Ajaran dan Dzikir Tarekat Syattariyah
Perkembangan mistik tarekat ini ditujukan untuk mengembangkan suatu
pandangan yang membangkitkan kesadaran akan Allah SWT di dalam hati, tetapi
tidak harus melalui tahap fana'. Penganut Tarekat Syattariyah percaya bahwa
jalan menuju Allah itu sebanyak gerak napas makhluk. Akan tetapi, jalan yang
paling utama menurut tarekat ini adalah jalan yang ditempuh oleh kaum Akhyar,
Abrar, dan Syattar. Seorang salik sebelum sampai pada tingkatan Syattar,
terlebih dahulu harus mencapai kesempurnaan pada tingkat Akhyar (orang-orang
terpilih) dan Abrar (orang-orang terbaik) serta menguasai rahasia-rahasia
dzikir. Untuk itu ada sepuluh aturan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan
tarekat ini, yaitu taubat, zuhud, tawakkal, qana'ah, uzlah, muraqabah, sabar,
ridla, dzikir, dan musyahadah.
Sebagaimana halnya tarekat-tarekat lain, Tarekat Syattariyah
menonjolkan aspek dzikir di dalam ajarannya. Tiga kelompok yang disebut di
atas, masing-masing memiliki metode berdzikir dan bermeditasi untuk mencapai
intuisi ketuhanan, penghayatan, dan kedekatan kepada Allah SWT. Kaum Akhyar
melakukannya dengan menjalani shalat dan puasa, membaca al-Qur'an, melaksanakan
haji, dan berjihad. Kaum Abrar menyibukkan diri dengan latihan-latihan
kehidupan asketisme atau zuhud yang keras, latihan ketahanan menderita,
menghindari kejahatan, dan berusaha selalu mensucikan hati. Sedang kaum Syattar
memperolehnya dengan bimbingan langsung dari arwah para wali. Menurut para
tokohnya, dzikir kaum Syattar inilah jalan yang tercepat untuk sampai kepada
Allah SWT.
Di dalam tarekat ini, dikenal tujuh macam dzikir muqaddimah, sebagai
pelataran atau tangga untuk masuk ke dalam Tarekat Syattariyah, yang
disesuaikan dengan tujuh macam nafsu pada manusia. Ketujuh macam dzikir ini
diajarkan agar cita-cita manusia untuk kembali dan sampai ke Allah dapat
selamat dengan mengendarai tujuh nafsu itu. Ketujuh macam dzikir itu sebagai
berikut:
1. Dzikir thawaf, yaitu
dzikir dengan memutar kepala, mulai dari bahu kiri menuju bahu kanan, dengan
mengucapkan laa ilaha sambil menahan nafas. Setelah sampai di bahu kanan, nafas
ditarik lalu mengucapkan illallah yang dipukulkan ke dalam hati sanubari yang
letaknya kira-kira dua jari di bawah susu kiri, tempat bersarangnya nafsu
lawwamah.
2. Dzikir nafi itsbat, yaitu
dzikir dengan laa ilaha illallah, dengan lebih mengeraskan suara nafi-nya, laa
ilaha, ketimbang itsbat-nya, illallah, yang diucapkan seperti memasukkan suara
ke dalam yang Empu-Nya Asma Allah.
3. Dzikir itsbat faqat, yaitu
berdzikir dengan Illallah, Illallah, Illallah, yang dihujamkan ke dalam hati
sanubari.
4. Dzikir Ismu Dzat, dzikir
dengan Allah, Allah, Allah, yang dihujamkan ke tengah-tengah dada, tempat
bersemayamnya ruh yang menandai adanya hidup dan kehidupan manusia.
5. Dzikir Taraqqi, yaitu
dzikir Allah-Hu, Allah-Hu. Dzikir Allah diambil dari dalam dada dan Hu
dimasukkan ke dalam bait al-makmur (otak, markas pikiran). Dzikir ini
dimaksudkan agar pikiran selalu tersinari oleh Cahaya Ilahi.
6. Dzikir Tanazul, yaitu
dzikir Hu-Allah, Hu-Allah. Dzikir Hu diambil dari bait al-makmur, dan Allah
dimasukkan ke dalam dada. Dzikir ini dimaksudkan agar seorang salik senantiasa
memiliki kesadaran yang tinggi sebagai insan Cahaya Ilahi.
7. Dzikir Isim Ghaib, yaitu
dzikir Hu, Hu, Hu dengan mata dipejamkan dan mulut dikatupkan kemudian
diarahkan tepat ke tengah-tengah dada menuju ke arah kedalaman rasa.
Ketujuh macam dzikir di atas didasarkan kepada firman Allah SWT di
dalam Surat
al-Mukminun ayat 17: "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan di atas kamu
semua tujuh buah jalan, dan Kami sama sekali tidak akan lengah terhadap ciptaan
Kami (terhadap adanya tujuh buah jalan tersebut)". Adapun ketujuh macam
nafsu yang harus ditunggangi tersebut, sebagai berikut:
1. Nafsu Ammarah, letaknya di
dada sebelah kiri. Nafsu ini memiliki sifat-sifat berikut:
Senang berlebihan, hura-hura, serakah, dengki, dendam, bodoh, sombong,
pemarah, dan gelap, tidak mengetahui Tuhannya.
2. Nafsu Lawwamah, letaknya
dua jari di bawah susu kiri. Sifat-sifat nafsu ini: enggan, acuh, pamer, 'ujub,
ghibah, dusta, pura-pura tidak tahu kewajiban.
3. Nafsu Mulhimah, letaknya
dua jari dari tengah dada ke arah susu kanan. Sifat-sifatnya: dermawan,
sederhana, qana'ah, belas kasih, lemah lembut, tawadlu, tobat, sabar, dan tahan
menghadapi segala kesulitan.
4. Nafsu Muthmainnah,
letaknya dua jari dari tengah-tengah dada ke arah susu kiri. Sifat-sifatnya:
senang bersedekah, tawakkal, senang ibadah, syukur, ridla, dan takut kepada
Allah SWT.
5. Nafsu Radhiyah, letaknya
di seluruh jasad. Sifat-sifatnya: zuhud, wara', riyadlah, dan menepati janji.
6. Nafsu Mardliyah, letaknya
dua jari ke tengah dada. Sifat-sifatnya: berakhlak mulia, bersih dari segala
dosa, rela menghilangkan kegelapan makhluk.
7. Nafsu Kamilah, letaknya di
kedalaman dada yang paling dalam. Sifat-sifatnya: Ilmul yaqin, ainul yaqin, dan
haqqul yaqin.
Bersambung..............
Pergilah
ke blog kedua http://www.mantankyainu2.blogspot.com/
Dan kliklah 4 shared mp3 atau
di panahnya.
Artikel Terkait
apakah tafsir dari surah al-mukminun 17 itu memang cara berdzikir yang 7 macam itu ustadz
BalasHapusUntuk Faslu Sani
BalasHapusTidak ada kaitannya ayat tsb dengan tujuh macam dzikir itu. Dan artikel ini kan bersambung, saya masih belum komentar sama sekali. nanti bila kisah tarekat itu selesai baru saya kasih komentar.