Gerakan menentang kudeta Mesir semakin populer dengan gerakan empat jari
atau R4BIAH dan terus merebak ke berbagai pelosok dunia dan berbagai
kalangan. Salam R4BIAH itu disampaikan oleh banyak pemain bola terutama
dari negara Turki, termasuk dari Mesut Oezel jagoannya Real Madrid yang
merasa perlu mendukung kebaikan gerakan empat jari yang mendunia ini.
Terlebih fakta di Mesir terbuka pula bahwa beberapa pemain sepak bola
Mesir dan atlit internasional lainnya ada yang menjadi korban tewas
dalam pembantaian dari rezim militer Mesir.
Sejak kedok kudeta terungkap dengan kembalinya Mubarak dalam konstelasi di Mesir. Hal ini membuat posisi Pemerintahan Mursi semakin memiliki legitimasi dengan beralihnya para oposan Mursi dan para pendukung kudeta lainnya, menjadi di belakang pemerintahan hasil pemilu.
Kudeta Mesir yang berlanjut dengan pembantaian terhadap demonstran yang damai kemudian ditingkahi dengan bebasnya Mubarak, membuka dugaan bahwa memang agenda kudeta itu hanya untuk mengembalikan Mubarak. Atau dengan kata lain kembalinya Mubarak untuk membangun hegemoni pemerintahan yang menindas dan tidak berpihak kepada rakyat selama ini. Atau dengan kalimat yang lebih keras adalah KEGAGALAN REVOLUSI MESIR 2011.
Sementara itu rakyat mulai sadar dan terus menggalang lagi kekuatan untuk mempertahankan revolusi 2011 yang merupakan momen kebebasan mereka dari ketertindasan dan keterbelakangan rezim Mubarak. Tidak kurang Partai An-Nour yang semula berada pada oposisi terhadap Mursi dan mendukung kudeta, berbalik akan turun ke jalan juga menentang pemerintahan pascakudeta. Partai ini memiliki jumlah anggota di parlemen yang bisa mengubah konstelasi di parlemen Mesir.
Bila jumlah partai oposisi ditambah dukungan militer maka komposisi parlemen akan menjadi di atas 50% dan pemerintah hasil pemilu menjadi di bawah 50%. Namun bila Partai An-Nour menyatakan berseberangan dengan pemerintahan pascakudeta, maka legitimasi keterwakilan akan berubah kembali kepada pemerintahan hasil pemilu. Belum lagi berbagai kekecewaan dari pihak lainnya yang persentase dukungan keterwakilan di parlemen yang lebih kecil.
Ini menunjukkan legitimasi keterwakilan rakyat yang terus mengecil terhadap pemerintahan pascakudeta. Maka kemudian para demonstran antikudeta terus menggalang kekuatan internal maupun eksternal. Dan dengan sangat cerdas gerakan antikudeta ini telah semakin masif dengan simbol empat jari atau R4BIAH. Ternyata dukungan yang luar biasa ini menjadi semakin nampak dengan demo empat jari di berbagai wilayah di pelosok bumi ini, seperti di Melbourne, Paris, dan banyak lagi kota di Timur Tengah, Eropa, dan kota lainnya.
Dengan kenyataan itu, mulai beberapa perusahaan besar di Mesir hengkang dari Mesir dengan menutup produksi dan merumahkan karyawan-karyawannya untuk meminimalisasi kerugian. Perusahaan seperti General Motors, Shell, Total, Boeing Construction, Vinci Group, Lafarge, Orange, dll. mulai keluar dari Mesir demi gelagat yang tidak baik akibat rezim militer yang dari semula terlalu memaksakan diri.
Jurnalis Inggris, Robert Fisk, menyebutkan bahwa pihak Amerika memperingatkan As-Sisi bahwa kudeta mereka telah gagal dalam seluruh sektor. Kemudian Amerika menawarkan kepada As-Sisi untuk melarikan diri ke Emirat dan mengembalikan Mesir kepada Presiden Mursi. Hal itu disampaikan oleh pihak Amerika setelah menilai adanya rencana yang tidak matang dari kudeta yang dilakukan yang membuat kerugian bagi pihak Amerika dan zionis sendiri.
Dari kembalinya Mubarak dan porak-porandanya soliditas pihak-pihak pendukung kudeta, maka ini menjadi jalan besar bagi kembali menguatnya semangat revolusi 2011 yang mengumpul di bawah gerakan antikudeta yang mengembalikan fakta demokrasi pemilu yang memenangkan Mursi sebagai presiden serta diperkuat dengan fakta demokrasi yang lain berupa referendum yang juga memenangkan Pemerintahan Mursi.
Sebenarnya bila dikatakan Mursi tidak cakap membina hubungan dan mengakomodir pihak-pihak oposisi, sungguh salah besar. Suatu bukti yang tidak terbantahkan adalah penunjukkan As-Sisi sendiri sebagai orang yang dipercaya memegang militer Mesir adalah sebuah bukti bahwa Pemerintahan Mursi mengakomodir perbedaan yang ada. Sayangnya niat baik itu malah dimanfaatkan untuk menikam Mursi dari belakang. Berbagai kasus seperti inilah yang semakin menambah simpati kepada pihak Mursi, yang akhirnya mengakui bahwa pilihan Mursi sejauh ini sudah yang terbaik buat sebuah proses kemerdekaan dan kemandirian rakyat Mesir.
(andri zaid/kompasiana)
Sejak kedok kudeta terungkap dengan kembalinya Mubarak dalam konstelasi di Mesir. Hal ini membuat posisi Pemerintahan Mursi semakin memiliki legitimasi dengan beralihnya para oposan Mursi dan para pendukung kudeta lainnya, menjadi di belakang pemerintahan hasil pemilu.
Kudeta Mesir yang berlanjut dengan pembantaian terhadap demonstran yang damai kemudian ditingkahi dengan bebasnya Mubarak, membuka dugaan bahwa memang agenda kudeta itu hanya untuk mengembalikan Mubarak. Atau dengan kata lain kembalinya Mubarak untuk membangun hegemoni pemerintahan yang menindas dan tidak berpihak kepada rakyat selama ini. Atau dengan kalimat yang lebih keras adalah KEGAGALAN REVOLUSI MESIR 2011.
Sementara itu rakyat mulai sadar dan terus menggalang lagi kekuatan untuk mempertahankan revolusi 2011 yang merupakan momen kebebasan mereka dari ketertindasan dan keterbelakangan rezim Mubarak. Tidak kurang Partai An-Nour yang semula berada pada oposisi terhadap Mursi dan mendukung kudeta, berbalik akan turun ke jalan juga menentang pemerintahan pascakudeta. Partai ini memiliki jumlah anggota di parlemen yang bisa mengubah konstelasi di parlemen Mesir.
Bila jumlah partai oposisi ditambah dukungan militer maka komposisi parlemen akan menjadi di atas 50% dan pemerintah hasil pemilu menjadi di bawah 50%. Namun bila Partai An-Nour menyatakan berseberangan dengan pemerintahan pascakudeta, maka legitimasi keterwakilan akan berubah kembali kepada pemerintahan hasil pemilu. Belum lagi berbagai kekecewaan dari pihak lainnya yang persentase dukungan keterwakilan di parlemen yang lebih kecil.
Ini menunjukkan legitimasi keterwakilan rakyat yang terus mengecil terhadap pemerintahan pascakudeta. Maka kemudian para demonstran antikudeta terus menggalang kekuatan internal maupun eksternal. Dan dengan sangat cerdas gerakan antikudeta ini telah semakin masif dengan simbol empat jari atau R4BIAH. Ternyata dukungan yang luar biasa ini menjadi semakin nampak dengan demo empat jari di berbagai wilayah di pelosok bumi ini, seperti di Melbourne, Paris, dan banyak lagi kota di Timur Tengah, Eropa, dan kota lainnya.
Dengan kenyataan itu, mulai beberapa perusahaan besar di Mesir hengkang dari Mesir dengan menutup produksi dan merumahkan karyawan-karyawannya untuk meminimalisasi kerugian. Perusahaan seperti General Motors, Shell, Total, Boeing Construction, Vinci Group, Lafarge, Orange, dll. mulai keluar dari Mesir demi gelagat yang tidak baik akibat rezim militer yang dari semula terlalu memaksakan diri.
Jurnalis Inggris, Robert Fisk, menyebutkan bahwa pihak Amerika memperingatkan As-Sisi bahwa kudeta mereka telah gagal dalam seluruh sektor. Kemudian Amerika menawarkan kepada As-Sisi untuk melarikan diri ke Emirat dan mengembalikan Mesir kepada Presiden Mursi. Hal itu disampaikan oleh pihak Amerika setelah menilai adanya rencana yang tidak matang dari kudeta yang dilakukan yang membuat kerugian bagi pihak Amerika dan zionis sendiri.
Dari kembalinya Mubarak dan porak-porandanya soliditas pihak-pihak pendukung kudeta, maka ini menjadi jalan besar bagi kembali menguatnya semangat revolusi 2011 yang mengumpul di bawah gerakan antikudeta yang mengembalikan fakta demokrasi pemilu yang memenangkan Mursi sebagai presiden serta diperkuat dengan fakta demokrasi yang lain berupa referendum yang juga memenangkan Pemerintahan Mursi.
Sebenarnya bila dikatakan Mursi tidak cakap membina hubungan dan mengakomodir pihak-pihak oposisi, sungguh salah besar. Suatu bukti yang tidak terbantahkan adalah penunjukkan As-Sisi sendiri sebagai orang yang dipercaya memegang militer Mesir adalah sebuah bukti bahwa Pemerintahan Mursi mengakomodir perbedaan yang ada. Sayangnya niat baik itu malah dimanfaatkan untuk menikam Mursi dari belakang. Berbagai kasus seperti inilah yang semakin menambah simpati kepada pihak Mursi, yang akhirnya mengakui bahwa pilihan Mursi sejauh ini sudah yang terbaik buat sebuah proses kemerdekaan dan kemandirian rakyat Mesir.
(andri zaid/kompasiana)
Artikel Terkait
Afwan Pak Kyai, harusnya Mesut Ozil, bukan Oezel
BalasHapus