Subang, NU Online
Salah satu tradisi yang ada
di kalangan nahdliyin adalah pembacaan riwayat Syekh Abdul Qadir Jailani atau
sering juga disebut dengan manakib. Pembacaan manakib disebut dengan manakiban.
Diyakini bahwa di dalam
manakib ini terdapat karomah yang dapat memberikan efek positif kepada tempat
dibacakannya manakib tersebut dan juga tentu saja jamaahnya.
Pemerintah Desa Caracas,
Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, Jawa Barat menggelar kegiatan manakib
guna “meruwuat” Desa agar menjadi baldatun Thayibatun wa rabbun ghafur, pada
Jum`at (15/2) malam.
Selain itu kegiatan ini pun
dilakukan guna menyambut pembangunan jalan tol Cikampek-Palimanan, karena di
Desa tersebut tidak lama lagi akan dibangun rest area jalan tol yang
menghubungkan Cikampek dengan Cirebon.
“Dengan dibangunnya rest area
di Caracas
tentu akan ada akulturasi budaya, kita ingin agar tradisi dan budaya di kita
yang baik tidak terpengaruhi oleh budaya luar yang tidak baik, kalau (budaya
luar) yang baik tidak apa-apa” Papar Atang Supendi selaku Kepala Desa Caracas.
Kegiatan yang digelar di
kediaman Kepala Desa Caracas tersebut dihadiri oleh sekitar 70 orang yang
terdiri dari para kiai, ustad, aparatur desa, tokoh masyarakat, dan warga
sekitar. Didaulat sebagai pembaca manakib adalah Pengasuh Pesantren Al-I`anah,
KH. Ahmad Bunyamin.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor : Aiz Luthfi
Komentarku ( Mahrus
ali):
Itulah realita yang ada disekitar kita, bukan
jauh dari kita, dimana masarakat tidak memahami tauhid atau syirik. Mulai dari
pengasuh pesantren, kiyai , Ustadz dan aparat pemerintahnya sama ingin mendekat
kepada Allah dengan manakiban yang syirik ternyata tambah jauh dan tambah dekat
dengan setan. Sebab manakiban mulai dulu sampai sekarang, dimana saja adalah
lesyirikan. Boleh Klik lagi disini:
30 Jan 2011
MANTAN KYAI
NU: Polemik kedua tentang kesyirikan dalam
10 Apr 2011
Atau dengarkan cd
pengajian kami:
Cd pengajian mantan kyai NU ke dua.
Dikatakan
dalam artikel tsb sbb:
13 Apr 2011
“Dengan dibangunnya rest area di Caracas tentu akan ada akulturasi budaya, kita ingin agar tradisi dan budaya di kita yang baik tidak terpengaruhi oleh budaya luar yang tidak baik, kalau (budaya luar) yang baik tidak apa-apa” Papar Atang Supendi selaku Kepala Desa Caracas.
Komentarku ( Mahrus
ali):
Mereka
masih menganggap bahwa bacamanakib adalah budaya yang elok, yang harus
dipertahankan, diperjuangkan. Mestinya mankiban adalah budaya terjelek, harus
dibuang dan ditinggalkan, karena kesyirikan didalamnya.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan