Oleh: Abu Husein At-Thuwailibi.
Lumayan pusing membaca inbox yang masuk ke saya dari orang-orang yang tidak saya kenal. baik di facebook, whatsAppp, Line, Wechat, dll. Mulai dari pertanyaan yang membuat ketawa sampai pertanyaan yang buat kecewa.
Pertanyaannya aneh-aneh dan beragam. Mulai dari pertanyaan "Bagaimana pendapat antum tentang daulah islam ISIS", "bagaimana pandangan antum tentang tahdzir asatidzah terhadap antum", "bagaimana pendapat antum tentang Dony Arif Wibowo", "bagaimana manhaj antum sebenarnya", "apakah antum Salafi", daaaaaaan seterusnya.
Mungkin saya jawab disini saja, agar semua bisa baca.
1. Bagaimana pendapat saya tentang ISIS ?
jawab: Perang adalah fitnah. Perang adalah tipu daya. Perang adalah Siyaasah. Saat ini ummat islam di timpa berbagai fitnah yang berkepanjangan. Sementara saya tidak hidup di Suriah, tidak bertemu langsung dengan para mujahidin, dll.
Suriah tengah berkecamuk fitnah, sedangkan waqi' (realita) di suriah saya tidak mengetahui hakikatnya. Tentang Daulah ISIS banyak para Ulama dan petinggi jihad menasehati mereka, bahkan tidak sedikit para Ulama dan tokoh mujahidin menyatakan bahwa ISIS adalah KHAWARIJ modern, sebagian Ulama menyebutnya sebagai ciptaan intelijen amerika. Benar tidaknya statemen itu, yang pasti presiden Amerika Barrac Obama telah keceplosan, dan yang pasti keberadaan ISIS merupakan batu loncatan bagi media barat yang KAAFIRR itu untuk "monsterisasi" terhadap Islam, sehingga simbol-simbol Islam seperti "daulah", "khilafah", "amirul mu'minin", "jihad", "syariah", dll, menjadi "seram" bagi umat Islam sendiri dan manusia secara umum. Barat yang KAAFIRR itu tidak peduli ISIS ada atau tidak, toh tujuan mereka tercapai yaitu berhasilnya menjauhkan umat Islam dari agama dan syari'atnya.
Adapun Komentar saya hanya satu, apabila ISIS adalah benar-benar khawarij modern dan merupakan ciptaan intelijen amerika, maka semoga Allah segera menghancurkan mereka, membinasakan mereka, dan melindungi ummat ini dari kekejian mereka serta kepalsuan khilafah mereka. Namun apabila ISIS adalah benar-benar daulah islamiyyah 'ala manhajin nubuwwah yang menegakkan syariat Allah dan Rasul-Nya dibawah bendera khilafah islamiyyah, maka semoga Allah meneguhkan mereka, menolong mereka, dan menyatukan ummat ini di bawah bendera mereka. Wallahul Musta'an.
2. Bagaimana pendapat saya tentang tahdzir asatidzah terhadap saya ?
Kan sudah saya jawab panjang lebar tentang tahdzir janggal itu. Anda bisa baca di link berikut ini:
https://m.facebook.com/story.php…
3. Bagaimana pendapat saya tentang Dony Arif Wibowo ?
Dony Arif Wibowo ini seorang yang tidak bisa bahasa arab, tapi sayangnya ia memposisikan dirinya layaknya seorang "Professor" dalam Ilmu Lughoh. Ini yang agaknya kita sayangkan dari dia. Bahkan ia di suruh belajar bahasa arab lagi oleh seorang Ustadz di Trans7. Jangankan berbahasa arab, berdialog bahasa indonesia saja ia seperti pemain wayang. Gimana bahasa arab ? coba anda ajak saja dia berdialog atau berdebat dengan bahasa arab fashihah, buktikan !
Bagi saya, bahasa Arab Mahasiswa I'dad Lughowi Universitas Aly Ar-Rayah JAUH LEBIH BAIK daripada Dony Arif Wibowo. Anda tak perlu kaget atau emosi, buktikan saja.!
Tentang kebodohannya terhadap bahasa arab dan ilmu nahwu ini nanti akan saya buat penjelasan khusus. Termasuk penyimpangannya dalam berbagai masalah tauhid Uluhiyyah, khususnya bab Iman dan kufur ia lebih cenderung berfaham neo-Murji'ah dan menyelisihi 'aqidah Salafiyyah yang dibawah oleh Syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab At-Tamimi Rahimahullah.
4. Bagaimana manhaj saya sebenarnya ? Apakah antum Salafi ?
Tidak, Saya bukan "Salafi", tapi saya Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, atau di singkat "aswaja". Aqidah saya aqidah Asy'ariyyah (pengikut Imam Abu Hasan Al-Asy'ari) yang meyakini Allah ber-istawa' di atas 'Arsy maha tinggi diatas seluruh makhluq-Nya tanpa serupa dengan sesuatu apapun, sebagaimana yang beliau fatwakan dalam kitabnya AL-IBAANAH 'AN USHULID DIYAANAH.
Sedangkan mazhab saya adalah mazhab Syafi'i yang meyakini bahwa tidak ada satupun kelompok sesat yang paling pendusta kecuali SYI'AH RAFIDHAH.
Acara TV yang saya ikuti adalah Khazanah Trans7, Wesal TV, Ummat TV, Sahabat Yamima TV, Hang TV, dll.
Tapi saya BUKAN SALAFI. SAYA BERMANHAJ SALAF SAJA. AHLUS SUNNAH SAJA.
"Kenapa tidak mengaku Salafi ??"
Pertama: Sebagaimana istilah "Haroki", "Sururi", "ikhwani", dan ""quthubi" adalah BID'AH, maka istilah "Salafi" juga istilah yang muhdats, bid'ah. Tidak bersumber dari Dalil syara'. Tidak dari Al-Qur'an tidak pula As-Sunnah. Istilah "Salafi" pertama kali di populerkan oleh Syaikh Al-Albani yang bersumber dari Adz-Dzahabi dalam kitabnya Siyaar A'lamin Nubalaa'.
Kewajiban seorang mukmin adalah berupaya berpegang teguh pada Al-Qur'an dan As-Sunnah dengan jalannya para Sahabat Nabi; apapun organisasinya, yayasannya, harokah nya, pergerakannya, dst. Hatta ia seorang diri sekalipun. Kewajiban untuk berupaya meniti jalan Salaf dalam Aqidah, Ibadah, Muamalah, Dakwah dan Akhlaq, tanpa perlu mengaku-ngaku "Saya Salafi", atau teriak-teriak "kami Salafiyyun". Dst. Wallahul Musta'an.
Kedua: Tidak ada dalil yang mensyari'atkan untuk mengatakan "Saya Salafi", atau "kami Salafiyyun". Tidak Allah dan tidak pula Rasulullah. Dimasa Nabi tidak dikenal Istilah "haroki", "hizbi", "ikhwani", "sururi", "salafi". Yang ada hanya MUKMIN, KAFIR, MUNAFIQ. dan untuk masa fitnah seperti sekarang ini, mukmin sejati itu adalah Muslim Sunni Muwahhid, atau di ringkas Ahlus Sunnah Wal Jama'ah.
Lagian, saya serba salah. Kalau saya mengaku "Salafi", saya ini tetap tidak selamat dari TAHDZIR, CELAAN, DAN CACI MAKI sesama Salafi sendiri.
Karena,
- Syaikh Yahya Al-Hajuri (murid senior Syaikh Muqbil) mentahdzir Ustadz Luqman Ba'abduh CS.
- Ustadz Dzulqarnain dan Ustadz Afifuddin mentahdzir Ustadz Firanda Andirja dan Radio Rodja.
- Ustadz Luqman Ba'abduh mentahdzir Ustadz Dzulkarnain CS dan memfatwakan bahwa Dzulkarnain CS adalah MLM (Mutalawwin La'ib Makir).
- Ulama muda Salafi dari madinah, yakni Syaikh DR.Abdullah Al-Bukhari menyebut Syaikh Muqbil Bin Hadi Al-Wadi'i khawarij, meyebut Ust.Firanda Dajjal, menyebut Ust.DR.Ali Musri pendusta khabits.
- Ustadz DR.Ali Musri di tahdzir Ustadz Luqman Ba'abduh, sedangkan Ust.Luqman Ba'abduh di katakan MALING oleh Ustadz Ali Musri karena pernah mencuri kitab seharga kurang lebih 200 juta.
- Ustadz Agus Hasan Bashori dan Syaikh Mamduh Farhan Al-Buhairi di tahdzir oleh Ustadz Abdurrahman At-Tamimi dan di vonis sebagai Sururi.
- Sedangkan Ustadz Abdurrahman at-Tamimi CS di tahdzir sebagai Hizbi oleh para pengikut Ustadz Faisal Usamah Mahri CS.
- Ustadz Indra Al-Medani, Syaikh Utsman Shalih Al-Ifriki, dan Salafi STAI Aly As-Sunnah medan di tahdzir oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Medani CS dan dianggap sebagai Hizbi, manhajnya tidak jelas, dst.
- Syaikh Salim Bin 'Ied Al-Hilali dituduh pencuri oleh mereka yang kontra Syaikh Yahya Al-Hajuri.
- Syaikhain Ibnai Bazmul (dua bersaudara) mentahdzir Syaikh Ali Hasan Al-Halabi.
- Syaikh Rabi' bin Hadi Al-Madkhali menyebut Syaikh Ali Hasan Al-Halabi sebagai ahli bid'ah dan mentahdzirnya.
- Sedangkan Syaikh Falih bin Naafi' Al Harbi mentahdzir Syaikh Rabi'.
- Di Mesir juga demikian, dua murid Syaikh Al-Albani yakni Syaikh Muhammad Hasan dan Syaikh Abu Ishaq Al-Huwaini disebut mubtadi' (ahli bid'ah) oleh murid-muridnya Syaikh Muqbil.
- Ulama sekaliber Syaikh Ibnu Jibrin ditahdzir oleh Syaikh Yahya An-Najmi sebagai ikhwani (ikhwanul muslimin).
- Ulama Salafi Syaikh Hasan bin Abdullah Qu'ud menyindir Syaikh Rabi' bahwa bahasa Arab Sayyid Quthub sekelas mahasiswa sedangkan bahasa Arab Syaikh Robi' masih sekelas anak-anak i'dadi (pemula).
- Syaikh Abdul Aziz bin Manshur Al Kinani mentahdzir Syaikh Robi: dan membuat kitab khusus membantah "kesesatan" Syaikh Robi' berjudul Ar-Raddu 'Alal-Ad'iyatis-Salafiyah setebal 239 hal.
- Syaikh Abu Utsman As-Salafi mentahdzir Syaikh Robi' dengan menulis kitab khusus berjudul "61 Ashlan Faasidan lifirqati murji'ah al khuluf: Ra-Rabi'iyun".
Demikianlah faktanya. Lantas, ke "Salafi" mana saya harus masuk ?
Semuanya mengaku paling SALAFI dan selainnya adalah Ahli Bid'ah, Hizbiyyah, dholaalah, dll. !!??
- Kalau saya masuk Salafi Rodja, saya di tahdzir oleh Salafi Dzulkarnain. Padahal Ust.Dzulkarnain adalah murid yang diakui oleh Syaikh Shalih Fauzan.
- Kalau saya masuk Salafi Ustadz Dzulkarnain, saya di tahdzir oleh Salafi Luqman Ba'abduh. Padahal Ust.Luqman Ba'abduh adalah murid Syaikh Muqbil dan diakui oleh Syaikh Robi'.
- Kalau saya masuk Salafi Ustadz Luqman Ba'abduh, saya di tahdzir oleh Salafi Syaikh Yahya Al-Hajuri. Padahal Syaikh Yahya Al-Hajuri adalah pewaris utama dakwah Syaikh Muqbil Bin Hadi Al-Wadi'i di markaz dakwah darul hadits, dammaj, yaman.
- Kalau saya masuk Salafi Ust.Abdullah Hadrami, Ust.Agus Hasan Bashori, Ust.Khalid Basalamah, Ust.Ahmad Rofi'i, saya di tahdzir oleh Salafi STAI Ali Bin Abi Thalib surabaya.
- Kalau saya masuk Salafi STAI Aly As-Sunnah medan, maka saya di tahdzir oleh para pengikut Abu Ihsan Al-Medani CS. padahal STAI Aly As-Sunnah medan itu punya silaturahmi baik dengan Bpk.Patrialis Akbar (Mantan Menkuham) dan menjalin kerjasama Dakwah.
Lantas, manakah Salafi paling murni ??
Manakah Salafi sejati yang murni 24 karat ?
Apa komentar para Ulama Ahlus Sunnah tentang istilah "Salafi" ??
- Syaikh Muhammad Bin Shalih Al'-Utsaimin berkata:
ولا شك أن الواجب على جميع المسلمين أن يكون مذهبهم مذهب السلف لا الانتماء إلى حزب معين يسمى السلفيين، والواجب أن تكون الأمة الاسلامية مذهبها مذهب السلف الصالح لا التحزب إلى من يسمى ( السلفيون) فهناك طريق السلف وهناك حزب يسمى (السلفيون) والمطلوب اتباع السلف.
Terjemahannya begini:
“Tidak ragu lagi, bahwa wajib bagi seluruh kaum muslimin menjadikan mazhab mereka adalah madzhab salaf, bukan terikat dengan kelompok tertentu yang dinamakan Salafiyyin.
Wajib bagi umat Islam menjadikan madzhab mereka adalah madzhab salafus shalih, bukan berkelompok kepada siapa-siapa yang dinamakan Salafiyyun. Maka, di sana ada jalan salaf, dan ada juga hizbi yang dinamakan Salafiyun, dan yang dituntut adalah mengikuti salaf.”
( Syaikh Muhammad bin Shalih ‘Utsamin dalam kitab Syarh Al-Arba'in An-Nawawiyah halaman 263 Mawqi’ Ruh Al Islam )
- Syaikh Shalih Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan berkata:
المطلوب أن الإنسان يتبع الحق ، المطلوب أن الإنسان يبحث عن الحق ويطلب الحق ويعمل به ،
أما إنه يتسمى بأنه ( سلفي ) أو ( أثري ) أو ما أشبه ذلك فلا داعي لهذا ، الله يعلم سبحانه وتعالى قل أتعلمون الله بدينكم والله يعلم ما في السماوات وما في الأرض والله بكل شيء عليم.
فالله يعلم ما في السماوات وما في الأرض والله بكل شيء عليم .
فالتسمي ( سلفي ، أثري ) أو ما أشبه ذلك ، هذا لا أصل له ، نحن ننظر إلى الحقيقة ولا
ننظر إلى القول والتسمي والدعاوى ، قد يقول إنه سلفي وما هو بسلفي ، أو أثري وما
هو بأثري ، وقد يكون سلفياً أو أثرياً وهو ما قال إنه أثري أو سلفي .
فالنظر إلى الحقائق لا إلى المسميات ولا إلى الدعاوى ، وعلى المسلم أن يلزم الأدب مع
الله سبحانه وتعالى ، لما قالت الأعراب : } آمنا { أنكر الله عليهم } قالت الأعراب آمنا قل لم
تؤمنوا ولكن قولوا أسلمنا { ولكن قولوا أسلمنا ، الله أنكر عليهم أن يسمون ويصفون أنفسهم بالإيمان وهم ما بعد وصلوا لهذه المرتبة ، أعراب جاءوا من البادية ويدعون أنهم
صاروا مؤمنين على طول ، لا . أسلموا دخلوا في الإسلام ، وإذا استمروا وتعلموا دخل الإيمان في
قلوبهم شيئاً فشيئاً, ولما يدخل الإيمان في قلوبكم. وكلمة ( لما ) للشيء الذي يتوقع ، يعني
سيدخل الإيمان ، لكن إنك تدعيه من أول مرة هذه تزكية للنفس .
فلا حاجة إنك تقول : " أنا سلفي ، أنا أثري " أنا كذا ، أنا كذا ، عليك أن تطلب الحق وتعمل به
وتصلح النية ، والله الذي يعلم.
Terjemahannya begini:
“Yang dituntut adalah agar manusia mengikuti kebenaran, dituntut mencari kebenaran, dan beramal dengannya. Adapun, bahwa ada yang mengaku bahwa dirinya salafy atau atsary atau apa saja yang seperti itu, maka janganlah mengklaim seperti itu. Allah Subahanahu wa Ta’ala yang Mengetahui, telah berfirman:
Katakanlah: "Apakah kamu akan memberitahukan kepada Allah tentang agamamu, padahal Allah mengetahui apa yang di langit dan apa yang di bumi dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu?"
(QS.AlHujurat: 16)
Menggunakan nama salafy atau atsary, atau yang serupa dengannya, hal ini tidak ada dasarnya. Kita melihat pada esensinya, tidak melihat pada perkataan, penamaan, atau klaim semata, ia berkata bahwa dirinya salafy padahal ia bukan salafy, atau atsary padahal ia bukan atsary. Namun, ada orang yang sebenarnya salafy dan atsary walau tanpa mengaku dirinya adalah salafy atau atsary.
Kita melihat pada hakikatnya, bukan pada penamaan, atau klaim semata, dan hendaknya seorang muslim komitmen terhadap adab bersama Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ketika orang Badui berkata: ‘Kami telah beriman’, Allah mengingkari mereka (Berkatalah orang-orang Badui ‘Kami telah beriman’, katakanlah (wahai Muhammad): ‘Kalian belum beriman, tetapi katakanlah ‘Kami telah berserah diri-Islam.’) Jadi, Allah mengingkari penamaan mereka.dan penyifatan diri mereka dengan iman, dan mereka belum sampai pada martabat itu. Orang-orang Badui itu datang dari pedalaman dan mereka mendakwakan bahwa mereka sudah beriman sejak lama, tidak. Mereka telah berserah diri dan masuk Islam, dan jika mereka terus-menerus seperti itu dan mereka mempelajarinya, maka iman masuk ke dalam hati mereka. (Dan iman belum (lamma) masuk ke dalam hati mereka), kata lamma (belum) digunakan untuk sesuatu yang belum terjadi, artinya iman itu akan masuk, tetapi sejak awal kalian sudah mengklaim. Inilah bentuk pensucian diri (maksudnya menganggap diri bersih dan lebih dari yang la)
Maka, engkau tidak perlu berkata ‘Saya salafy’, ‘Saya atsary’, saya begini begitu. Wajib bagimu mencari kebenaran dan beramal dengannya dan meluruskan niat. Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Mengetahui keadaan sebenarnya dari hamba-hambaNya".
( Jawaban Syaikh Shalih Fauzan atas pertanyaan dalam kajian kitab Syarah al Aqidah Ath-Thahawiyah tahun 1425 H, direkam dalam kaset seputar tema ini )
Kesimpulannya, saya AHLUS SUNNAH saja. ☺
Allahu A'lam.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan