Iskandar Neuheun menulis :
ZAKAT FITRAH DARI MAKANAN POKOK.Fathul Mu‘in dicetak bersama Hasyiyah I‘anatuth-Thalibin (penerbit Al-Haramain) juz 2 halaman 172-173.
وهى
أى زكاة الفطر صاع وهو أربعة أمداد ، والمد رطل
وثلث وقدره جماعة بحفنة بكفين معتدلين عن كل واحد من غالب
قوت بلده أى بلد المؤدى عنه فلا تجزئ
من غير غالب قوته أو قوت مؤد أو بلده لتشوف النفوس لذلك ومن ثم وجب صرفها
لفقراء بلد مؤدى عنه فإن لم يعرف كآبق ففيه آراء : منها إخراجها حالا ، ومنها أنها لا
تجب إلا إذا عاد ، وفى قول لا شيء
[ Terjemahan bebas dari saya ]Besar zakat fitrah untuk satu orang adalah satu sha’ MAKANAN POKOK yang lumrah pada daerah orang yang dizakat fitrahi (penerima zakat fitrah).
Satu sha’ yaitu 4 mud; satu mud adalah 1⅓ liter, dan menurut perkiraan segolongan Ulama adalah sepenuh cakupan dua telapak tangan yang sedang.
Maka belum cukuplah JIKA BUKAN MAKANAN POKOK di daerah orang yang difitrahi, dan juga makanan pokok pembayar fitrah (bila lain daerah dengan yang difitrahi) atau makanan pokok daerah pembayar fitrah, karena keseleraan nafsu mustahiqqin (orang-orang yang berhak menerima zakat fitrah) kepadanya.
Dari sini, maka fitrah wajib dibagikan kepada orang-orang fakir di daerah orang yang difitrahi; Kalau daerahnya tidak dikenal, misalnya karena orang minggat, maka ada beberapa pendapat:
Antara lain, berpendapat fitrah wajib dikeluarkan seketika, pendapat lain mengatakan tidak wajib fitrah kecuali jika telah pulang kembali, dan lain lagi berpendapat tidak wajib zakat fitrah.
*********
Kalau kita perhatikan isi Kitab Fathul Mu‘in ini, menunjukkan bahwa boleh mengeluarkan zakat fitrah dengan menggunakan BERAS.
Karena BERAS adalah makanan pokok mayoritas penduduk Indonesia.
Bagaimana penilaian Anda?
<> Apakah bertentangan dengan Hadits:
روى
الشيخان عن ابن عمر قال : فرض رسول الله صلى الله عليه وسلم زكاة الفطر
من رمضان على الناس صاعا من تمر أو صاعا من شعير على كل حر أو عبد ذكر
أو أنثى من المسلمين
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Ibnu ‘Umar
berkata:“Diwajibkan oleh Rasulullah SAW zakat fitrah dari Ramadhan atas manusia akan satu sha’ dari KURMA atau satu sha’ dari biji GANDUM atas setiap orang merdeka atau hamba sahaya, laki-laki atau perempuan daripada Muslim”.
<> Atau bertentangan dengan ini:
المجموع شرح
المهذب ( ٦ / ١٤٤ ) : وقال أبو حنيفة هو مخير ، وعن أحمد رواية أنه لا يجزئ
إلا الأجناس الخمسة المنصوص عليها : التمر والزبيب والبر والشعير والأقط
، والله أعلم
Abu Hanifah berkata: Boleh pilih baginya antara mengeluarkan zakat fitrah dengan uang atau dengan bahan makanan.
Salah satu riwayat Imam Ahmad menyatakan bahwa tidak diperkenankan untuk zakat fitrah kecuali 5 jenis yang sudah di-nash didalam hadits yaitu KURMA, KISMIS, BUR, GANDUM (SYA‘IR) dan KEJU.
Wallahu A’lam.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Benar apa yg anda katakan wahai Iskandar Neuheun,
Zakat fitrah dg bahan makanan pokok tiada dalilnya. Ia pendapat ulama tanpa dalil, bahkan bertentangan dengan dalil Ibnu Umar :
روى
الشيخان عن ابن عمر قال : فرض رسول الله صلى الله عليه وسلم زكاة الفطر
من رمضان على الناس صاعا من تمر أو صاعا من شعير على كل حر أو عبد ذكر
أو أنثى من المسلمين
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Ibnu ‘Umar
berkata:“Diwajibkan oleh Rasulullah SAW zakat fitrah dari Ramadhan atas manusia akan satu sha’ dari KURMA atau satu sha’ dari biji GANDUM atas setiap orang merdeka atau hamba sahaya, laki-laki atau perempuan daripada Muslim”.
Juga bertentangan dengan salah satu riwayat pendapat Imam Ahmad.yang menyatakan tidak boleh zakat fitrah dengan makanan pokok.
Kita kembali kpd hadis muttafaq alaih dari Ibnu Umar tadi – yaitu zakat fitrah harus kurma atau gandum bukan beras.
Bila mengeluarkan beras, kita akan menyelisihi dalil. Tiada dalil sahih yg memperbolehkan zakat fitrah dg beras. Ingatlah ayat ini:
وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ
عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ
مَسْئُولاً
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui dalilnya . Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. Isra` 36.
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui dalilnya . Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. Isra` 36.
Artikel Terkait
Komentar Ulama Saudi tentang Burdah
- Pendapat imam madzhab empat kadang keliru
- Perjuangan Ulama-Ulama Indonesia Saat Revolusi Fisik Melawan Penjajah
- Komentarku untuk Imam Ramli
- Jawabanku untuk K Thobari Syadzili
- Komentarku pd Syaikh Muhammad Al amin al Kurdi
- Terkenal wali tp syirik
- Polemik ke dua dengan Ahmad Haidar Humam
- Cuitan Twitter Syaikh Al-Qarni Setelah Penembakan: Saya Ok dan Baik, Alhamdulillah!
- Nasehat Berharga Dari Seorang Ulama Kepada Anaknya.
- Donny Stefen Wattimury
- Jawabanku untuk Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
- STOP Memberi Nama Ibnu Sina! Ini Penjelasannya
- Ayo Sambut Kedatangan Ulama Dunia Ini di Istiqlal!
- Kesalahan ulama ke 32 ( Kelemahan hadis keridaan Allah terserah keridaan orang tua )
- Kesalahan ulama ke 29
- Kesalahan ulama ke 28
- Kesalahan ulama ke 26
- Kesalahan ulama ke 25
- Kesalahan ulama ke 24
- Kesalahan ulama ke 47
- Kesalahan ulama ke 20
- Kesalahan ulama ke 19
- Kesalahan ulama ke 18
- kesalahan ulama ke 17
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan