Kita
miris melihat Kementerian Agama yang saat ini dipimpin oleh seorang
Menteri yang terbuka lebar untuk Syiah dan tidak memandang buruk akibat
yang telah ditimbulkan oleh Syiah di berbagai penjuru dunia.
Mestinya dia memandang bagaimana jadinya setiap negara yang disana Syiah dibiarkan berkembang bebas, mereka pada akhirnya mengembangkan aksi militer yang didukung oleh Iran secara terbuka.
Dimanapun Syiah selalu memulai aksinya dengan Taqiyah sampai jumlah mereka dianggap cukup untuk ditampilkan secara terbuka, mereka didanai besar-besaran oleh Iran untuk disiapkan menjadi kader-kader militan.
Agenda mereka bukanlah murni agama, siapapun yang mau mempelajari literatur yang membahas tentang Syiah secara ilmiah dan serius menelaah tentang gerak-gerik mereka, mesti akan menyimpulkan bahwa agenda Syiah adalah politik murni.
Kita lihat dukungan besar yang diberikan oleh Menteri Agama kepada Syiah semakin hari semakin jelas, dimulai dengan memberi kata pengantar pada buku mereka, membuka kesempatan bagi mereka untuk acara-acara besar mereka didalam lingkungan Kementerian Agama dan memberi kesempatan untuk mengadakan acara besar di Masjid Istiqlal yang monumental itu.
Aksi-aksi kementerian agama yang terus mengecewakan ini, kita takutkan akan berlanjut terus sehingga menjadi pintu gerbang bagi Syiah untuk masuk dengan leluasa ke negeri yang kita cintai ini.
Alasan-alasan yang digunakan oleh sang Menteri Agama ini sangat lemah dan sama sekali tidak mendasar, bahkan jauh dari sikap ilmiah.
Kesepakatan Yordania itu sudah usang, para penanda tangannya pun telah kecewa melihat aksi-aksi Syiah dan Iran yang semakin bertentangan dengan kesepakatan itu.
Adapun orang Iran diberi kesempatan unuk haji ke Saudi Arabia bukan bukti ilmiah bahwa mereka adalah muslimin yang tidak bermasalah.
Pemerintah Saudi Arabia membuka negerinya untuk mereka, semata-mata karena bersandar kepada keputusan Robithoh Alam Islamy - yang dianggotai para Ulama dari berbagai penjuru dunia- yang mempertimbangkan sisi keamanan akan terganggu jika mereka tidak diberi kesempatan untuk melakukan haji.
Namun siapapun tahu bagaimana ulah mereka saat berhaji, sangatlah mengganggu kenyamaan pelaku haji selain mereka, diantaranya mereka berdemonstrasi politik secara atraktif, berikutnya pengerahan jumlah besar rombongan yang arogan dalam menyingkirkan orang lain, kemudian jeritan-jeritan mereka yang agitatif dan penuh dengan syirik dalam menuhankan Husain Rodhiallohu Anhu dan sejenisnya.
Semestinya seorang menteri bersikap hati-hati dalam melakukan dan menelurkan kebijakan-kebijakannya, jangan menyakiti hati Muslimin dari kalangan Ahlus-Sunnah Wal-Jamaah yang menjadi kalangan mayoritas di negeri ini, sehingga dia menjadi berwibawa dan disegani oleh mereka yang dominan
Mestinya dia memandang bagaimana jadinya setiap negara yang disana Syiah dibiarkan berkembang bebas, mereka pada akhirnya mengembangkan aksi militer yang didukung oleh Iran secara terbuka.
Dimanapun Syiah selalu memulai aksinya dengan Taqiyah sampai jumlah mereka dianggap cukup untuk ditampilkan secara terbuka, mereka didanai besar-besaran oleh Iran untuk disiapkan menjadi kader-kader militan.
Agenda mereka bukanlah murni agama, siapapun yang mau mempelajari literatur yang membahas tentang Syiah secara ilmiah dan serius menelaah tentang gerak-gerik mereka, mesti akan menyimpulkan bahwa agenda Syiah adalah politik murni.
Kita lihat dukungan besar yang diberikan oleh Menteri Agama kepada Syiah semakin hari semakin jelas, dimulai dengan memberi kata pengantar pada buku mereka, membuka kesempatan bagi mereka untuk acara-acara besar mereka didalam lingkungan Kementerian Agama dan memberi kesempatan untuk mengadakan acara besar di Masjid Istiqlal yang monumental itu.
Aksi-aksi kementerian agama yang terus mengecewakan ini, kita takutkan akan berlanjut terus sehingga menjadi pintu gerbang bagi Syiah untuk masuk dengan leluasa ke negeri yang kita cintai ini.
Alasan-alasan yang digunakan oleh sang Menteri Agama ini sangat lemah dan sama sekali tidak mendasar, bahkan jauh dari sikap ilmiah.
Kesepakatan Yordania itu sudah usang, para penanda tangannya pun telah kecewa melihat aksi-aksi Syiah dan Iran yang semakin bertentangan dengan kesepakatan itu.
Adapun orang Iran diberi kesempatan unuk haji ke Saudi Arabia bukan bukti ilmiah bahwa mereka adalah muslimin yang tidak bermasalah.
Pemerintah Saudi Arabia membuka negerinya untuk mereka, semata-mata karena bersandar kepada keputusan Robithoh Alam Islamy - yang dianggotai para Ulama dari berbagai penjuru dunia- yang mempertimbangkan sisi keamanan akan terganggu jika mereka tidak diberi kesempatan untuk melakukan haji.
Namun siapapun tahu bagaimana ulah mereka saat berhaji, sangatlah mengganggu kenyamaan pelaku haji selain mereka, diantaranya mereka berdemonstrasi politik secara atraktif, berikutnya pengerahan jumlah besar rombongan yang arogan dalam menyingkirkan orang lain, kemudian jeritan-jeritan mereka yang agitatif dan penuh dengan syirik dalam menuhankan Husain Rodhiallohu Anhu dan sejenisnya.
Semestinya seorang menteri bersikap hati-hati dalam melakukan dan menelurkan kebijakan-kebijakannya, jangan menyakiti hati Muslimin dari kalangan Ahlus-Sunnah Wal-Jamaah yang menjadi kalangan mayoritas di negeri ini, sehingga dia menjadi berwibawa dan disegani oleh mereka yang dominan
Artikel Terkait
Bagaimana ngga kacau,seorang menteri agama tidak memahami agama dengan benar(Alqur,an dan sunnah).Lagi lagi selalu dari kaum ahlull bida,h.Belum lagi para pemimpin negara kita yang menjadikan agama (terutama islam) jadi nomor kesekian.Ini adalah tugas berat untuk para ulama sunnah.Karena Syiah disini tidak bisa diperangi dengan kekerasan ataupun diplomasi.Satu satunya cara para ulama sunnah terus mengingatkan kaum muslimin akan bahayanya Syiah laknatulloh.Seperti dimesir,irak dll.
BalasHapusBagaimana ngga kacau,seorang menteri agama tidak memahami agama dengan benar(Alqur,an dan sunnah).Lagi lagi selalu dari kaum ahlull bida,h.Belum lagi para pemimpin negara kita yang menjadikan agama (terutama islam) jadi nomor kesekian.Ini adalah tugas berat untuk para ulama sunnah.Karena Syiah disini tidak bisa diperangi dengan kekerasan ataupun diplomasi.Satu satunya cara para ulama sunnah terus mengingatkan kaum muslimin akan bahayanya Syiah laknatulloh.Seperti dimesir,irak dll.
BalasHapus