REPUBLIKA.CO.ID, DELHI -- Sebanyak 100 keluarga Dalit dari desa
Bhagana kabupaten Hisar di negara bagian India Utara masuk Islam di
Jantar Mantar New Delhi, Sabtu (8/8). Presiden Bhagana Kand Sangharesh
Samiti Virendrar Bagoriya mengatakan, keluarga dari desa Bhagana Hisar
masuk Islam karena merasa tidak dianggap di agama mereka sendiri.
Masyarakat berkasta Dalit itu, selama dua tahun terakhir ditindas oleh kasta teratas yaitu kasta Jat. Gadis dari keluarga Dalit diperkosa oleh kasta Jat. Bahkan mendapatkan perilaku tidak manusiawi lainnya. Meskipun telah menyuarakan tindakan dari kasta jat itu kepada pemerintah daerah dan memohon untuk menghentikan kekejaman dari kasta atas, namun kekejaman dari kasta Jat itu masih terus berlangsung.
"Selama bertahun-tahun kami ditindas dan dilecehkan. Tanah kami dirampas dan gadis-gadis kami diperkosa," kata Bagoriya seperti yang dilansir Abna24, Senin (10/8).
"Kami tidak merasa seperti bagian dari agama Hindu sama sekali. Orang-orang di kasta Jat desa kami selalu memperlakukan kami seperti tidak manusi. Wanita-wanita kami diperkosa. Jadi apa gunanya tinggal di agama seperti itu," kata Bagoriya
Bagoriya menyebutkan di Jantar Matar, masyarakat Dalit dibantu Maulvi Abdul Hanif yang tinggal di dekat masjid Qutab Minar India. Di situ, masyarakat berkasta Dalit diperlakukan sangat baik dan terhormat. Sehingga masyarakat Dalit memutuskan membaca dua kalimat syahadat dam belajar shalat lima waktu.
Saat pembacaan syahadat, kelompok pemimpin agama Islam yang berbasis di New Delhi menyaksikan dengan seksama. Bahkan pemimpin kelompok tersebut Abdul Razzaq sebelumnya juga sudah pernah datang ke Baghana untuk melihat situasi dan membawa masyarakat Dalit ke Delhi.
Masyarakat berkasta Dalit itu, selama dua tahun terakhir ditindas oleh kasta teratas yaitu kasta Jat. Gadis dari keluarga Dalit diperkosa oleh kasta Jat. Bahkan mendapatkan perilaku tidak manusiawi lainnya. Meskipun telah menyuarakan tindakan dari kasta jat itu kepada pemerintah daerah dan memohon untuk menghentikan kekejaman dari kasta atas, namun kekejaman dari kasta Jat itu masih terus berlangsung.
"Selama bertahun-tahun kami ditindas dan dilecehkan. Tanah kami dirampas dan gadis-gadis kami diperkosa," kata Bagoriya seperti yang dilansir Abna24, Senin (10/8).
"Kami tidak merasa seperti bagian dari agama Hindu sama sekali. Orang-orang di kasta Jat desa kami selalu memperlakukan kami seperti tidak manusi. Wanita-wanita kami diperkosa. Jadi apa gunanya tinggal di agama seperti itu," kata Bagoriya
Bagoriya menyebutkan di Jantar Matar, masyarakat Dalit dibantu Maulvi Abdul Hanif yang tinggal di dekat masjid Qutab Minar India. Di situ, masyarakat berkasta Dalit diperlakukan sangat baik dan terhormat. Sehingga masyarakat Dalit memutuskan membaca dua kalimat syahadat dam belajar shalat lima waktu.
Saat pembacaan syahadat, kelompok pemimpin agama Islam yang berbasis di New Delhi menyaksikan dengan seksama. Bahkan pemimpin kelompok tersebut Abdul Razzaq sebelumnya juga sudah pernah datang ke Baghana untuk melihat situasi dan membawa masyarakat Dalit ke Delhi.
Artikel Terkait
DALAM ISLAM TIDAK ADA DISKRIMINASI KARENA ITU TIDAK ADA ISTILAH KETURUNAN AHLUL BAIT, KETURUNAN NABI TERLEBIH KETURUNAN 'RASUL'
BalasHapusYang mulia disisi Allah Ta’ala adalah hamba-Nya Muslim yang takwa. Simak:
Presiden Bhagana Kand Sangharesh Samiti Virendrar Bagoriya mengatakan, keluarga dari desa Bhagana Hisar masuk Islam karena merasa tidak dianggap di agama mereka sendiri.
Masyarakat berkasta Dalit itu, selama dua tahun terakhir ditindas oleh kasta teratas yaitu kasta Jat. Gadis dari keluarga Dalit diperkosa oleh kasta Jat. Bahkan mendapatkan perilaku tidak manusiawi lainnya. Meskipun telah menyuarakan tindakan dari kasta jat itu kepada pemerintah daerah dan memohon untuk menghentikan kekejaman dari kasta atas, namun kekejaman dari kasta Jat itu masih terus berlangsung.
"Selama bertahun-tahun kami ditindas dan dilecehkan. Tanah kami dirampas dan gadis-gadis kami diperkosa," kata Bagoriya seperti yang dilansir Abna24, Senin (10/8).
"Kami tidak merasa seperti bagian dari agama Hindu sama sekali. Orang-orang di kasta Jat desa kami selalu memperlakukan kami seperti tidak manusi. Wanita-wanita kami diperkosa. Jadi apa gunanya tinggal di agama seperti itu," kata Bagoriya
http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/15/08/11/nsvwq4365-kasta-rendah-jadi-petaka-100-dalit-india-pilih-islam