SMS
dari Wandi Dr Samarinda
bagaimana dengan baca niat (Ushali, nawaitu
dll)?
Saya jawab:
itu
bid'ah dholalah
Komentarku ( Mahrus ali):
Tentang hadis amal perbuatan
terserah niatnya itu adalah lemah sekali
. Lihat uraian sbb:
حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
الزُّبَيْرِ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ
الْأَنْصَارِيُّ قَالَ أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيُّ
أَنَّهُ سَمِعَ عَلْقَمَةَ بْنَ وَقَّاصٍ اللَّيْثِيَّ يَقُولُ سَمِعْتُ عُمَرَ
بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَلَى الْمِنْبَرِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ
بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ
إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ إِلَى امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى
مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
1.1/1. Telah menceritakan kepada
kami Al Humaidi Abdullah bin Az Zubair dia berkata, Telah menceritakan kepada
kami Sufyan yang berkata, bahwa Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id
Al Anshari berkata, telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ibrahim At Taimi,
bahwa dia pernah mendengar Alqamah bin Waqash Al Laitsi berkata; saya pernah
mendengar Umar bin Al Khaththab diatas mimbar berkata; saya mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semua perbuatan
tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang
diniatkan; Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau
karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada
apa dia diniatkan" HR Bukhari
Muttafaq alaih
Iman (2) : 46
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ
قَالَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ
إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ وَقَّاصٍ عَنْ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ
امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ
فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا
يُصِيبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ
إِلَيْهِ
2.46/52. Telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin Maslamah berkata, telah mengabarkan kepada kami Malik dari
Yahya bin Sa'id dari Muhammad bin Ibrahim dari Alqamah bin Waqash dari Umar, bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Semua perbuatan tergantung
niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan; barangsiapa
niat hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya adalah kepada Allah
dan Rasul-Nya. Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya
atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada
apa dia diniatkan.. HR Bukhari Muttafaq alaih
الْمُسْنَدُ الْجَامِعُ - (جَ 14 / صَ 52)
أَخْرَجَهُ الْحُمَيْدِيُّ (28) قَالَ : حَدَّثَنَا
سُفْيَانُ . وَ"أَحْمَدُ"1/25(168) قَالَ : حَدَّثَنَا سُفْيَانُ . وَفِي 1/43(300) قَالَ : حَدَّثَنَا يَزِيْدُ .
Dalam Al musnadul jami` - (Juz 14 / hal
52) ada keterangan sbb :
Hadis tsb diriwayatkan oleh Al-Humaidi
(28) lalu mengatakan: Bercerita kepada
kami Sufian. Dan "Ahmad" 1 / 25 (168) berkata: Bercerita
kepada kami Sufian. Dalam 1 / 43 (300) beliau
berkata: Bercerita kepada kami Yazid .
وَ"الْبُخَارِيُّ"1/2(1) قَالَ : حَدَّثَنَا
الْحُمَيْدِيُّ ، عَبْدِ الْلَّهِ بْنِ الْزُّبَيْرِ ، قَالَ : حَدَّثَنَا
سُفْيَانُ . وَفِي 1/21(54) قَالَ : حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْلَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ ، قَالَ : أَخْبَرَنَا مَالِكٌ . وَفِي 3/190(2529) قَالَ : حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
كَثِيْرٍ ، عَنْ سُفْيَانَ . وَفِي 5/72(3898)
قَالَ : حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ ، حَدَّثَنَا حَمَّادُ ، هُوَ ابْنُ زَيْدٍ
Dan "Bukhari" 1 / 2 (1) berkata:
Bercerita kepada kami Humaidi, Abdallah
ibn al-Zubayr, mengatakan: Bercerita kepada
kami Sufian. Dalam 1 / 21 (54) Bukhari mengatakan: Bercerita kepada kami Abdullah bin Maslamah lalu berkata: Bercerita
kepada kami Malik. Dalam 3 / 190 (2529) Bukhari berkata:
Bercerita kepada kami Muhammad bin Katsir, dari Sufyan. Dalam 5 / 72 (3898)
beliau mengatakan: Bercerita pada kami Musaddad, lalu berkata : Bercerita kepada kami Hammad - anak Zaid.
. وَفِي 7/4(5070) قَالَ : حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ قَزَعَةَ ، حَدَّثَنَا مَالِكُ . وَفِي 8/175(6689) قَالَ : حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ
بْنُ سَعِيْدٍ ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ . وَفِي 9/29(6953) قَالَ : حَدَّثَنَا أَبُوْ
الْنُّعْمَانِ ، حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ
Dan dalam 7/4/5070 , Bukhari berkata : Bercerita
kepada kami Yahya bin Qaza`ah , lalu
berkata : Bercerita kepada kami Malik . Dan dalam 8/170 ( 6689 )beliau
mengatakan: Bercerita kepada kami Qutaybah bin Said, lalu berkata : Bercerita kepada kami
Abdul Wahab. Dalam 9 / 29 (6953) beliau mengatakan: Bercerita kepada
kami Abu al-Nu'man, lalu berkata : Bercerita
kepada kami Hammad bin Zaid
. وَ"مُسْلِمٍ"6/48(4962)
قَالَ : حَدَّثَنَا عَبْدُ الْلَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ بْنِ قَعْنَبٍ ، حَدَّثَنَا
مَالِكُ . وَفِي (4963) قَالَ : حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ رُمْحٍ ابْنُ الْمُهَاجِرِ ، أَخْبَرَنَا الْلَّيْثُ (حَ) وَحَدَّثَنَا
أَبُوْ الرَّبِيْعِ الْعَتَكِيُّ ، حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ (حَ) وَحَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ ابْنُ الْمُثَنَّىْ ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ ، يَعْنِيْ
الْثَّقَفِيُّ
. Dan "Muslim" 6 / 48 (4962):
berkata : Bercerita kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qo`nab, lalu berkata : Bercerita kepada kami Malik . Pada (4963) Muslim mengatakan: Bercerita
kepada kami Muhammad bin Rumhin bin Al
Muhajir , lalu Bercerita kepada kami Laits (Pindah sanad ) dan mengatakan kepada kami Abu Rabi` Al ataki,
lalu mengatakan kepada kami Hammad bin Zaid (PIndah sanad )
Bercerita kepada kami Muhammad Ibnu
Mutsanna, lalu mengatakan kepada kami Abdul -Wahab, berarti Tsaqafi (Pindah
sanad )
(حَ)
وَحَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ ، أَخْبَرَنَا أَبُوْ خَالِدٍ
الْأَحْمَرُ ، سُلَيْمَانُ بْنُ حَيَّانَ (حَ) وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ
الْلَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ ، حَدَّثَنَا حَفْصُ ، يَعْنِيْ ابْنَ غِيَاثٍ ،
وَيَزِيْدُ بْنُ هَارُوْنَ
dan mengatakan kepada kami Ishaq bin
Ibrahim, lalu memberitahukan kepada kami Abu Khalid Al ahmar , Sulaiman bin
Hayyan (Pindah sanad ) dan menceritakan
kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair, lalu berkata : Bercerita kepada kami
Hafsh, maksudku, Ibnu Ghias, dan Yazid bin Harun
(حَ)
وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلاَءِ الْهَمْدَانِيُّ ، حَدَّثَنَا ابْنُ
الْمُبَارَكِ (حَ) وَحَدَّثَنَا ابْنُ أَبِيْ عُمَرَ ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ . وَ"أَبُوْ
دَاوُدَ"2201 قَالَ : حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيْرٍ ، أَخْبَرَنَا
سُفْيَانُ .
(Pindah sanad ) Bercerita kepada
kami Muhammad Al ala` al-Hamdani, lalu berkata : Bercerita kepada kami Ibnul Mubarak (Pindah sanad ) Bercerita kepada kami Ibnu Abu Umar, lalu berkata : Bercerita kepada kami
Sufian . Dan "Abu Dawud" 2201 berkata: Bercerita kepada kami Muhammad bin Katsir , lalu
berkata : Bercerita kepada kami Sufyan .
وَ"ابْنُ مَاجَةَ"4227 قَالَ : حَدَّثَنَا
أَبُوْ بَكْرِ بْنُ أَبِيْ شَيْبَةَ ، حَدَّثَنَا يَزِيْدُ بْنُ هَارُوْنَ (حَ) وَحَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ رُمْحٍ ، أَنْبَأَنَا الْلَّيْثُ بْنُ سَعْدٍ . وَ"الْتِّرْمِذِيُّ"1647
قَالَ : حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّىْ ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ
الْثَّقَفِيُّ .
Dan "Ibnu Majah," berkata 4227:
Bercerita kepada kami Abu Bakar bin Abi Shaybah, lalu mengatakan kepada kami
Yazod anak Harun (Pindah sanad ) Bercerita
kepada kami Muhammad bin Rumhin, memberitahu
kepada kami Al-Laits bin Saad. Dan "al-Tirmidzi," berkata 1647: Bercerita
kepada kami Mutsanna , lalu berkata : Bercerita
kepada kami Abd Wahhab ats
tsaqafi
وَ"الْنَّسَائِيُّ"1/58 ، وَفِي "الكُبْرَى "78 قَالَ : أَخْبَرَنَا
يَحْيَى بْنُ حَبِيْبِ بْنِ عَرَبِيٍّ ،
عَنْ حَمَّادِ (حَ) وَأَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ مَنْصُوْرٍ ، قَالَ : أَنْبَأَنَا
عَبْدُ الْلَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ . وَفِي
1/58 وَ6/158 ،
Dan "Nasa`I " 1 / 58, dan
dalam " Sunan al kubro " 78 beliau
berkata : Bercerita kepada kami Yahya bin Habib bin Arabi, dari Hammad (Pindah
sanad ) dan Sulaiman bin Mansour mengatakan kepada kami, katanya,
mengatakan kepada kami Abdullah bin Al-Mubarak. Dalam 1 / 58 dan 6 / 158,
وَفِي "الكُبْرَى "5601 قَالَ : الْحَارِثُ
بْنُ مِسْكِيْنٍ ، قِرَاءَةً عَلَيْهِ وَأَنَا أَسْمَعُ ، عَنْ ابْنِ الْقَاسِمِ ،
قَالَ : أَخْبَرَنِيْ مَالِكٌ . وَفِي 6/158
، وَفِي "الكُبْرَى "5601 قَالَ
: أَخْبَرَنَا عَمْرُوْ بْنُ مَنْصُوْرٍ ،
dan dalam “ Sunan kubro “ 5601Nasai berkata : Al-Harits bin Miskin, membacanya
dan saya mendengar, dari anak Qasim
yang mengatakan: Bercerita kepada kami
Malik . Dalam 6 / 158, dan dalam “ Sunan kubro “ 5601 Nasai berkata: Bercerita
kepada kami Amr bin al-Mansour,
قَالَ : حَدَّثَنَا عَبْدُ الْلَّهِ بْنُ
مَسْلَمَةَ ، قَالَ : حَدَّثَنَا مَالِكُ . وَفِي
7/13 ، وَفِي "الكُبْرَى "4717
قَالَ : أَخْبَرَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ ، قَالَ : أَنْبَأَنَا
سُلَيْمَانُ بْنُ حَيَّانَ .
Lalu mengatakan: Bercerita kepada kami
Abdullah bin Maslamah yang berkata: Bercerita
kepada kami Malik . Dalam 7 / 13, dan dalam “ Sunan kubro “ 4717 Nasai berkata:
Ishaq bin Ibrahim memberitahu kepada kami, katanya, Memberitahu kepada kami Sulaiman bin Hayyan.
وَفِي "الكُبْرَى " )تُحْفَةِ الْأَشْرَافِ)
(10612) عَنْ سُوَيْدِ بْنِ نَصْرٍ ، عَنْ ابْنٍ الْمُبَارَكِ . وَ"ابْنُ
خُزَيْمَةَ"142 وَ455 قَالَ : حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَبِيْبِ بْنِ عَرَبِيٍّ الْحَارِثِيِّ ،
وَأَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ الْضَّبِّيُّ ، قَالاَ : حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ
زَيْدٍ .
Dalam “Sunan kubro “ ( Tuhfatul
asyraf ) (10 612) dari Swaidi Bin Nasr, dari
Ibnu Al-Mubarak. Dan " Ibnu Khuzaymah" 142 dan 455, berkata: Habib
Bin Yahya Ibnu Arabi Al Hartsi, Ahmad
Bin Abdah ad dhobi , mereka berkata: Bercerita kepada kami Hammad bin Zaid.
وَفِي (143) قَالَ : حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
الْوَلِيْدِ ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ ، يَعْنِيْ ابْنَ عَبْدِ الْمَجِيْدِ
الْثَّقَفِيِّ.
Dalam (143) Ibnu Khuzaimah berkata: Bercerita kepada kami Muhammad bin al-Walid, lalu mengatakan
, bercerita kepada kami Abdul –Wahhab ya`ni Ibn Abd Al-Majid Ats Tsaqafi.
عَشْرَتُهُمْ (سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ ،
وَيَزِيْدُ بْنُ هَارُوْنَ ، وَمَالِكُ ، وَسُفْيَانُ الْثَّوْرِيُّ ، وَحَمَّادُ
بْنُ زَيْدٍ ، وَعَبْدُ الْوَهَّابِ ، وَاللَّيْثُ بْنُ سَعْدٍ ، وَأَبُوْ خَالِدٍ
الْأَحْمَرُ ، وَحَفْصُ بْنُ غِيَاثٍ ، وَعَبْدُ الْلَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ) عَنْ
يَحْيَى بْنِ سَعِيْدٍ الْأَنْصَارِيِّ ،
أَخْبَرَنِيْ مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ بْنِ الْحَارِثِ الْتَّيْمِيِّ ،
أَنَّهُ سَمِعَ عَلْقَمَةَ بْنَ وَقَّاصٍ الْلَّيْثِيَّ يَقُوْلُ ، فَذَكَرَهُ.
Sepuluh perawi tsb (Sufyan bin Uyainah, Yazid bin Harun, Malik, Sufyan Ats tsaury , Hammad bin Zaid , 'Abd al-Wahhab, al-Laits
bin Sa'ad, Abu Khaled Al ahmar, Hafsh bin Ghias, dan Abdullah bin Mubarak) dari
Yahya ibn Said al-Anshari yang memberitahu
kepada saya Muhammad bin Ibrahim bin Taymi Harits, bahwa ia mendengar
Alqamah bin Waqas Laitsi mengatakan, ia menyebutkan hadis tsb .
Komentarku ( Mahrus ali ):
Di riwayatkan oleh siapapun , hadis Innamal a`malu binniyat adalah dari
satu orang yaitu Yahya bin Sa`id al anshari tidak ada perawi lain yang
meriwayatkannya . Jadi banyak sahabat yang tidak tahu atau tidak kenal hadis
tsb. Lalu siapakah Yahya bin Said al anshari ini .
tp://www.islamweb.net/newlibrary/showalam.php?ids=16900
مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ بْنِ الْحَارِثِ
بْنِ خَالِدٍ الْقُرَشِىِّ الْتَّيْمِىِّ ، أَبُوْ عَبْدِ الْلَّهِ الْمَدَنِىُّ
الْطَّبْقَةُ : 4 : طَبْقَةُ تَلِى الْوُسْطَى
مِنْ الْتَّابِعِيْنَ
الْوَفَاةُ : 120 هِـ عَلَى الْصَّحِيْحِ
رَوَىَ لَهُ : خَ مْ دِ تَ سْ ق
مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ ابْنِ حَجَرْ : ثِقَةٌ
لَهُ أَفْرَادٌ
Muhammad bin Ibrahim bin Al-Harits
bin Khalid Al Qurasyi At taymi, Abu Abdullah al madani
Peringkat : 4: Setelah tingkat
tengah dari Tabiin
Kematian: 120 H menurut pendapat
yang benar
Beliau perawi Bukhari, Muslim , Abu Dawud , Tirmidzi , Nasa`I
, Ibn Majah
Peringkatnya menurut Ibnu Hajar, dia terpercaya , juga punya hadis yang ganjil
مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ الْذَّهَبِـيُ : وَثَّقُوهُ
، وَ قَالَ أَحْمَدُ : رَوَىَ مَنَاكِيْرَ
Peringkat menurut Dzahabi : Mereka
menyatakan dia perawi terpercaya, dan
Ahmad berkata: Dia juga
meriwayatkan hadis – hadis mungkar[1]
قُلْتُ : مِنْ غَرَائِبِهِ الْمُنْفَرِدُ بِهَا
حَدِيْثُ "الْأَعْمَالِ" عَنْ عَلْقَمَةَ ، عَنْ عُمَرَ وَقَدْ جَازَ
الْقَنْطَرَةَ ، وَاحْتَجَّ بِهِ أَهْلُ الْصِّحَاحِ بِلاَ مَثْنَوِيَّةٍ
Aku berkata: Dari kenyelenehan Muhammad bin Ibrahim adalah hadis yang ganjil ( yang di riwayatkan
secara sendirian ) " hadis al a`malu binniyat " dari Al qomah
dari Umar , Namun dia telah
melewati jembatan ( Sudah menjadi perawi Bukhari sehingga di cela bagaimanapun
tetap di pakai ) Dan para ulama yang memiliki kitab hadis yang sahih
juga telah berpegangan kepadanya tanpa dualitas .
Komentarku ( Mahrus ali )
Hadis innamal a`malu binniyat adalah hadis tiada yang meriwayatkan
kecuali melalui jalur Muhammad bin
Ibrahim . Dia sendiri yang
meriwayatkannya . Karena itu , hadis tsb di masa sahabat , tabiin tidak populer
. Sebab bila populer akan banyak yang meriwayatkannya .
Syaikh Kholid bin Abdillah al Muslih
berkata :
وَمِثَالُهُ الْحَاضِرِ فِي الْذِّهْنِ حَدِيْثُ عُمَرَ رَضِيَ الْلَّهُ
عَنْهُ فِي الْنِّيَّةِ: ((إِنَّمَا
الْأَعْمَالُ بِالْنِّيَّاتِ)). فَقَدْ انْفَرَدَ بِهِ عَنْ سَائِرِ الْصَّحَابَةِ
فِي الْنَّقْلِ، وَانْفَرَدَ عَنْهُ
عَلْقَمَةُ بِنَ وَقَّاصٍ فِي رِوَايَتِهِ،
وَكَذَلِكَ انْفَرَدَ مُحَمَّدٌ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ الْتَّيْمِيُّ، كَذَلِكَ
انْفَرَدَ عَنْهُ يَحْيَى بْنُ سَعِيْدٍ الْأَنْصَارِيِّ، فَهُنَا الِانْفِرَادُ
فِي عِدَّةِ طَبَقَاتٍ.
Dan contoh yang hadir di hati adalah hadis Umar ra di dalam masalah niat : (( amal perbuatan
tergantung dengan niat)). Dia ) Umar ) telah
menyendiri dan tiada sahabat lainnya
yang meriwayatkannya , dan dari dia
sendiri di riwayatkan oleh Alqamah bin
Waqas secara sendirian lagi , serta dari
Alqamah sendiri di riwayatkan oleh Muhammad bin Ibrahim Taymi secara sendirian , serta dari Muhammad sendiri , hadis itu di riwayatkan oleh
Yahya bin Said al-Anshari, di sini monopoli dalam beberapa peringkat . [2]
Komentarku ( Mahrus ali )
Yang bikin janggal bagi saya adalah hadis itu
di katakan oleh Umar di Mimbar – mestinya tidak hanya al Qomah yang ngerti atau mendengarnya . Tapi ternyata tiada sahabat yang mengerti hadis itu dan di
Medinah saat itu , tiada sahabat yang
tahu . Bila banyak yang tahu , sudah tentu
hadis ini tidak di katakan Umar sendiri yang meriwayatkannya . Tiga
perawi berturut – turut meriwayatkan hadis itu dengan sendirian mulai Umar bin
Khatthob lalu di sampaikan pada Al qomah
bin Waqqash di mimbar orang banyak , lalu dari Al qomah di sampaikan ke
Muhammad bin Ibrahim secara sendirian , lalu
di riwayatkan oleh Yahya secara sendirian . Jadi tiga tingkat lebih secara
sendirian hadis itu di riwayatkan . Bila bukan Bukhari Muslim yang punya perawi
sedemikian ini baik Imam Ahmad , Malik , Nasa`I , Tirmidzi , Ibn Majah dan
banyak ahli hadis lain sejagat ini , maka
hadis itu akan di katakan lemah dan tidak boleh di buat hujjah . Inilah
yang membikin keganjilan dalam pemikiran saya mengapa kita ini kurang fair dalam mengkaji suatu
hadis , kurang obyektif , masih subyektif, masih ada fanatisme figur yang
membikin sesat orang lalu dan sekarang .
Sebagaimana kalangan ahli bid`ah fanatik
kepada Imam Syafii dan menolak segala
pendapat yang lain .
DR Abu Lubabah At thahir Shalih Husain kepala bagian dirosah
Islamiyah di Emirat menyatakan :
وَإِطْلاَقُ الْحُكْمِ عَلَى التَّفَرُّدِ
بِالرَّدِّ وَالنَّكَارَةِ أَوِ الشُّذُوْذِ مَوْجُوْدٌ فِي كَلاَمِ كَثِيْرٍ مِنْ
أَهْلِ الْحَدِيْثِ
Mengghukumi perawi yang secara sendirian
meriwayatkan agar riwayatnya tertolak , dikatakan
mungkar , syadz memang ada dlm perkataan kebanyakan ahli hadis . Ulumul hadis 12/1
وَقَالَ الْعُقَيْلِيُّ : حَدَّثَنَا عَبْدُ
الْلَّهِ بْنُ أَحْمَدَ ، قَالَ : سَمِعْتُ أَبِيْ ذُكِرَ مُحَمَّدٌ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ
الْتَّيْمِيُّ ، فَقَالَ : فِي حَدِيْثِهِ
شَيْءٌ ، يَرْوِيْ أَحَادِيْثَ مَنَاكِيْرَ أَوْ مُّنْكَرَةً
.
'Al uqaeli berkata : Bercerita
kepada kami Abdullah bin Ahmad, lalu
berkata: Aku mendengar Abu Muhammad bin Ibrahim
Taymi di sebut di muka ayahku , lalu
beliau mengatakan : Ada sesuatu dalam hadisnya , ia meriwayatkan
hadis – hadis yang mungkar .
Komentarku ( Mahrus ali )
Barang kali , hadis amal perbuatan terserah niatnya salah satu kemungkarannya , apalagi Imam
Ahmad sudah menyatakan seperti itu .
Dalam http://www.taimiah.org/ terdapat
keterangan sbb :
Syaikh Sa`d bin Abdullah al Humaid berkata dalam kitab Syarah Nukhbatul fikar .
/ شَرْحِ
نُخْبَةِ الْفِكَرِ لِفَضِيْلَةِ الْشَّيْخِ سَعْدِ بْنِ عَبْدِ الْلَّهِ
الْحَمِيْدِ
لَكِنْ هُنَاكَ مَنْ جَعَلَ الْشَّاذُّ
مُجَرَّدَ الْتَّفَرُّدِ، فَقَالَ: الْشَّاذُّ هُوَ: مَا يَرْوِيْهِ.. مَا
يَتَفَرَّدُ بِرِوَايَتِهِ الثِّقَةُ، أَوْ مَا يَنْفَرِدُ بِرِوَايَتِهِ
الثِّقَةُ، فَبِهَذَا الْاعْتِبَارِ يَكُوْنَ حَدِيْثُ: « إِنَّمَا الْأَعْمَالُ
بِالْنِّيَّاتِ »(1) عَلَى هَذَا
الْقَوْلِ حَدِيْثًا شَاذًّا؛ لِأَنَّهُ يَنْفَرِدُ بِرِوَايَتِهِ ثِقَةٌ، وَهُوَ
عَلْقَمَةَ بْنِ وَقَّاصٍ، بَلْ وَيَنْفَرِدُ بِهِ أَيْضًا عَنْ عَلْقَمَةَ
مُحَمَّدٌ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ الْتَّيْمِيُّ، بَلْ وَيَنْفَرِدُ بِهِ عَنْ مُحَمَّدٍ
إِبْرَاهِيْمَ الْتَّيْمِيِّ يَحْيَى بْنُ
سَعِيْدٍ الْأَنْصَارِيُّ، فَإِذَنْ هَذَا لاَ خِلاَفَ بِأَنَّهُ بِنَاءٌ
عَلَى هَذَا الْرَّأْيِ يُعْتَبَرُ
شَاذَّا.
Tapi di sana
ada ulama yang menjadikan hadis Syadz ( ganjil / anomali) karena
perawinya sendirian ( tiada perawi lain yang meriwayatkannya ) . Dia berkata “
Hadis Syadz ( anomali ) adalah hadis
yang di riwayatkan oleh perawi terpercaya
secara sendirian . Dengan
demikian , hadis Innamal a`malu binniyati ) termasuk hadis yang syadz . Sebab hanya seorang perawi yang
meriwayatkannya yaitu Al Qomah bin
Waqqash , lalu secara sendirian juga Muhammad bin Ibrahim attaimi dari Al Qomah . Bahkan Yahya bin Sa`id Al anshari
juga secara sendirian meriwayatkan dari Muhammad bin Ibrahim Attaimi . Dengan
pandangan ini , jelas sekali
bahwa hadis Amal perbuatan terserah
niatnya tergolong hadis Syadz ( anomali )
.
Komentarku ( Mahrus ali )
Bila
hadis amal perbuatan terserah niatnya
itu di kategorikan hadis syadz , maka
tidak bisa di buat pegangan dan
keliru orang yang membuat pegangan padanya atau menyuruh orang lain untuk
berpegangan kepadanya . Dan
benarlah orang yang menyatakan hadis tsb
syadz. Jangan berpegangan kepadanya dan menyuruh orang lain tidak berlandaskan
kepadanya. Namun hadis itu sudah
terlanjur populer , meski lemah . Apakah kita pilih yang tidak kaprah meski
benar , sudah tentu kebenaran di perlukan dan kesalahan di lemparkan.
Dalam kitab al baiquniyah di katakan
:
أَوَّلُهَا( الْصَّحِيْحُ) وَهُوَ مَااتَّصَل 0000000إِسْنَادُهُ
وَلَمْ يُشَذَّ أَوْيُعَلْ
Permulaan pembagian hadis adalah
sahih – yaitu hadis yang sanadnya bersambung , tidak syadz , juga tidak ada
illatnya . [3]
Tentang niat kita cukup berpegangan
kepada ayat ini:
مَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الْآخِرَةِ نَزِدْ
لَهُ فِي حَرْثِهِ وَمَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَا
لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ نَصِيبٍ
Barangsiapa yang menghendaki keuntungan
di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barangsiapa yang
menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan
dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.[4]
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا
وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا
يُبْخَسُونَ
Barangsiapa yang menghendaki
kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan
pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan
dirugikan.[5]
Mau nanya hubungi kami:
088803080803.( Smartfren) 081935056529
( XL )
Dengarkan pengajian - pengajianku
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1
RW1 Waru Sidoarjo. Jatim.
[1] 5691 Mausuah ruwatil hadis
[2] Syarah Baiquniyah
[3] Al Baiquniyah karya Ibn Utsaimin
.
[4] As syura 20
[5] Hud 15
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan