Hujjah dari Ngawi Jateng menuis :
Apa bedanya pengertian dari sombong
dalam?:
1. Menolak kebenaran
2. Merendahkan manusia
3. Celana dibawah mata kaki
4. Menolak berdoa kepada-Nya
1. Menolak kebenaran
2. Merendahkan manusia
3. Celana dibawah mata kaki
4. Menolak berdoa kepada-Nya
Komentarku ( Mahrus ali ):
Itulah empat sikap orang sombong
Maksud menolak kebenaran adalah menolak ajaran Islam yg berdalil,
bukan ajaran Islam yang akal – akalan atau kebid`ahan. Untuk yg terahir ini harus
di tolak. Bila di terima maka termasuk
menghinakan diri kita dan tidak memuliakannya.
Dan kita tidak ternasuk sombong
menolak ajaran penegak kebid`ahan dan pengubur sunnah.
Tawadhu` kita ini bila kita mau menerima kebenaran yg berdalil
sekalipun menyelisihi pendapat umum masarakat.
Menolak kebenaran ini dengan kata –
kata atau perbuatan atau hatinya tidak terbuka
tapi tertutup dengan ajaran yg salah / golongan dan tidak mau membuka
untuk ajaran quran dan hadis. Saya ingat
ayat ini.
وَإِنِّي كُلَّمَا
دَعَوْتُهُمْ لِتَغْفِرَ لَهُمْ جَعَلُوا أَصَابِعَهُمْ فِي ءَاذَانِهِمْ
وَاسْتَغْشَوْا ثِيَابَهُمْ وَأَصَرُّوا وَاسْتَكْبَرُوا اسْتِكْبَارًا(7)
Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru
mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari
mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (ke mukanya) dan mereka tetap
(mengingkari) dan menyombongkan diri dengan sangat. Nuh 7
Merendahkan manusia, maksudnya adalah merendahkan orang
mukmin, bukan merendah kepada orang kafir
atau ahli bid`ah yg anti sunah dan ngefan kpd kebid`ahan dan
kesyirikannya. Saya ingat ayat ini:
يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ ءَامَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي
اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ
أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ
لَوْمَةَ لَائِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ
عَلِيمٌ(54)
Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di
antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu
kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap
lemah lembut terhadap orang yang mu'min, yang bersikap keras terhadap
orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada
celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada
siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Al maidah 54
Salah bila kita memuliakan orang kafir lalu merendahkan
kaum mukmin. Sikap ini congkak sekali bukan tawadhu`.
Untuk celana di bawah mata
kaki itu tanda kesombongan dan sikap orang yg sombong. Orang yg tawadhu
adalah orang yg celana dan sarungnya di
atas mata kaki spt sarungnya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam.
Kadang orang bilang: Saya
merendahkan sarung ini tdak ada hati sombong.
Kita katakan: Bila anda tidak berhati sombong taatilah hadis dan ikutilah Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam yg tdk merendahkan kain
sarungnya.
Saya ingat hadis:
Abdullah bin Umar ra berkata
: Rasulullah SAW bersabda :
مَنْ جَرَّ ثَوْبَهُ خُيَلَاءَ لَمْ يَنْظُرِ
اللَّهُ إِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ إِنَّ أَحَدَ شِقَّيْ
ثَوْبِي يَسْتَرْخِي إِلَّا أَنْ أَتَعَاهَدَ ذَلِكَ مِنْهُ فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّكَ لَسْتَ تَصْنَعُ ذَلِكَ
خُيَلَاءَ
Barang siapa yang menyeret
kainnya dengan sombong ,maka Allah
tidakakan melihat kepadanya di hari Kiamat .
Abu bakar ra berkata :”
Sesunggguhnya salah satu bagian kainku menurun , hanya saja aku berusaha
mengangkatnya “.
Rasulullah SAW bersabda :”
Sesungguhnya engkau tidak
termasuk orang yang berbuat sedemikian karena sombong “.HR Bukhori 3665
Lain sekali dengan orang yg
celananya di bawah mata kaki, lalu bilang : Sy tidak sombong “. Kasus ini beda
sekali dan tdk sama dengan kasus Abu
bakar yg sarungnya kebawah tp selalu di angkat ke atas. Untuk orang tsb sengaja
membikin celana sampai kedua mata kaki
dan tdk di angkatnya sama sekali.
Untuk menolak berdoa kepada Allah - maksudnya tdk berdoa
kepadaNya sama sekali . Ini jelas dilarang. Hakikatnya orang yg tak mau
berdoa kepada Allah adalah sombong dan yg mau berdoa adalah orang yg tawadhu`. Ini sama dengan ayat:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ
لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ
دَاخِرِينَ
Dan
Tuhanmu berfirman: "Berdo`alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan
bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan
masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". Ghofir 60
Termasuk disini adalah orang
yg tidak mau berdoa kpd Allah langsung tp harus menggunakan perantara para wali yg sudah meninggal dunia.
Dia tdk pernah berdoa langsung , bahkan anti padanya.
Dia tdk mau berdoa kecuali di kuburan dimuka para
wali. Dan tdk mau berdoa langsung pada
Allah. Dia termasuk orang yg nolak ayat Ghofir 60 di atas.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan