Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dirancang pemerintah pimpinan Joko Widodo (Jokowi) untuk tahun depan, hampir mencapai Rp 2.200 triliun. Lantas, dari mana pendanaan anggaran ini?
Menko Perekonomian Sofyan Djalil dengan entengnya menuturkan, jika sumber pendanaan terbesar tetap mengandalkan pajak. Ini sama saja rakyat akan semkain diperas dan diperas lagi. Lalu yang kedua, dari penarikan utang luar negeri, karena ada defisit anggaran sekitar 2%. Seperti diketahui, penerimaan negara ditargetkan Rp 1.900 triliun, jadi ada selisih sekitar Rp 300 triliun dari anggaran belanja.
“Penerimaan tentu yang dalam negeri harapan tetap pada pajak,
penerimaan luar negeri dari pinjaman dan pengeluaran Surat Utang Negara
(SUN),” ungkap Sofyan di Kantor Presiden, Jakarta, (6/7). SUN adalah
utang, dan yang membayarnya ya lagi-lagi rakyat.
Sofyan mengakui, untuk realisasi tahun ini saja, setoran pajak tidak akan mencapai target. Hanya 92% dari target yang sebesar Rp 1.295 triliun. Namun, ada beberapa kebijakan strategis yang akan disiapkan menggenjot setoran pajak di tahun depan.
“Akan ada effort (usaha) khusus tentu untuk tahun depan yang masih perlu dibicarakan dengan DPR dan lain-lain,” kata Sofyan.
Mantan Menteri BUMN tersebut masih enggan mengungkapkan kebijakan apa yang dimaksud. Ia menilai, kebijakan tersebut cocok dengan kondisi ekonomi yang tengah melambat seperti sekarang.
Apa itu kebijakan tax amnesty (pengampunan pajak)?
“Saya nggak menyimpulkan, tapi akan ada effort khusus. Mudah-mudahan target pajak lebih tinggi bisa dicapai. Kondisi ekonomi kita melambat, penerimaan pajak konvensional tidak akan tumbuh besar, tapi dengan ekstensiikasi kita harapkan akan ada effort khusus,” pungkasnya.
Asal tahu saja, pemerintah yang bisanya mengandalkan sektor penerimaan dari pajak adalah pemerintahan yang sama sekali tidak kreatif dan mau asal gampangnya saja. Adalah aneh, negeri sekaya Indonesia yang dilimpahi kekayaan alam dan sumber day amanusia yang hebat ternyata penguasanya membebankan pajak yang sedeikian tinggi pada rakyatnya. Rakyat terus menerus dirampok dan para pejabat enak-enakan hidup dari fasilitas negara yang ditopang oleh darah dan keringat rakyat. Inilah faktanya.
(Pemuda Pemudi Indonesia/eramuslim.com)
Sofyan mengakui, untuk realisasi tahun ini saja, setoran pajak tidak akan mencapai target. Hanya 92% dari target yang sebesar Rp 1.295 triliun. Namun, ada beberapa kebijakan strategis yang akan disiapkan menggenjot setoran pajak di tahun depan.
“Akan ada effort (usaha) khusus tentu untuk tahun depan yang masih perlu dibicarakan dengan DPR dan lain-lain,” kata Sofyan.
Mantan Menteri BUMN tersebut masih enggan mengungkapkan kebijakan apa yang dimaksud. Ia menilai, kebijakan tersebut cocok dengan kondisi ekonomi yang tengah melambat seperti sekarang.
Apa itu kebijakan tax amnesty (pengampunan pajak)?
“Saya nggak menyimpulkan, tapi akan ada effort khusus. Mudah-mudahan target pajak lebih tinggi bisa dicapai. Kondisi ekonomi kita melambat, penerimaan pajak konvensional tidak akan tumbuh besar, tapi dengan ekstensiikasi kita harapkan akan ada effort khusus,” pungkasnya.
Asal tahu saja, pemerintah yang bisanya mengandalkan sektor penerimaan dari pajak adalah pemerintahan yang sama sekali tidak kreatif dan mau asal gampangnya saja. Adalah aneh, negeri sekaya Indonesia yang dilimpahi kekayaan alam dan sumber day amanusia yang hebat ternyata penguasanya membebankan pajak yang sedeikian tinggi pada rakyatnya. Rakyat terus menerus dirampok dan para pejabat enak-enakan hidup dari fasilitas negara yang ditopang oleh darah dan keringat rakyat. Inilah faktanya.
(Pemuda Pemudi Indonesia/eramuslim.com)
Artikel Terkait
Jokowi
- SIMAK PERNYATAAN PANGLIMA TNI KEADAAN NKRI
- Pertemuan rahasia di Istana
- Sri Bintang: "Jokowi Kalap Ditekan Polit-Biro RRC"
- Tidak adail Jokowi
- Mahasiswa: Penegakan Hukum Era Jokowi seperti Jaring Laba-Laba, Hanya Menjerat yang Lemah
- Bungkamnya Media Nasional atas aksi unjuk rasa Mahasiswa di Istana Negara, Pertanda apa?
- Aktivis Malari: Sungguh menjijikkan rezim sekarang ini, selalu berpihak kepada cukong dan para taipan
- Muhammadiyah Pertanyakan Pertemuan "Haram" Hakim MK dengan Presiden
- Pengamat: Sumber pembiayaan pemerintah Jokowi mulai roboh, untuk bayar utang sudah tak sanggup
- SBP: Jokowi sengaja biarkan mafia Cina tak bayar pajak, dananya dipakai untuk proyek apartemen guna menampung jutaan Cina yang masuk dari RRC
- "DEFISIT ANGGARAN: SOEHARTO-ROUSEFF-PETRUK"
- HEBOH….!! Permadi SH: Presiden Jokowi Akan Lengser Di Tahun 2016
- Dikritik Gak Mau, Didoain Kepanasan, Terus Maunya Apa
- Doa Jokowi di dengar kata Husni Kamil yg teمah mennggal
- SURVEI INI TERNYATA Mayoritas Rakyat Indonesia Inginkan Presiden Jokowi Berhenti Sampai Disini
- Inilah Perda Bernafaskan Islam yang Dihapus Presiden Jokowi
- Perda Islami Dihapus, Jokowi Rezim Anti Islam dan Pro Kapitalis!
- Pengamat: TNI terus dihina & dilecehkan Rezim Jokowi, kesabaran para Jenderal senior akan habis
- Dua Sejoli Jokowi-Ahok adalah Bencana Bagi NKRI Dan Sarana Cukong Jarah NKRI"
- Duh, Muncul Petisi Desak Jokowi Tes DNA dengan Sujiyatmi
- Jokowi Temui Politikus Cina, Bahas Kerja Sama dengan Partai Komunis Cina
- SBY Sindir Revolusi Mental Jokowi Mirip Ajaran Komunisme
- Rezim Jokowi-JK Menyengsarakan Rakyat Dengan Timbunan Utang
- Ngakunya Tiga Bank BUMN Pinjam ke China untuk Infrastruktur, Ternyata Buat 47 Perusahaan Ini
- Uang Jajan Anak Jokowi Capai 5Miliar/Bulan Ini Pengakuan Kaesang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan