Pernah belajar di Dalwa
Islamic Boarding School
Dia
menulis :
Barangsiapa belajar kpd seorg guru,
setelah lama belajar dia mengingkari ilmu dan perbuatan guru tersebut (
mendurhakainya) , apakah pantas murid yg durhaka mendapat ilmu manfaat? Dan
bagaimana kita bisa mengikuti murid yg demikian ? Renungkanlah!
Komentarku ( Mahrus ali ):
Perkataan tsb mungkin di arahkan kpd
orang lain. Juga boleh juga untuk saya. Dan komentar itu di
kolom komentar status sy Bila untuk sy
maka sy jawab sbb:
Bagaimana nasib sy bila
guru ahli bid`ah sy, terus saya ikuti keibid`ahannya. Sudh tentu
saya akan sesat dengan sendirinya
tanpa disuruh sesat.
Bagaimana nasib sy bila saya
meninggalkan dalil sahih dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam untuk mengambil ajaran guru yg menyalahi dalil. Sudah tentu sy ini termasuk melanggar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam untuk taat pd
guru tsb.
Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam sy tinggalkan untuk mengambil guru ahli bid`ah. Ini sama dengan
ihtihza`, menghina kpd Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Saya ingat
firmanNya:
وَلَئِن
سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ ۚ
قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ
Dan jika kamu tanyakan kepada
mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab,
"Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja".
Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu
berolok-olok?" Tobat 65.Bila sy taat pd ajaran guru ahli bid`ah sampai mati, maka sy mati dlm keadaan ahli bid`ah, bukan ahli sunnah . Semoga Allah menyelamatkan sy dari padanya.
Saya harus menyelisihi guru sy yang ahli bid`ah untuk ikut dalil atau guru ahlissunnah yg komit .
Anda menyatakan:
apakah pantas murid yg durhaka
mendapat ilmu manfaat?
Komentarku ( Mahrus ali ):
Murid yg taat pd ajaran guru ahli
bid`ah jelas mendapat ilmu kesesatan yg membahayakan kpd kaum muslimin dan dirinya sendiri. Dan murid yg durhaka kepada guru ahli bidah dan membuang ajaran
kebid`ahannya, lalu mengganti dengan ajaran Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yg berdalil akan bermanfaat untuk
diri dam kaum muslimin. Ilmu sedemikian ini dikatakan bermanfaat bukan berbahaya . Ini
ilmu yg mencerahkan bukan ilmu kebid`ahan yg menggelapkan.
Tidak ada ilmu kebid`ahan yg
bermanfaat. Seluruh ilmu kebid`ahan membahayakan. Cuman salah kaprah dikalangan
ahli bid`ah istilah ilmunya tidak manfaat untuk
ilmu kebid`ahan yg ditinggalkan.
Ingat perkataan salaf kita :
Imam Ahmad pernah menyatakan:
لاَ
تُقَلِّدْنِي وَلاَ مَالِكًا وَلاَ الثَّوْرِيَّ وَلاَ
الشَّافِعِيَّ
Jangan ikut kepadaku,atau Imam Malik, Tsauri atau Syafii.Ali ra berkata :
مَا
كُنْتُ لِأَدَعَ سُنَّةَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِقَوْلِ
أَحَدٍ *
Aku tidak akan meninggalkan sunah Nabi
S.A.W. karena perkataan orang “. [1]Imam Malik berkata :
إنَّمَا
أَنَا بَشَرٌ أُصِيبُ وَأُخْطِئُ فَاعْرِضُوا قَوْلِي عَلَى الْكِتَابِ
وَالسُّنَّةِ
Aku hanyalah
manusia , terkadang pendapatku benar , di lain waktu kadang salah . Karena itu
, cocokkan perkataanku ini dengan kitabullah dan hadis Rasulullah .Imam Syafii yang menyatakan :
إذَا
صَحَّ الْحَدِيثُ فَاضْرِبُوا بِقَوْلِي الْحَائِطَ وَإِذَا رَأَيْت الْحُجَّةَ
مَوْضُوعَةً عَلَى الطَّرِيقِ فَهِيَ قَوْلِي .
Bila ada hadis sahih , maka lemparkan perkataanku
ke tembok . Bila kamu lihat hujjah telah berada di jalan , maka itulah
perkataan ku
لاَ
تُقَلِّدْ دِينَك الرِّجَالَ فَإِنَّهُمْ لَنْ يَسْلَمُوا مِنْ أَنْ يَغْلَطُوا .
Dalam masalah agama,jangan ikut orang , sebab
mereka mungkin juga salah .
Anda menyatakan:
Dan bagaimana kita bisa mengikuti murid yg
demikian ? Renungkanlah!
Komentarku ( Mahrus ali ):
Mengikuti murid yg durhaka kepada
guru ahli bid`ah lalu taat pd Allah dan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam jelas lebih baik dari pada
mengikuti kpd murid yg sendiko dawuh kpd guru ahli bid`ah yg boleh dikatakan penegak kebid`ahan
untuk mematikan sunnah.
Artikel Terkait
"Kristen Ortodoks Suriah" (KOS) - Ajarannya begitu persis denganIslam.http://goo.gl/gizte0
BalasHapus