Minggu, Mei 01, 2011

Harut dan marut


Di tulis oleh H Mahrus ali


Abu Ubaidah menyatakan :
8, 9. Harut dan Marut
Keduanya termasuk malaikat yang namanya tertulis di dalam al Quran. Allah Taala berfirman,
Padahal Sulaiman tidak kafir (mengerjakan sihir), hanya syaithan-syaithan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babil, yaitu Harut dan Marut (QS. Al Baqarah : 102)

Komentarku ( Mahrus ali ) ::

Tentang Harut dan Marut ini ada  juga hadis sbb:

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِي بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ مُوسَى بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ نَافِعٍ مَوْلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّهُ سَمِعَ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ آدَمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا أَهْبَطَهُ اللَّهُ تَعَالَى إِلَى الْأَرْضِ قَالَتْ الْمَلَائِكَةُ أَيْ رَبِّ أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ قَالُوا رَبَّنَا نَحْنُ أَطْوَعُ لَكَ مِنْ بَنِي آدَمَ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى لِلْمَلَائِكَةِ هَلُمُّوا مَلَكَيْنِ مِنْ الْمَلَائِكَةِ حَتَّى يُهْبَطَ بِهِمَا إِلَى الْأَرْضِ فَنَنْظُرَ كَيْفَ يَعْمَلَانِ قَالُوا رَبَّنَا هَارُوتُ وَمَارُوتُ فَأُهْبِطَا إِلَى الْأَرْضِ وَمُثِّلَتْ لَهُمَا الزُّهَرَةُ امْرَأَةً مِنْ أَحْسَنِ الْبَشَرِ فَجَاءَتْهُمَا فَسَأَلَاهَا نَفْسَهَا فَقَالَتْ لَا وَاللَّهِ حَتَّى تَكَلَّمَا بِهَذِهِ الْكَلِمَةِ مِنْ الْإِشْرَاكِ فَقَالَا وَاللَّهِ لَا نُشْرِكُ بِاللَّهِ أَبَدًا فَذَهَبَتْ عَنْهُمَا ثُمَّ رَجَعَتْ بِصَبِيٍّ تَحْمِلُهُ فَسَأَلَاهَا نَفْسَهَا فَقَالَتْ لَا وَاللَّهِ حَتَّى تَقْتُلَا هَذَا الصَّبِيَّ فَقَالَا وَاللَّهِ لَا نَقْتُلُهُ أَبَدًا فَذَهَبَتْ ثُمَّ رَجَعَتْ بِقَدَحِ خَمْرٍ تَحْمِلُهُ فَسَأَلَاهَا نَفْسَهَا قَالَتْ لَا وَاللَّهِ حَتَّى تَشْرَبَا هَذَا الْخَمْرَ فَشَرِبَا فَسَكِرَا فَوَقَعَا عَلَيْهَا وَقَتَلَا الصَّبِيَّ فَلَمَّا أَفَاقَا قَالَتْ الْمَرْأَةُ وَاللَّهِ مَا تَرَكْتُمَا شَيْئًا مِمَّا أَبَيْتُمَاهُ عَلَيَّ إِلَّا قَدْ فَعَلْتُمَا حِينَ سَكِرْتُمَا فَخُيِّرَا بَيْنَ عَذَابِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ فَاخْتَارَا عَذَابَ الدُّنْيَا
………………….Dari Ab dullah bin Umar , sesungguhnya dia mendengar Nabi SAW  bersabda : "Sesungguhnya Adam  as ketika di turunkan oleh Allah ke bumi , malaikat bilang :" Wahai Tuhanku ! Apakah kamu menjadikan di sana  orang yang akan berbuat kerusakan dan  menumpahkan darah . Sedang kita selalu membaca tasbih  dengan memujiMu  dan mensucikanMu "..
Allah menjawab : "Sesungguhnya  aku lebih tahu apa yang kamu sekalian tidak mengetahuinya".
Mereka berkata : " Wahai Tuhan kami ! Kami lebih taat kepadaMu dari pada Banu Adam" .
Allah taala  berfirman kepada malaikat :" Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
Mereka berkata : "Wahai Tuhan kami , kami lebih taat kepadaMu dari pada banu adam".
Allah taala berfirman kepada malaikat :" Kemarilah dan bawalah dua malaikat , lalu di turunkan ke bumi. Kita lihat bagaimana keduanya bisa berbuat ".

Mereka berkata : "Harut dan Marut".
Keduanya diturunkan ke bumi , lalu Lalu Zahrah di tampakkan –perempuan tercantik  dari golongan manusia dan datang kepada kedua malaikat.
Keduanya ingin Zahrah mau menuruti kehendaknya .
Zahrah berkata : "Tidak , demi Allah  saratnya kamu harus mengatakan kalimat syirik ini"
Mereka berkata :  "Demi Allah , kami tidak akan syirik  kepada Allah selamanya.".
Zahrah pergi .
Zahrah kembali lagi dengan membawa anak kecil .
Kedua malaikat itu minta Zahrah untuk mengikuti kehendaknya ( menggaulinya )
Zahrah berkata :" Demi Allah , aku takkan mau , tapi kamu harus membunuh  anak kecil ini  dulu" .
Mereka berkata :" Demi Allah , kami tidak akan melaksanakannya"
Zahrah pergi , lalu kembali dengan membawa  bejana berisi Khamer .
Mereka minta kepada  Zahrah untuk mau berkumpul dengan nya .
Zahrah menyatakan : "Demi Allah  , aku takkan mau , tapi kamu harus minum khamer ini dulu".
Mereka meminumnya, lalu mabuk , dan bersetubuh dengannya. Bahkan membunuh anak kecil itu .
Ketika sadar, wanita itu berkata : " Demi Allah , seluruh apa yang kamu tidak mau menjalankannya  telah kamu kerjakan ketika kamu mabuk" .
Lantas mereka di suruh memilih antara  siksa dunia  dan akhirat , lalu mereka memilih siksa dunia. [1]
Al albani menyatakan hadis tsb palsu / bathil .
HR  Ibnu Hibban 717 mawarid  , Ahmad 6178 cetakan Syakir . Abd bin Humaid  dalam kitab al muntakhab  86/1 , Ibnu Abid dunya  dalamm kitab al ukubat 2/75 , Al Bazzar  2938 , Ibn Sunni dalam kitab amal al yaum wa al lailah 651.
Ibnu katsir berkata ;
: وَ هَذَا حَدِيْثٌ غَرِيْبٌ مِنْ هَذَا اْلوَجْهِ ، وَ رِجَالُهُ كُلُّهُمْ ثِقَاتٌ مِنْ رِجَالِ " الصَّحِيْحَيْنِ " إِلاَّ مُوْسَى بْنَ جُبَيْرٍ هَذَا هُوَ اْلأَنْصَارِي .... ذَكَرَهُ ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ فِي " كِتَابِ الْجَرْحِ وَالتَّعْدِيْلِ " ( 4 / 1 / 139 ) وَ لَمْ يَحْكِ فِيْهِ شَيْئًا مِنْ هَذاَ وَ لاَ هَذَا ، فَهُوَ مَسْتُوْرُالْحَالِ ، وَ قَدْ تَفَرَّدَ بِهِ عَنْ ناَفِعٍ .
"Ini hadis nyeleneh dari jalur ini . Sedang perawi perawinya  secara keseluruhan termasuk bisa di percaya dari perawi perawi Bukhari dan Muslim  kecuali Musa  bin Jubair  al anshari . ibnu Abi Hatim  dalam kitab Al Jrh wa al ta`dil 4/1/139  dan beliau tidak bercerita sesuatu tentang dia  baik yang ini atau itu . Jadi dia tidak di kenal identitasnya . Dan hanya dia yang meriwayatkannya dari Nafi`[2]
Komentarku ( Mahrus ali ) ::
Imam Dzahabi berkata : "Zuhair bin Muhammad adalah perawi terpercaya suka meriwayatkan hadis mungkar ". Imam Nasai sendiri menyatakan lemah . Jadi hadis tsb tidak bisa di buat pegangan.  Masak malaikat cinta perempuan , apakah malaikat itu lelaki hingga  aduhai dengan perempuan . Ini kejanggalannya.
Ustadz Sigit pranowo LC al Hafidh di http://www.eramuslim.com  menjawab pertanyaan tentang Malaikat Harut dan marut sbb :

Allah berfirman :
وَاتَّبَعُواْ مَا تَتْلُواْ الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَكِنَّ الشَّيْاطِينَ كَفَرُواْ يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولاَ إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلاَ تَكْفُرْ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ وَمَا هُم بِضَآرِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللّهِ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلاَ يَنفَعُهُمْ وَلَقَدْ عَلِمُواْ لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلاَقٍ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْاْ بِهِ أَنفُسَهُمْ لَوْ كَانُواْ يَعْلَمُونَ

Artinya : “Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), Padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil Yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya Kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua Malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, Sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa Barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, Tiadalah baginya Keuntungan di akhirat, dan Amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.” (QS. Al Baqoroh : 102)
Syeikh Athiyah Saqar menyebutkan bahwa di beberapa buku tafsir disebutkan kedua malaikat itu telah diturunkan ke bumi sebagai fitnah sehingga Allah swt mengadzab mereka berdua dengan menggantung kedua kaki mereka, perkataan para mufassir ini bukanlah hujjah (dalil) dalam hal ini, hal itu berasal dari warisan masyarakat Babilonia dan penjelasan orang-orang Yahudi serta kitab-kitab Nasrani.
Perkataan mereka yang paling dekat tentang kedua malaikat tersebut adalah bahwa masyarakat saat itu mendapatkan fitnah dengan para tukang sihir sehingga mereka mengangkat para tukang sihir itu sampai ke derajat para nabi. Kemudian Allah swt menurunkan dua malaikat untuk mengajarkan kepada manusia sihir agar mereka bisa membedakan antara sihir dengan kenabian serta memperingatkan mereka tentang fitnah terhadapnya. Atau—ada juga yang mengatakan—bahwa mereka berdua adalah dua orang yang memiliki ilmu dan akhlak mulia sehingga menjadi fitnah di masyarakat dan mereka memberikan kepada kedua orang itu nama dua malaikat. Hal ini dari aspek penyerupaan dan gaya bahasa yang sudah difahami sejak dahulu sebagaimana saat ini nama Malaak digunakan untuk seorang yang istimewa.
Didalam cerita-cerita kuno masayarakat Babilonia terdapat dua orang yang memiliki nama mirip yaitu Harut dan Marut. Masyarakat saat itu begitu kagum dengan mereka berdua sehingga memberikan kepada keduanya nama dua malaikat. Bahkan kekaguman mereka terhadap keduanya pun bertambah sehingga meyakini bahwa mereka berdua adalah Tuhan.
Kemudian orang-orang Yahudi mempelajari peninggalan dari kedua orang itu berupa hikmah dan sihir yang menjadikan mereka lebih disibukkan olehnya daripada Kitab Allah dan mereka pun membuang Kitab Allah itu dibelakang punggung mereka.
Tidak diperbolehkan bagi kita untuk merujuk kepada cerita-cerita yang dikatakan mereka itu tentang malaikat yang bertentangan dengan kemaksuman mereka. Para malaikat tidaklah maksiat kepada Allah terhadap apa yang diperintahkan kepada mereka dan mereka pun melakukan apa-apa yang diperintahkan-Nya, firman Allah swt :

Artinya : “Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya.” (QS. Al Anbiya : 26 – 27)

Artinya : “Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih.” (QS. Al Anbiya : 19 – 20) – (Fatawa Al Azhar juz VII hal 436)
Firman Allah swt :
$!
Artinya : ”dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil Yaitu Harut dan Marut”
Sayyid Qutb mengatakan bahwa terdapat kisah tentang keduanya yang sudah diketahui dimana orang-orang Yahudi atau para setan telah menganggap bahwa mereka berdua (Harut dan Marut) mengetahui tentang sihir dan mengajarkannya kepada manusia dan kedua malaikat itu menganggap bahwa sihir itu diturunkan kepada mereka berdua! Kemudian Al Qur’an membantah kebohongan ini, kebohongan yang menyatakan bahwa sihir diturunkan kepada kedua malaikat itu.. Selanjutnya Allah swt menjelaskan hal yang sebenarnya, bahwa kedua malaikat itu hanyalah fitnah dan menjadi cobaan bagi manusia untuk sebuah hikmah yang ghaib. Kedua malaikat itu mengatakan kepada setiap orang yang mendatangi dan meminta mereka berdua untuk mengajarinya sihir,
$
Artinya : “Sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir".
Sekali lagi kita dapati Al Qur’an yang menyatakan bahwa mempelajari dan menggunakan sihir adalah suatu kekufuran. Hal ini disebutkan melalui lisan dua malaikat, yaitu Harut dan Marut.
Dan ada sebagian manusia yang memaksa untuk belajar sihir dari kedua malaikat itu walaupun telah diingatkan dan diberitahu. Maka pada saat itu terjadilah fitnah pada sebagian orang-orang yang yang terkena fitnah :
(
Artinya : “Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya”
Inilah suatu keburukan yang telah diingatkan oleh kedua malaikat itu.... Di sini Al Qur’an menyatakan sebuah kalimat wawasan islam yang mendasar yaitu tidaklah segala sesuatu terjadi di alam ini kecuali dengan izin Allah swt.

Artinya : “dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah”
Dengan izin Allah maka terjadilah sebab-sebab suatu perbuatan, memunculkan bekas-bekasnya dan terealisasi hasil-hasilnya.. Inilah kaidah suatu kalimat yang harus tampak jelas didalam hati seorang mukmin. Permisalahn yang paling dekat adalah apabila anda mengulurkan tangan anda ke api maka ia akan terbakar namun tidaklah terjadi kebakaran itu kecuali dengan izin Allah swt.
Allah lah yang menjadikan api itu membakar dan menjadikan tangan anda terbakar olehnya. Dia juga Maha Kuasa menghentikan kekhususan itu untuk tidak mengizinkan kekhususan itu terjadi, seperti apa yang terjadi terhadap Ibrahim as. Demikian pula sihir yang memisahkan antara seseorang dengan isterinya, dan terjadinya akibat itu dengan izin Allah swt dan Dia swt juga Maha Kuasa untuk menghentikan kekhususan ini untuk tidak terjadi.....
Kemudian Al Qur’an menyatakan hal sebenarnya yang mereka pelajari dan apa yang memisahkan antara mereka dari isterinya... sesungguhnya itu adalah kejahatan yang menimpa diri mereka sendiri dan bukanlah kebaikan :

Artinya : “dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat.”
Dan cukuplah kejahatan ini adalah kekufuran yang menjadi mudharat sesungguhnya yang tidak ada manfaat didalamnya.

Artinya : “Demi, Sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat”
Sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa apa yang mereka beli (sihir itu) tidaklah ada bagian baginya di akherat, yaitu ketika mereka memilih untuk membelinya maka hilanglah seluruh persediaan miliknya di akherat dan juga setiap bagiannya...
Maka sungguh buruklah apa yang diri mereka beli seandainya mereka mengetahui kenyataan dari transaksi tersebut :

Artinya :”dan Amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.” --(Fi Zhilalil Qur’an juz I hal 95 – 96)
Tentang pengajaran sihir yang diberikan Harut dan Marut ini, telah diriwayatkan dari Ali ra yang mengatakan bahwa kedua malaikat itu mengajarkan kepada manusia tentang peringatan terhadap sihir bukan mengajarkan untuk mengajak mereka melakukan sihir. Az Zajjaj mengatakan bahwa perkataan itu adalah juga pendapat kebanyakan ahli bahasa. Artinya bahwa pengajaran kedua malaikat itu kepada manusia adalah berupa larangan, keduanya mengatakan kepada mereka,”Janganlah kalian melakukan ini (sihir) dan janganlah kalian diperdaya dengannya sehingga kalian memisahkan seorang suami dari isterinya dan apa yang diturunkan kepada mereka berdua adalah berupa larangan.” (al Jami li Ahkamil Qur’an juz II hal 472)
Wallahu Alam
Komentarku ( Mahrus ali ) ::
Syaikh Athiyah Shaqr dari Mesir menyatakan :
Atau—ada juga yang mengatakan—bahwa mereka berdua adalah dua orang yang memiliki ilmu dan akhlak mulia sehingga menjadi fitnah di masyarakat dan mereka memberikan kepada kedua orang itu nama dua malaikat. Hal ini dari aspek penyerupaan dan gaya bahasa yang sudah difahami sejak dahulu sebagaimana saat ini nama Malaak digunakan untuk seorang yang istimewa.


Didalam cerita-cerita kuno masayarakat Babilonia terdapat dua orang yang memiliki nama mirip yaitu Harut dan Marut. Masyarakat saat itu begitu kagum dengan mereka berdua sehingga memberikan kepada keduanya nama dua malaikat. Bahkan kekaguman mereka terhadap keduanya pun bertambah sehingga meyakini bahwa mereka berdua adalah Tuhan.

Pernyataan syaikh Athiyah tidak cocok dengan pengertian ayat baqarah 102 sebenarnya. Seolah tiada malaikat yang di turunkan saat itu dan untuk apakah ayat itu di turunkan bila ternyata  manusia   yang baik lalu di anggap malaikat. Sekalipun Rasulullah SAW  sangat baik , tiada orang yang menganggapnya malaikat atau Tuhan . Ini kekeliruan dan penyimpangan yang sangat .
Lantas Syaik Athiyah menyatakan  lagi :
Kemudian Al Quran membantah kebohongan ini, kebohongan yang menyatakan bahwa sihir diturunkan kepada kedua malaikat itu.
Komentarku ( Mahrus ali ) ::
Tidak membantah kebohongan , tapi menyatakan kedua malaikat di turunkan ke bumi bernama Harut dan Marut dan manusia sama  belajar dari padanya sihir . Bila manusia masih mau menjalankan sihir , di ingatkan oleh kedua malaikat itu bahwa sihir adalah kekufuran yang harus di jauhi . Jadi kedua malaikat itu tidak salah dan memberikan nasehat bahwa mereka di datangkan untuk fitnah .
Bila  al Hakim dalam kitab almustadrak 8/ 325  menyatakan  :
هَذَا حَدِيْثٌ صَحِيْحُ اْلإِسْنَادِ وَلَمْ يُخْرِجَاهُ
Ini hadis sanadnya sahih tapi Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya .
Komentarku ( Mahrus ali ) ::
Sebetulnya pernyataan itu bila di dengar akan membikin banyak kalangan awam menyatakan sebagaimana  apa yang di katakan oleh Al hakim lalu mereka akan keliru , sebab  sanadnya sbb :



3 - أَخْبَرَنَا أَبوُ زَكَرِيَا الْعَنْبَرِي ، ثَنَا مُحَمَّدٌ بْنُ عَبْدِ السَّلاَمِ ، أَنْبَأَ إِسْحَاقُ ، أَنْبَأَ حَكَّامٌ بْنُ سَلْمٍ الرَّازِي وَكَانَ ثِقَةً ، ثَنَا أَبُو جَعْفَرُ الرَّازِي ، عَنِ الرَّبِيْعِ بْنِ أَنَسٍ ، عَنْ قَيْسٍ بْنِ عَبَّادٍ ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ
Setahu  saya Qais bin Abbad syiah yang sering keliru  dan tidak punya murid bernama al rabi`  bin Anas . Dan  Al rabi` tidak di cantumkan dalam kitab tahdzib oleh Dzahabi dan Ibnu hajar .



[1] HR Ahmad 6143

[2] Silsilah al dhoifah 1/ 247
Artikel Terkait

2 komentar:

  1. Cerita ini pernah saya baca waktu kecil dalam komik bergambar, dan sejak saya belajar tentang Ilmu Hadist, memang cerita ini banyak kelemahannya
    dan bertambah yakin dengan data-data nash yang Bapak tampilkan! TERIMA KASIH. Syukron

    BalasHapus
  2. Rajinlah dalam menggali kebenaran untuk mengetahui kesalahan diri, juga bisa di gunakan untuk memperbaiki diri dan orang lain .Rajinlah membaca artikel dalam blog ini , insya Allah tiap harinya ada artikel baru , dua atau tiga.

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan