalu
IAMGOLD yang telah memiliki tambang Sadiola dan Yatela di Mali bagian barat ini
menegaskan tidak akan melanjutkan ekspansi di Mali untuk sementara waktu.
Banyak perusahaan yang mengambil
sikap hati-hati di wilayah tersebut. Maskapai migas raksasa terbesar di Italia
Eni S.p.A (E) akhir bulan lalu juga mengembalikan lima
lisensi eksplorasi di Mali
lantaran tak ada jaminan keamanan di area tersebut. Keputusan perusahaan yang
sebagian sahamnya dimiliki BP Paribas, sebuah group perbankan raksasa bermarkas
di Paris itu
dibuat sebelum Perancis mengumumkan kampanye militer melawan pemberontak, 11
Januari lalu.
"Kita bisa terus beroperasi…
tapi kita menunda proyek sementara waktu sampai ada kejelasan kondisi di Mali,” tegas
Duffy. Dia juga menyatakan pemerintah Mali terus berjalan dan tidak vakum.
Duffy juga mengatakan, selain
penambangan di Afrika Selatan, wilayah Afrika secara keseluruhan sangat penting
bagi kemajuan produksi Anglogold. Kini Afrika Selatan menjadi basis produksi
terbesar perusahaan tersebut.
Belum lama ini, Areva SA (AREVA.FR),
perusahaan nuklir milik pemerintah Perancis segera bekerjasama dengan
pemerintah Nigeria
untuk memperkuat keamanaan tambang uranium di Negara tersebut. Menyusul
intervensi militer Perancis di Mali.
“Kami mengambil sejumlah langkah
bersama Pemerintah Nigeria
untuk memperkuat keamanan operasi kami,” ujar Luc Oursel, Kepala Eksekutif
Perusahaan tersebut di Channel Radi Perancis, BFM.
Warga Negara Perancis yang bekerja
di perusahaan uranium tersebut pernah ditembak pada September 2010. Satu
pegawai dari Areva dan tiga pegawai dari French construction group Vinci (DG.FR)
masih disandera oleh kelompok militan di daerah Sahel.
Redaktur : Hamzah Sahal
Kontributor : Mh Nurul Huda
Komentarku ( Mahrus ali):
Upaya PBB atau Prancis itu
hakikatnya untuk menumpas gerakan Islam dan di ganti dengan gerakan nasionalis
yang sekuler , kristen atau Yahudi. Intinya
orang – orang kafir itu dapat merampas sumber – sumber ekonomi negara
tsb sekalipun dengan dalih pengamanan dll. Jadi sudah banyak sumber ekonomi
kaum muslim yang sudah di jarah mereka, alias mereka itu bandit ngaku pendamai.
Lihat ayat ini:
وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى
يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ
دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي
الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ(217)
Mereka tidak henti-hentinya
memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada
kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu
dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia
amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka
kekal di dalamnya. Baqarah
Pergilah
ke blog kedua http://www.mantankyainu2.blogspot.com/
Dan kliklah 4 shared mp3 atau
di panahnya.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan