Qatadah
bin Di`aamah.
Qatadah bin Di`aamah. Adalah murid Zahdam yang
menerima hadis Rasulullah SAW makan Ayam
dari Zahdam. Dan hanya Imam Tirmidzi meriwayatkan hadis tsb melalui dia.
Lahir pada tahun 60 H atau 61 H. Wafat 100
tahun hijriyah lebih. Menurut Imam Dzahabi dan Ibnu hajar, beliau termasuk
perawi terpercaya. Beliau tuna netra dan bertempat tinggal di Basrah – Iraq.
Qatadah pernah belajar kepada Said bin Al Musayyab delapan hari untuk
bertanya masalah hilafiyah. Setelah
delapan hari, Said bin Al Musayyab berkata: Pergilah wahai orang buta, sungguh
kamu telah membikin aku lelah.
Said bin Al Musayyab pernah berkata kepadanya:
Apakah setiap apa yang kamu tanyakan, kamu hafal?
Qotadah menjawab: Ya. Lantas Qatadah membaca hafalannya di muka
Said.
Said berkata:
Aku tidak mengira Allah menciptakan orang sepertimu.
Bahkan di suatu saat, Said bin Al Musayyab
berkata: Tiada orang Iraq
yang datang kepadaku lebih jenius dari padamu.
Pada suatu saat, Qatadah membaca surat Baqarah dimuka Said bin Abu Urubah, lalu membaca surat al baqarah dimukanya
dan Said membuka mushaf, dan tiada sehurufpun yang keliru dalam bacaan tsb.
Qatadah selalu mengisi waktunya dengan belajar
ilmu hingga meninggal dunia, kata Al warraq. Dia tidak pernah menjawab
persoalan dengan pendapatnya selama hidupnya. Jadi selalu di jawab dengan
dalil. Beliau pernah berkata: Aku tidak pernah berfatwa dengan pendapatku selama tiga puluh tahun.
Imam Thowus bila didatangi Qotadah untuk bertanya sesuatu, maka beliau lari. Beliau berkata: Dia qadari ya`ni
pengikut paham qadariyah.
Pencari kayu bakar, demikian julukan untuk
qatadah. Kisahnya sebagaimana di katakan oleh Sofyan adalah dia ibarat lelaki keluar waktu malam untuk mencari kayu bakar lalu tangannya
menyentuh ular lalu di gigit hingga meninggal dunia. Ini perumpamaan penuntut
ilmu yang membawa ilmu banyak lalu tidak kuat sehingga binasa karena ilmunya sebagaimana ular membunuh kepada pencari kayu bakar di
malam hari.
Qatadah pernah bilang: Barang siapa mencari
ilmu dengan jumlah besar, akan lenyap seluruhnya. Kami mencari ilmu itu sehadis
demi sehadis. Beliau berusia 55 tahun
Ibnu Sa`ad berkata: Qatadah perawi terpercaya,
hujjah dalam meriwayatkan hadis, namun ada qadariyahnya. Terkadang mengada -
ada hadis, kata Ibnu Hibban.
Bahkan beliau pernah meriwayatkan hadis dari
tiga puluh perawi, pada hal beliau tidak mendengar hadis dari padanya, kata Abu
Dawud. Ismail al qadhi melemahkan hadis dari Qatadah dari Said bin Al Musayyab[1]
Dalam kutubut tis`ah terdapat kurang lebih 3042
hadis riwayat Qatadah.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan