Kaum muslimin sekarang bila disuruh untuk kembali kpd
tuntunan shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yg asli, bukan yg palsu
maka mereka sangat berat. Mereka mudah
menerima shalat di karpet dan sulit sekali menerima tuntunan shalat di tanah
spt kaum nasrani disuruh menjalankan shalat
spt nabi Isa, maka mereka akan menolak dengan serta merta, mereka akan bilang
masak orang sekian banyaknya ini salah semua. Untuk apa ikut satu orang. Masak
kita ikut satu orang lalu pendapat orang banyak di tinggalkan. Pendeta –
pendetanya juga marah sekali, mereka akan mengatakan : Jangan dengarkan omongan
orang itu. Pada hal Nabi Isa menjalankan shalat sebagaimana ayat sbb:
وَجَعَلَنِي
مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ
حَيًّا
dan
Dia menjadikan aku ( Isa as ) seorang yang diberkati di mana saja aku berada,
dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat
selama aku hidup; Maryam 31
Orang – orang kristen, pendeta, uskup sampai Paus paulus
akan marah kesetanan, caci maki akan keluar
dari mulut mereka. Dan mereka akan menyatakan tiada perintah shalat dlm agama Kristen. Tokoh – tokoh
mereka berdusta, berbuat culas lalu di amini oleh bawahannya. Inilah faktor kesesatan
mereka dan sekarang menjalar kpd kaum muslimin.
Begitulah kesalahan yang membudaya bila ada orang yang
mengingatkan akan dipertahankan dan kebenaran yg datang akan di tolak dengan
mentah – mentah. Sy ingat ayat:
فَلَمَّا جَاءَتْهُمْ
رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَرِحُوا بِمَا عِنْدَهُمْ مِنَ الْعِلْمِ وَحَاقَ
بِهِمْ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ
Maka
tatkala datang kepada mereka rasul-rasul (yang diutus kepada) mereka dengan
membawa keterangan-keterangan, mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada
pada mereka dan mereka dikepung oleh azab Allah yang selalu mereka
perolok-olokkan itu. Ghafir 83.
Komentarku
( Mahrus ali ):
Ajaran
para Rasul di tolak, di ledek, dan masarakat
merasa ajaran mereka sudah final,
tidak boleh di robah, dan yang merobahnya ke ajaran Rasul yang asli harus di hujani dengan berbagai macam hinaan .
Ahirnya azab Allah menimpa kepada masarakat yang sedemikian itu.
Karena
itu, dalil harus kita dulukan, bukan
pendapat manusia, ulama atau orang awam.
Disaat kita mendengar ajaran baru, kita harus melihat dalilnya. Bila tepat dan sahih, kita harus berani
meninggalkan ajaran lama yang tidak berdalil. Bila kita masih kokoh dengan
ajaran yang tidak berdalil, maka seperti saya
dulu bila begitu saya akan masih menjadi tokoh ahli bid`ah.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan