Ini
pernyataan Muhammad Idrus Ramli dan Muhammad Syafiq alydrus dalam buku
nya “Kiyai NU atau wahabi yang sesat
tanpa sadar? Hal 125
Komentarku ( Mahrus ali):
Pernyataan Muhammad Idrus Ramli dan Muhammad
Syafiq alydrus itu terkesan kanak – kanak sekali bukan jawaban orang dewasa . Ayat itu dengan
jelas menerangkan mayat tidak mendengar secara mutlak, lalu di tafsiri lagi ,
maksudnya mendengar yang menjawab langsung itu tidak bisa.
Kesan
saya dalam pernyataan mereka berdua itu adalah mayat itu mendengar tapi tidak menjawab. Ini perlu dalil dan seluruh
dalilnya ada yang lemah dan ada yang sahih tapi sudah di bantah sendiri oleh
Aisyah sebagaimana keterangan yang lalu dan kurang perlu untuk di ulang
lagi. Dan harus bertentangan dengan ayat al Quran yang
menyatakan mayat tidak mendengar. Jadi
harus buang ayat atau mengarahkan arti ayat kepada kehendak pribadi atau
golongan hingga sesuai dengan ajaran golongan itu sekalipun harus bertentangan
dengan pengertian ayat yang asli.
Terus siapa
dari kalangan sahabat yang menyatakan bahwa mayat bisa mendengar, lalu
bagaimana dengan ayat ini :
إِنْ تَدْعُوهُمْ لَا يَسْمَعُوا دُعَاءَكُمْ
وَلَوْ سَمِعُوا مَا اسْتَجَابُوا لَكُمْ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُونَ
بِشِرْكِكُمْ وَلَا يُنَبِّئُكَ مِثْلُ خَبِيرٍ
Jika kamu
menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka mendengar,
mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan di hari kiamat mereka akan
mengingkari kemusyrikanmu dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan
kepadamu sebagai yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui [1]
Komentarku
( Mahrus ali):
Ayat tsb dengan jelas menyatakan bahwa mayat –
mayat yang di anggap wali
yang biasa di mintai atau berhala
– berhala, pepohonan, bebatuan yang di
anggap Tuhan itu tidak mendengar,
apakah masih ditafsiri lagi bahwa mereka itu mendengar tapi tidak bisa menjawab?. Ini yang sulit dimengerti dan mudah dipahami oleh orang – orang yang
suka mentafsiri ayat dengan tafsiran
yang menyimpang untuk kepentingan golongan dan bahaya kepada kemurnian ajaran
al Quran.
Ada
ayat lagi sbb:
وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنْ يَدْعُو مِنْ دُونِ
اللَّهِ مَنْ لَا يَسْتَجِيبُ لَهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَهُمْ عَنْ
دُعَائِهِمْ غَافِلُون
Dan
siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan
selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (do`a) nya sampai hari kiamat dan
mereka lalai dari (memperhatikan) do`a mereka?[2]
Ayat itu juga menyatakan bahwa Tuhan – tuhan
atau berhala atau mayat – mayat yang
biasanya dimintai itu tidak mengerti
terhadap doa orang – orang hidup
kepadanya, sudah tenti mereka tidak mendengar, lalu dari dalil ayat mana di katakan bahwa mayat itu bisa mendengar . Dan siapakah yang tahu hal itu. Nantikanlah terbitnya buku jawaban saya terhadap buku " Kiyai Nu atau Wahabi yang sesat tanpa sadar ".
Mau nanya hubungi kami:
088803080803.( Smart freand) 081935056529 ( XL )
088803080803.( Smart freand) 081935056529 ( XL )
Alamat
rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1
Waru Sidoarjo.
Jatim.
Artikel Terkait
mantap..
BalasHapus