ADANA, TURKI (voa-islam.com) - Delapan pesawat militer AS dan 300 personil darat negara itu pada hari Ahad (9/8/2015) telah tiba di pangkalan udara Incirlik di Turki untuk memerangi Daulah Islam (IS), Daily Sabah melaporkan.
"Enam F-16 Fighting Falcon Angkatan Udara AS disebarkan ke Pangkalan Udara Incirlik, Turki, untuk mendukung perang melawan ISIS," misi AS untuk NATO mengatakan dalam sebuah tweet, menyebut nama sebelumnya dari IS.
Kedatangan jet-jet tempur itu di Turki bersama dengan dukungan peralatan dan sekitar 300 personil yang telah dikonfirmasi oleh Komando AS di Eropa dalam sebuah pernyataan.
"Detasemen ini berasal dari Fighter Wing ke-31 yang berbasis di Pangkalan Udara Aviano, Italia. Ini menyusul keputusan Turki untuk menjadi tuan rumah penyebaran pesawat AS yang melakukan operasi kontra-ISIS," katanya.
"Amerika Serikat dan Turki, sebagai anggota koalisi lebih dari 60 negara, berkomitmen untuk memerangi ISIS dalam mengejar perdamaian dan stabilitas di kawasan itu," tambah pernyataan itu.
Menurut laporan media, sekitar 30 jet tempur AS dan lebih banyak lagi pesawat-pesawat tempur AS dijadwalkan tiba dalam beberapa hari mendatang untuk mengambil bagian dalam operasi itu.
Koalisi pimpinan AS melakukan serangan udara pertama pada Rabu terhadap sasaran IS di Suriah utara dengan drone bersenjata diluncurkan dari pangkalan udara Incirlik di Turki.
Hanya beberapa jam sebelum serangan, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan pada hari yang sama bahwa pesawat drone dan pesawat tempur AS telah mulai tiba di Pangkalan Udara Incirlik dekat perbatasan dengan Suriah, dan perang "luas" melawan Daulah Islam akan segera dimulai.
Incirlik adalah sebuah pangkalan udara kunci yang terletak di luar kota Adana, sekitar 150 kilometer dari perbatasan Suriah. Sejak November 2011, AS telah menggunakan drone bersenjata dari Incirlik untuk menyerang sasaran IS di Suriah, mendukung kampanye udara Turki terhadap mereka.
AS sekarang akan mampu melakukan serangan udara dari pangkalan udara tersebut, sesuai perjanjian baru dengan sekutu NATO-nya, Turki yang memungkinkan koalisi pimpinan AS untuk menggunakan pangkalan tersebut melawan IS. (st/ds)
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan