Minggu, April 01, 2012

Cinta Segitiga Diakhiri Pembunuhan

SAKSI - Antimaria menjadi saksi dalam pembunuhan Heru Iscayanto, Rabu (15/9). Foto: surya/ imam taufiq
MALANG | SURYA - Pembunuhan sadis mengakhiri kisah cinta segitiga. Heru Iscayanto, 37, warga Dusun Sukodono, Simojayan, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, tewas dengan tiga tusukan belati Misnari, suami perempuan yang dicintainya.
Kejadian yang menggegerkan Dusun Sukodono itu berlangsung, Rabu (15/9) sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu di dusun itu sedang berlangsung pertunjukan wayang kulit yang merupakan bagian dari acara bersih desa.
Entah kebetulan atau sudah janjian, di tengah jalan menuju panggung wayang kulit, Heru bertemu Antimaria, istri Misnari, yang dalam perjalanan pulang. Pertemuan itu terjadi sekitar pukul 21.10 WIB, setengah jam sebelum pembunuhan.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Surya, waktu itu Heru mengajak Anti nonton wayang kulit. Namun Anti menolak dengan alasan suaminya belum datang. Maka Anti pun meneruskan langkah menuju rumah, sedangkan Heru yang menjabat sebagai kepala urusan keuangan Dusun Sukodono itu terus ke lokasi wayang kulit.
Namun perpisahan itu tidak berlangsung lama, karena selang 20 menit kemudian, sekitar pukul 21.30 WIB, Heru menyusul ke rumah Anti. Heru nekat menyusul perempuan itu karena yakin Misnari sedang tidak di rumah.
“Dia sempat mengetuk pintu, kemudian saya bukakan. Selanjutnya, dia langsung masuk ke dalam kamar,” tutur Anti, ketika akan diperiksa di Polres Malang, Rabu malam.
Tak sulit menebak cerita selanjutnya. Heru dan Anti pun bermesraan di kamar itu. Namun ketika birahi sejoli ini sedang di puncak, mendadak Misnari muncul dengan cara mendobrak pintu. Itu terjadi setelah pergulatan penuh syahwat itu berlangsung 15 menit dan kedua insan itu sudah tidak lagi berbaju.
Kedatangan Misnari itu tentu saja mengagetkan Heru dan Anti. Si perempuan terpana dengan kedatangan sang suami sehingga tidak banyak bereaksi. Namun si pria langsung bangkit dan mencoba kabur tanpa memikirkan tubuhnya yang bugil 100 persen.
Perkelahian antara dua pria itu tak terelakkan setelah Misnari mencoba menghalangi larinya Heru. Sempat terjadi baku pukul. Melihat itu, Anti mencoba melerai, namun perempuan itu malah terkapar pingsan terkena bogem mentah salah satu pria itu.
Terjadi kejar-kejaran di dalam rumah sampai akhirnya Heru terpojok di dapur. Pisau dapur yang tergeletak di meja pun cepat disambar Misnari. Perkelahiran kembali terjadi di situ untuk memperebutkan pisau itu. Telapak tangan Misnari sempat tersabet pisau dan luka.
Namun perkelahian menjadi tak seimbang ketika Misnari berhasil menguasai pisau itu. Tanpa perlawanan, Misnari tiga kali menghujamkan pisau itu ke tubuh pesaing cintanya itu. Dua kali di pinggang dan sekali di paha kanan. Setelah lawannya tak berdaya dengan darah terus mengucur, Misnari kemudian menghubungi Andri, adik Anti.
Saat itu, Misnari meminta Andri datang ke rumahnya dengan mengajak serta Tauhid, Kepala Dusun setempat. “Saya waktu itu belum tahu ada pembunuhan, karena Andri hanya meminta saya menemani dia ke rumah Misnari. Dia hanya bilang, ada peristiwa di sana,” kata Tauhid, ditemui di ruang jenazah RSU Dr Saiful Anwar, Kamis (16/9).
Menurut Tauhid, begitu memasuki rumah tersebut, ia melihat mayat Heru dalam keadaan bugil dan berlumur darah. Sementara Anti, juga dilihatnya masih dalam keadaan telanjang bulat. “Tidak usah dibilangi lagi, saya waktu itu sudah punya pikiran kalau kedua orang itu berselingkuh, lha wong sama-sama bugil,” kata Tauhid.
Tauhid sendiri setelah itu langsung menghubungi Polsek Ampelgading dan para aparat desa. Warga, yang saat itu memenuhi pendopo desa untuk lihat wayang kulit, langsung bubar dan lebih memilih berbondong-bondong menuju TKP.
Sementara Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Hartoyo SH SIK mengatakan, Misnari menyerahkan diri begitu membunuh korban. “Hingga kini sudah dua saksi yang kami periksa,” tegas Hartoyo, Kamis (16/9).
Berbagi Cinta
Kepada wartawan, Misnari yang bekerja sebagai sopir truk itu mengaku tak curiga sedikit pun sewaktu pulang. Kebetulan malam itu dia pulang agak malam setelah mengangkut pasir. Tiba di rumahnya, dia belum curiga, tetapi ia mematikan mesin motornya sebelum mencapai teras rumah.
Ia mulai curiga ketika melihat rumahnya sepi dan pintunya tertutup rapat. Ia pun masuk dengan cara mengendap-endap agar istrinya tidak mengetahui kedatangannya. Ia sangat kaget dan terpukul melihat istrinya sedang berhubungan intim dengan pria yang selama ini sudah dicurigai menjadi cinta kedua sang istri.
Tak tahan melihat adegan hot itu, Misnari pun mendobrak pintu. “Saya kalap melihat istri saya ditiduri pria lain. Tanpa pikir panjang, saya menyerangnya. Saya makin emosi karena dia (Heru) coba kabur. Begitu pegang pisau dapur, langsung saya tusukkan,” kata Misnari sambil menunjukkan luka di telapak tangannya saat diperiksa di Mapolres Malang, Kamis (16/9).
Soal hubungan cinta itu, Anti tak membantah. Bahkan ia mengaku, malam itu mengizinkan Heru datang ke rumahnya karena memang sudah lama menjalani hubungan gelap. Namun ia tak menyangka kisah cintanya itu berakhir dengan pembunuhan.
Soal Misnari yang dinikahinya sembilan tahun ini, Anti mengaku tetap mencintai dan mengganggapnya sebagai pria bertanggung jawab dengan memberi nafkah lahir batin. Dari perkawinan itu, mereka dianugerahi satu anak.
Namun Anti juga tak mengabaikan cintanya pada Heru yang dianggapnya memberi perhatian lebih besar ketimbang Misnari. Diawali bertukar SMS, hingga bertelepon diam-diam untuk curhat tentang keluarga masing-masing, cinta Anti pada Heru semakin besar. Kisah cinta terlarang ini sebenarnya sudah lama tercium keluarga masing-masing, tetapi sudah dianggap tuntas karena telah diselesaikan secara kekeluargaan.
Heru pun sebenarnya sudah beristri dan punya satu anak. Namun sang istri saat ini bekerja di Hongkong. Mungkin karena kesepian itulah, ia menggoda Anti. Gayung pun bersambut karena si perempuan kerap ditinggal pergi oleh suaminya yang bekerja sebagai sopir truk. Namun akibat kelakuannya itu, Heru pun kehilangan nyawa.
Peristiwa cinta segitiga yang diwarnai pembunuhan ini menjadi semacam konfirmasi terhadap fenomena meningkatnya perselingkuhan di Kabupaten Malang yang dilatarbelakangi kepergian istri menjadi tenaga kerja migran di luar negeri. Fenomena ini menjadi keprihatinan banyak pihak, karena memicu peningkatan angka perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga.
Angka perceraian yang meningkat ini biasanya terjadi pada masa pascamudik Lebaran, karena saat itu banyak perempuan pekerja migran pulang kampung dan mendapati suaminya berselingkuh atau kawin lagi. Fenomena ini banyak terjadi di wilayah selatan Kabupaten Malang, seperti Bantur, Sumbermanjing Wetan dan dan Dampit yang dikenal sebagai daerah pemasok buruh migran.
Penulis : fiq/ab
Editor : Sugeng Wibowo
Komentarku ( Mahrus ali ):

Bila mereka muslimin, maka sang suami ( Misnari )di hukum bunuh karena membunuh korban sebagaimana ayat:
وَكَتَبْنَا عَلَيْهِمْ فِيهَا أَنَّ النَّفْسَ بِالنَّفْسِ وَالْعَيْنَ بِالْعَيْنِ وَالأَنفَ بِالأَنفِ وَالأُذُنَ بِالأُذُنِ وَالسِّنَّ بِالسِّنِّ وَالْجُرُوحَ قِصَاصٌ فَمَن تَصَدَّقَ بِهِ فَهُوَ كَفَّارَةٌ لَّهُ وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَا أنزَلَ اللّهُ فَأُوْلَـئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ   
5.45. Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.

Baca lagi disini:
22 Okt 2011
28 Sep 2011

12 Jul 2011

Untuk  Antimaria harus di dera seratus kali karena melakukan perzinaan sebagaiuana ayat:
لزَّانِيَةُ وَالزَّانِي فَاجْلِدُوا كُلَّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ وَلَا تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِي دِينِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَائِفَةٌ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman.. Nur 2

Bacalah disini lagi:
02 Des 2011

09 Nov 2011

14 Sep 2011


Artikel Terkait

1 komentar:

  1. negara ikut andil dalam kasus di atas.mengapa negara yang kaya raya ini menjadikan rakyatnya miskin dan papa sehingga harus kerja cari nafkah di luar negeri. sehingga timbullah kasus di atas.

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan