AKHBAR & OPINI >> AHZAB & ENEMIES
بسم الله الرحمن الرحيم
SALIB BARAT TENGAH MENGALAMI KEKALAHAN DARI ISLAMIC STATE DAN KEBOHONGAN MEREKA
Salibis Kanada Stephen Harper
Semakin lama semakin banyak pejuang, termasuk anak-anak, dengan cepat bergabung dengan barisan mujahidin Khilafah, sekalipun Gedung Putih mengklaim “telah membunuh 10.000 ‘ekstrimis’” dalam serangan udara sejak sembilan bulan yang lalu di Syam dan Irak. Hal ini sebagaimana dikutip oleh Vocativ dari Reuters.
Soal serangan udara memang benar, tapi soal “telah membunuh 10 ribu ‘ekstrimis’" siapa pun tahu bahwa itu adalah kedustaan, kecuali mereka yang telah dimakan propaganda salibis Barat yang dipimpin AS. Sesungguhnya yang mereka bunuh mayoritas adalah warga sipil, yaitu dalam serangan membabi buta tanpa pilih bulu di pemukiman penduduk dan tempat-tempat umum. Dan sedikit sekali yang terbunuh dari pihak pejuang.
Soal kebohongan dan propaganda licik media salib Barat, silakan buka link berikut: Perang Media Terhadap Daulah Islam.
Banyak video dan gambar yang memperlihatkan bahwa rakyat sipillah yang dibantai oleh pesawat-pesawat udara salib pimpinan AS, termasuk wanita dan anak-anak. Dan sebagaimana diketahui, pastilah tentara salib tidak akan mengakuinya dan tidak peduli jika harus mengorbankan rakyat sipil.
Justru yang terjadi sebaliknya. Menurut seorang kolumnis dari Toronto Star, Thomas Walkom, Daulah Islam tengah berjalan terus. Mereka berhasil mendapatkan banyak kemenangan, baik di Suriah (Syam) maupun di Irak.
Hal tersebut dia pertegas dengan ucapan pemimpinya sendiri, Salibis Stephen Harper (PM Kanada), yang mengatakan – dengan menyebut kita – “gerakan jihadis internasional” tersebut tengah memenangkan peperangan.
Lebih lanjut Walkom mengatakan, “Hal ini menjadikan keikutsertaan Kanada dan negara-negara lainnya dalam perang pimpinan AS melawan Daulah Islam suatu pilihan tanpa selera. Pihak Barat bisa saja mengirim lebih banyak pasukan untuk menghadapi pihak militan tersebut di darat. Atau, seperti di Afghanistan, secara diam-diam mengakui kekalahan dan menarik diri.”
Dia mengatakan pula bahwa strategi perang setengah hati yang sedang berjalan ini tidak mendapatkan hasil apa-apa.
“Amerika menghadapi dilema yang sama. Respon Presiden AS Barack Obama secara bertahap mengirim lebih banyak lagi apa yang disebutnya dengan pelatih militer ke Irak, sementara di saat yang sama, dia meminta dengan tegas agar pasukan darat ini tidak ikut ambil bagian dalam perang.
AS sudah mempunyai 3.100 tentara di Irak dan baru saja mengumumkan akan mengirim 450 lagi. New York Times melaporkan bahwa Washington berencana untuk membuat jaringan pangkalan di Irak dan bisa merekrut beberapa ratus tentara tambahan dari pasukan AS.”
Kanada pun saat ini tengah melatih milisi Peshmerga di utara Irak.
Kemudian dia memaparkan keadaan di daerah-daerah yang jatuh ke tangan Khilafah. Di kolomnya dia mengatakan, “Sementara itu, kawasan tersebut terus mengalami disintegrasi. Kota-kota besar jatuh ke Islamic State, kadang dikenal dengan ISIS, baik di Irak maupun Suriah. Dengan memanfaatkan kekosongan kekuasaan yang diciptakan oleh serangan NATO pada 2011 atas mantan orang kuat Libya Muammar Ghadafi, militan ISIS juga tengah berekspansi ke negara tersebut.
Semakin sering diserang Barat, semakin besar prestise yang diraih ISIS. Militan dari Nigeria ke Yaman ke Afghanistan sekarang mengidentifikasikan diri mereka sebagai bagian dari Daulah Islam.”
Dengan mengesampingkan persoalan Rusia-Ukraina yang banyak disebut Harper, dia mengatakan alangkah baiknya pernyataan difokuskan kepada Islamic State.
“Gerakan jihadis internasional” tersebut tengah memenangkan peperangan. – Stephen Harper
Dengan meremehkan Khilafah, seperti kebanyakan musuh-musuh Allah, dia berkata, “Sebaliknya, tindakan militer atas ISIS adalah sesuatu yang dapat dilakukan dengan lebih baik. Islamic State tidak mempunyai angkatan udara, tidak mempunyai pertahanan udara yang canggih, dan tidak mempunyai senjata kiamat.
Secara militer
Artikel Terkait
Isis
- Hari Ke-7: Pejuang Koalisi Internasional Bombardir kota Mosul. Mengejutkan Ternyata ISIS Bukan Buatan Zionis Israel dan Amerika
- Penasihat Obama: Khilafah Akan Tegak Kembali, Pasti dan Mustahil Dihindari
- Laporan PBB: Kekuasaan ISIS Libya Semakin Luas
- Mati dengan muka tersenyum
- Takfiri yang banyak diperbincangkan.
- Said Agil: Aliran Arab itu tak cocok dengan Indonesia, ISIS itu Berbahaya
- Ledakan di Sarinah, Thamrin, Jakarta Adalah Rekayasa Penguasa? (1)
- Ledakan di Sarinah, Thamrin, Jakarta Adalah Rekayasa Penguasa? (2-habis)
- Seru nih! Pentagon: AS Sudah Kirim Tentara Khusus ke Irak
- Dzawahiri: Tegaknya Khilafah di Syam, Kunci Pembebasan Baitul Maqdis
- Pernyataan KH Said Aqil Siraj - ISIS akan masuk Indonesia
- Terkuak, Kedubes AS di Jakarta Larang Warganya Beraktivitas di Kawasan Sarinah Sebelum Ledakan Terjadi
- Untuk Orang Orang yang Bertanya Tentang Daulah Islamiyyah
- Percakapan Gaddafi dan Tony Blair Terungkap ke Publik,
- AS Akui Tak Mampu Tumbangkan Islamic State di 2016
- DAULAH ISLAM BAQIYYAH 'Ala Minhaj Annubuwwah
- Lawan 300 militan IS, 4.000 Pasukan Irak Terseok-seok di Ramadi
- Jawabanku untuk teman fb kita tentang mubahalah
- Mubahalah sesama muslim bid`ah dholalah, bukan sunah yang benar
- Ngamuk, Bos Al-Nusra Kecam Pertemuan Oposisi di Riyadh
- IS Mampu Cetak Paspor Syria dengan Otentik
- Hasil sidang pemberontak Suria yg berkumpul di Riyadh bukan di Washinton
- IS Rebut “Harta Rampasan” Buatan AS dalam Jumlah Fantastis
- Keseharian Mujahidin Khilafah di Diyala
- Hukum menyembelih tawanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan