MUhammad Ma1ruf Khozin mrnulis dlm bukunya "penjawab tuduhan sebagai penyembah kubur" sbb:

Komentarku ( Mahrus ali ):
Atsar tsb lemah karena seorang lelaki yang tak disebut namanya, namanya masih samar. Dia pendusta atau perawi jujur. Dalam Islam web di jelaskan:
Jadi kisah Aisyah yang memerintah budaknya agar mendirikan kemah dikuburan saudaranya adalah lemah sekali. Bukan atsar yang sahih, jadi anggap saja tidak ada.

Komentarku ( Mahrus ali ):
Atsar tsb lemah karena seorang lelaki yang tak disebut namanya, namanya masih samar. Dia pendusta atau perawi jujur. Dalam Islam web di jelaskan:
هَذَا اْلأَثَرُ ضَعِيْفٌ مِنْ أَجْلِ الرَّجُلِ الْمُبْهَمِ
Atsar ini lemah karena seorang lelaki yang masih samar namanya. Jadi kisah Aisyah yang memerintah budaknya agar mendirikan kemah dikuburan saudaranya adalah lemah sekali. Bukan atsar yang sahih, jadi anggap saja tidak ada.
Artikel Terkait
Muhammad Ma%60ruf Khozin
- Jawabanku untuk pengarang buku” Menjawab tuduhan sebagai penyembah kuburan”.
- Jawabanku untuk Ustadz Muhammad Ma`ruf Khazin ( Pengarang buku “menjawab tuduhan sebagai penyembah kuburan” )
- Jawabanku untuk Ust Muhammad Ma`ru Khazin ( pengarang buku menjawab tuduhan sebagai penyembah kubur. )
- Jawabanku untuk Ustadz MUhammad Ma`ru KHozin
- Boleh membangun kuburan oran shaleh ?
- Jawabanku untuk M. Ma`ruf Khozin ke 11
- Jawabanku terhadap buku menjawab tuduhan sebagai penyembah kubur
- Penyesatan buku menjawab tuduhan sebagai penyembah kuburan seri ke 8
- Jawabanku terhadap buku menjawab tuduhan sebagai penyembah kuburan ke 7 .
- Kesalahan buku menjawab tuduhan sebagai penyembah kuburan ke 6
- Kekeliruan buku menjawab tuduhan sebagai penyembah kuburan ke 5
- Kesalahan buku menjawab tuduhan sebagai penyembah kuburan, seri ke 4
- Kesalahan buku menjawab tuduhan sebagai penyembah kuburan, seri ke 3
- Bantahanku terhadap buku menjawab tuduhan sebagai penyembah kuburan karya Muhammad Ma`ruf Khozin ke 2
- Kesesatan buku menjawab tuduhan sebagai penyembah kuburan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan