Roy Anwar menulis :
Kencingi sumur zam-zam, niscaya engkau kan terkenal.Fenomena Syaadz alias Orang Awwam Berlagak Pakar
Ardha Topan Mas abu khanza..pak yai MA mengadakan fatwa baru haramnya
jamaah pakai lampu...sampeyan di blok to sama mbah mahrus??
Ardha Topan Mas Ferdi Ansa doi kan
pernah ditanya..kalau okan teri nyembelihnya pakai silet ??
Dodi
ElHasyimi Pak Yai Mahrus
Ali itu WAHABI SALAFI yachhh Mas Ardha
Topan ???
Ardha Topan Pak Mahrus
Ali Aswaja dzahiri mbah
Roy Anwar Ciri Komunitas dan Ciri Individu harus clear dulu baru
bisa diklaim bahwa orang tsb adalah Eksponen Komunitas tsb
Ardha Topan Aku malah curiga ada invicible hand dibalik beliau..yai MA
hanya sbg Maskot doank..peran dia hanya sebagai Mandarin dalam film ironman3
Dodi ElHasyimi Dulu Wahabi mania (pasca menerbitkan buku mantan kyai NU)
sangat menyanjung sang kyai... Tapi sekarang udah pada berlepas diri ma
beliau..... Kacian sekaliiiiii
Komentarku
( Mahrus ali ):
Maaf , sy
sebetulnya menganggap orang – orang yang saya sebut di bawah ini:
Roy Anwar
,, sebagai orang berilmu, tahu –
tahu di suguhi artikel yang sifatnya ilmiyah, malah di tanggapi dengan
kebodohan. Ilmunya lenyap tinggal kebodohannya yang bersarang di dadanya .
Akalnya hilang tinggal emosinya yang di kedepankan untuk membahas atau menilai
masalah ilmiyah. Ini yang mengacaukan umat, kasihan sekali.
Mestinya masalah ilmiyah itu harus di jawab dengan ilmu, bukan
kebodohan, dengan pikiran yang waras, bukan pikiran yang sakit, dengan manhaj
thalibul ilmi bukan dengan cara orang jalanan.
Apa yang saya sampaikan tentang
tuntunan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam berjamaah tanpa lampu, jadi kondisi gelap dengan refrensi hadis dan kitab
– kitab yang saya ajukan. Saya
menginginkan masalah ini mendapat respon positif , di tanggapi dengan dalil. Tahu – tahu respon negatif , layaknya
orang yang tdk kenal dengan hadis.
Memang sejak dulu bila tuntunan yang
asli di sampaikan selalu mendapat tantangan
dati kalangan masarakatnya, bukan di tanggapi dengan baik. Saya ingat:
كَذَّبَتْ
قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوحٍ وَالْأَحْزَابُ مِن بَعْدِهِمْ ۖ وَهَمَّتْ كُلُّ أُمَّةٍ
بِرَسُولِهِمْ لِيَأْخُذُوهُ ۖ وَجَادَلُوا بِالْبَاطِلِ لِيُدْحِضُوا بِهِ
الْحَقَّ فَأَخَذْتُهُمْ ۖ فَكَيْفَ كَانَ عِقَابِ
Sebelum
mereka, kaum Nuh dan golongan-golongan yang bersekutu sesudah mereka telah
mendustakan (rasul) dan tiap-tiap umat telah merencanakan makar terhadap rasul
mereka untuk menawannya dan mereka membantah dengan (alasan) yang batil untuk
melenyapkan kebenaran dengan yang batil itu; karena itu Aku azab mereka. Maka
betapa (pedihnya) azab-Ku? Ghafir 5.
Setiap ajaran tuntunan di sampaikan
mesti banyak dibantah, tapi bila ajaran kebid`ahan maka banyak mereka yang mau
menerima dan enjoi sj.
Bila tdk demikian, maka al Quran
atau ayat tsb akan salah dan benarlah setan.
Saya bukan Rasul, tapi apa yang
saya ketengahkan adalah tuntunan asli Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
bukan pendapat saya, tapi murni hadis dan kisah jamaahnya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dg para
sahabatnya.
Roy Anwar menulis :
Kencingi sumur zam-zam, niscaya engkau kan terkenal.Fenomena Syaadz alias Orang Awwam Berlagak Pakar
Komentarku ( Mahrus ali ):
Saya sampaikan tuntunan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya di anggap saya spt mengencingi air zamzam . Astaghfirullah . Sampai segitu, dia tidak mau dengan tuntunan yang asli, maunya tuntunan yang sudah di kelola oleh hawa nafsu sarjana lokal . Artinya tuntunan yang oplosan.
Ini sama dengan melecehkan tuntunan, bukan menghurmatinya . Sama dengan melecehkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bukan menjunjungnya. Bahaya sekali sikap sedemikian. Saya ingatkan sebelum mati datang padamu. Sy ingat ayat:
وَلَقَدِ
اسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ مِّن قَبْلِكَ فَحَاقَ بِالَّذِينَ سَخِرُوا مِنْهُم مَّا
كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ
Dan
sungguh telah diperolok-olokkan beberapa orang rasul sebelum kamu maka turunlah
kepada orang yang mencemoohkan rasul-rasul itu azab yang selalu mereka
perolok-olokkan. Anbiya` . 41.
فَلَمَّا جَاءَتْهُمْ
رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَرِحُوا بِمَا عِنْدَهُمْ مِنَ الْعِلْمِ وَحَاقَ
بِهِمْ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ
Maka
tatkala datang kepada mereka rasul-rasul (yang diutus kepada) mereka dengan
membawa keterangan-keterangan, mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada
pada mereka dan mereka dikepung oleh azab Allah yang selalu mereka
perolok-olokkan itu. Ghafir 83.
Komentarku
( Mahrus ali ):
Ajaran
para Rasul di tolak, di ledek, dan masarakat
merasa ajaran mereka sudah final,
tidak boleh di robah, dan yang merobahnya ke ajaran Rasul yang asli harus di hujani dengan berbagai macam hinaan .
Ahirnya azab Allah menimpa kepada masarakat yang sedemikian itu.
Karena
itu, dalil harus kita dulukan, bukan
pendapat manusia, ulama atau orang awam.
Disaat kita mendengar ajaran baru, kita harus melihat dalilnya. Bila tepat dan sahih, kita harus berani
meninggalkan ajaran lama yang tidak berdalil. Bila kita masih kokoh dengan
ajaran yang tidak berdalil, maka seperti saya
dulu bila begitu saya akan masih menjadi tokoh ahli bid`ah.
Komentarku
( Mahrus ali ):
Shalat tanpa lampu itu syadz , astaghfirullah,
pada hal hadisnya jelas.
عَنْ أَبِي مُوسَى عَنْ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ أَتَاهُ سَائِلٌ يَسْأَلُهُ عَنْ
مَوَاقِيتِ الصَّلَاةِ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيْهِ شَيْئًا قَالَ فَأَقَامَ الْفَجْرَ
حِينَ انْشَقَّ الْفَجْرُ وَالنَّاسُ لَا يَكَادُ يَعْرِفُ بَعْضُهُمْ بَعْضًا
(مسلم: 614) وفي رواية: حِينَ كَانَ الرَّجُلُ لَا يَعْرِفُ وَجْهَ صَاحِبِهِ أَوْ
أَنَّ الرَّجُلَ لَا يَعْرِفُ مَنْ إِلَى جَنْبِهِ (أبو داود: 395)
Dari Abu Musa Al-Asy’ari: bahwa Rosul -shollallohu alaihi wasallam-
pernah di datangi orang yang menanyakan waktu-waktu sholat, dan beliau tidak
menjawabnya. Namun beliau kemudian mendirikan sholat shubuh, ketika muncul
fajar. Ketika itu hampir saja mereka tidak mengenali satu sama lain. (HR.
Muslim: 614) dalam riwayat lain redaksinya: “Ketika itu seseorang tidak
mengenali raut wajah temannya”. Atau dengan redaksi: “Sungguh saat itu
seseorang tidak mengenali siapa yang disampingnya”. (HR. Abu Dawud: 395,
dishohihkan oleh Albani)Komentarku ( Mahrus ali ):
Bila saat itu, masjid Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terang benderang dengan lampu seperti sekarang ini, maka sudah tentu para sahabat akan mengenali siapakah di sampingnya.
Hadis itu menunjukkan bahwa masjid Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat itu tidak memakai lampu.
عن أبي برزة: وَكَانَ يُصَلِّي
الصُّبْحَ وَمَا يَعْرِفُ أَحَدُنَا جَلِيسَهُ الَّذِي كَانَ يَعْرِفُهُ (أبو
داود: 398)
Abu Barzah mengatakan: beliau -shollallohu alaihi wasallam- dulu sholat
shubuh, sedang salah seorang dari kita tidak mengenali teman duduknya yang telah
ia kenal sebelumnya. (HR. Abu Dawud: 398, dishohihkan oleh Albani)
Dalam kitab Subulus salam 108/1 ada keterangan sbb:
·
سبل
السلام (1/ 108)
لأنه
كان مسجده صلى الله عليه وسلم ليس فيه مصابيح
…………., sebab masjid Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam tiada lampu – lampunya.
Tuntunan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dianggap syadz. Ada hadisnya yang
sahih, dan jumlahnya banyak masih dikatakan syadz. Jangan berdusta,kasihan umat
ini yang di sesatkan>Berkatalah yang jujur. Ingatlah firmanNYa:
] يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا
اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ
لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً
عَظِيماً [
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan
katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amal-amalanmu
dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan
Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. (Q.S
Roy anwar menulis : Fenomena Syaadz alias Orang Awwam
Berlagak Pakar
Komentarku ( Mahrus ali ):
Kalau sy di anggap awam silahkan,
tapi apa yang saya sampaikan ini hendaklah di jawab dengan ilmu. Mana kebodohan
saya bila anda bisa menjumpainya. Bila tidak menjumpanya, maka anda termasuk
pendusta, nauudzu billah.
Untuk apa pendapat pakar ternyata
menyelisihi dengan hadis Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam atau
ayat Quran. Kita tidak usah meremehkan
pendapat orang, jangan – jangan kita salah dan dia benar. Tidak usah memandang
siapakah yang berkata, tapi lihat perkataannya. Sy ingat orang kafir yang
menolak ajaran Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebagaimana dikisahkan
dlm al Quran:
وَقَالُوا لَوْلَا نُزِّلَ هَذَا الْقُرْءانُ عَلَى
رَجُلٍ مِنَ الْقَرْيَتَيْنِ عَظِيمٍ
Dan mereka berkata: "Mengapa Al
Qur'an ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri
(Mekah dan Thaif) ini?[1]
Ardha Topan menulis : Mas Ferdi Ansa doi
kan pernah ditanya..kalau okan teri nyembelihnya pakai silet ??
Komentarku ( Mahrus ali ):
Kan sudh sy katakan : Jangan ikan
makan teri karena anda akan makan dengan tahinya dan tahi itu najis.
Dodi ElHasyimi
menulis : Dulu Wahabi mania (pasca menerbitkan buku
mantan kyai NU) sangat menyanjung sang kyai... Tapi sekarang udah pada berlepas
diri ma beliau..... Kacian sekaliiiiii
Komentarku
( Mahrus ali ):
Saya ini tidak perduli di tinggalkan orang atau di
gandrungi mereka. Bagi saya , hidup ini adalah perjuangan untuk menegakkan
sariat Allah, bukan ajaran pendapat ulama, guru,golongan, tradisi leluhur yang
hina bukan tradisi leluhur yang mulia yaitu para sahabat.
Al
hamdulillah , pertolongan Allah hebat untuk hambaNya yang mau membela agamaNya.
Buku saya malah laris dan banyak orang yang memesan satu sett bahkan seluruh
tulisan saya yang belum terbit maupun yang sdh terbit. Bahkan cd pengajian sy
juga begitu.laris manis Sy ingat
firmannya:
إِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا
وَالَّذِينَ ءَامَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الْأَشْهَادُ
Sesungguhnya
Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan
dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat),[2]
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan