Dodi Elhasyimi menulis lagi:
juga Menukil pendapat Al Mundziri yg
MENSAHIHKAN RIWAYAT IBNU MAJAH
Komentarku ( Mahrus ali ):
Anda salah paham, tidak benar dalam
memahami kalimat sbb:
والحديث عزاه المنذري إلى ابن ماجه من
طريق زياد بن أبي سودة عن أخيه عثمان عن ميمونة ، وهو في الصحيح،
Hadis tsb ( hadis pengiriman minyak
untuk lampu baitul maqdis ) dinisbatkan oleh al Mundziri kepada Ibnu Majah dari jalur Ziyad bin Abi Saudah dari saudaranya Usman
dari Maimunah . Dan hadis itu di sahih Bukhari dan Muslim.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Bila hadis tsb di anggap di sahih
Bukhari dan Muslim, maka sy tidak menjumpainya setelah lama mencarinya. Dan sy
anggap keliru sekali, bukan benar.
Jadi al mundziri tidak mensahihkan hadis tsb. Hadis itu di sahih Bukhari dan Muslim itu perkataan
Syaikh Abd Muhsin bukan al Mundziri.
Anda menyatakan:
juga menukil lafadz Al Buushiriy di Mishhbahuz
Zujajah yg mengatakan Isnad dari jalur Ibnu Majah Shahih dan Rijalnya Tsiqot
Komentarku ( Mahrus ali ):
Sanad sahih, kadang hadis dikatakan
lemah karena syadz, redaksinya kacau
dari satu riwayat ke riwayat lain, kadang redaksi hadis gharib tidak
cocok dengan kebanyakan riwayat sahih yg lain, nentang al quran atau
hadis mutawatir.
Dan hadis riwayat Ibn Majah sudah dijelaskan
kelemahannya di atas.
شرح سنن أبي داود - عبدالمحسن العباد
(ص: 2)
والحديث عزاه المنذري إلى ابن ماجه من
طريق زياد بن أبي سودة عن أخيه عثمان عن ميمونة ، وهو في الصحيح، كما قاله المزي
في تهذيب الكمال، وتبعه تلميذه العلائي في جامع التحصيل و ابن حجر في تهذيبه، ولفظ
البوصيري في مصباح الزجاجة. إسناد طريق ابن ماجه صحيح رجاله ثقات، وهو أصح من طريق
أبي داود ، وعلى هذا يكون فيه اتصال، ولكن إسناد ابن ماجه فيه عثمان .
حصى المسجد
Dodi ElHasyimi Di
halaman sebelumnya Abdul Muhsin ' Abbad juga mengatakan :
قوله باب في السرج في المسجد يعني إضاءتها إنارتها وهذا أمر مطلوب في المساجد والقيام بذلك من الأمور المطلوبة في المساجد لأن كل ما فيه مصلحة ومنفعة في المسجد للناس أمر مطلوب ومن قبل كانت تتخذ السرج ويستعملون الزيت لإيقادها
Ucapan beliau : Bab Lampu2 di Masjid2, yaitu memberi penerangan masjid2, hal ini adalah PERKARA YG DIANJURKAN DI DALAM MASJID2 dan melakukannya termasuk perkara2 yg dianjurkan di dalam masjid2, karena setiap perkara yg membawa maslahat dan manfaat bagi para manusia di dalam masjid maka termasuk PERKARA YG DIANJURKAN...!!!
Komentarku ( Mahrus ali ):
Bila
keterangan syiakh Mushsin tsb
kita ikuti, kita tdak punya dalil yang sahih. Lantas mana dalil yang di
buat pegangan oleh syaikh tsb.
Realitanya masjid masjid itu dihiasi
dengan lampu yang indah, mahal dan sangat terang benderang. Anehnya juga ketika
shalat lampu di hidupkan. Setelah selesai shalat , lampu dimatikan dan masjid di tutup.
Tuntunan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam ketika menjalankan shalat selalu gelap, tanpa lampu. Dan ini
beliau lakukan seumur hidup. Dan khulafaur Rasyidinpun mengikuti beliau dlm hal ini tidak
menentangnya sebagaimana apa yang kita
jalankan. Karena itu, kita harus kembali ikut tuntunan bukan maju untuk terus
menyelisihinya.
Dodi ElHasyimi menulis : Kayaknya pendapat Mbah Yai Mahrus
Ali adalah SYADZ MULAI JAMAN SALAFUS SHALIH ASELI (pake shod) sampe
sekarang.....!!!
Komentarku ( Mahrus ali ):
Pendapat saya itu syadz / ,menyendiri era
sekarang dimana masarakat seolah bersepakat
untuk menyelisihi sunnah, senang bikin kebid`aan anti sunnah.
Tapi pendapat anda yang
menganjurkan memberi lampu di masjid
menentang tuntunan, menyendiri di masa sahabat – salafus sholih.
Kapan para sahabat menghidupkan
lampu di masjid itu,jangan mendustai umat, jangan sesatkan mereka, kasihan
sekali anda dan mereka. Berkatalah yang
jujur agar umat tercerah dengan
cahaya sunah dan tidak tergelapkan
dengan kedustaan ulamanya.
Salafus sholih yang mana yang
menganjurkan pakai lampu ?
Bila ulama kibar sekarang
menganjurkan menghidupkan lampu di masjid ketika berjamaah, maka itu adalah
fatwa yang menentang tuntunan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk mengikuti hawa nafsu orang
banyak.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan