Sabtu, Agustus 01, 2015

Jawabanku untuk Yai Abu Lathyf Kelatin

Apakah hadis ini bisa untuk batasan orang miskin kyai padahal sekarang cari orang yang tidak punya persediaan makanan sehari semalam hapir tidak ada, kemudian zakat fitrah itu yang penting sudah diserahkan kepada pengumpul sebelum sholat iedzul fitri, dan pengumpul itu beras fitrah kalau tidak tersalurkan, apa boleh dijual kemudian uangnya untuk keperluan agama ,praktek yang demikian itu banyak selanjutnya orang yang tidak mampu beli kurma 1 sho' atau 2 1/2 kg , apa tidak wajib zakat fitrah mohon penjelasan kyai.
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepadaku Al Walid bin Muslim telah menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Yazid bin Jabir ia berkata, telah menceritakan kepadaku Rabi'ah bin Yazid telah menceritakan kepadaku Abu Kasybah As Saluli bahwa ia telah mendengar Sahl bin Al Hanzhaliyyah Al Anshari salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa Uyainah dan Al Aqra' bertanya sesuatu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka beliau memerintahkan Mu'awiyah menulis untuk (diserahkan pada) keduanya, Mu'awiyah kemudian menulisnya lalu distempel oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Setelah itu beliau memerintahkan agar surat dikirim kepada keduanya. Berkenaan dengan surat yang akan dikirim kepada Uyainah, Uyainah bertanya, "Apa di dalamnya?" Mu'awiyah menjawab, "Di dalamnya terdapat sesuatu yang aku diperintah untuk melakukannya." Maka Uyainah pun menciumnya seraya mengikatkannya dalam imamahnya, dan Uyainah adalah orang paling adil dari kedua laki-laki itu (dari Al Aqra'). Adapun berkenaan dengan surat yang dikirim untuk Al Aqra', maka A Aqra' pun berkata, "Aku membawa lembaran, tetapi aku sendiri tidak tahu apa yang tertulis di dalamnya, seperti lembaran Al Mutalammis." Mu'awiyah kemudian mengabarkan komentar keduanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar untuk menunaikan hajatnya, lalu beliau melewati seekor unta yang sedang menderum di depan pintu Masjid sejak awal hari. Kemudian beliau melewatinya lagi saat waktu telah senja, dan unta itu tetap menderum di tempatnya. Maka beliau bertanya: "Di manakah pemilik unta ini?" beliau mencarinya namun tidak menemukan pemiliknya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Takutlah kalian kepada Allah berkenaan dengan binatang ini. Naikilah saat ia dalam keadaan sehat, dan kendarailah saat ia kekar (gemuk) sebagaimana yang tadi lagi mengabek. Dan sesungguhnya siapa meminta-minta sementara ia memiliki sesuatu yang dapat mencukupi kebutuhannya, maka sesungguhnya ia hanya menambah banyaknya api neraka jahannam." Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, sesuatu apakah yang mencukupinya?" beliau menjawab: "Sesuatu yang dapat ia komsumsi untuk makan siang dan makan malamnya."
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنِي الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ يَزِيدَ بْنِ جَابِرٍ قَالَ حَدَّثَنِي رَبِيعَةُ بْنُ يَزِيدَ حَدَّثَنِي أَبُو كَبْشَةَ السَّلُولِيُّ أَنَّهُ سَمِعَ سَهْلَ ابْنَ الْحَنْظَلِيَّةِ الْأَنْصَارِيَّ صَاحِبَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَنَّ عُيَيْنَةَ والْأَقْرَعَ سَأَلَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئًا فَأَمَرَ مُعَاوِيَةَ أَنْ يَكْتُبَ بِهِ لَهُمَا فَفَعَلَ وَخَتَمَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَمَرَ بِدَفْعِهِ إِلَيْهِمَا فَأَمَّا عُيَيْنَةُ فَقَالَ مَا فِيهِ قَالَ فِيهِ الَّذِي أُمِرْتُ بِهِ فَقَبَّلَهُ وَعَقَدَهُ فِي عِمَامَتِهِ وَكَانَ أَحْكَمَ الرَّجُلَيْنِ وَأَمَّا الْأَقْرَعُ فَقَالَ أَحْمِلُ صَحِيفَةً لَا أَدْرِي مَا فِيهَا كَصَحِيفَةِ الْمُتَلَمِّسِ فَأَخْبَرَ مُعَاوِيَةُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَوْلِهِمَا وَخَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَاجَةٍ فَمَرَّ بِبَعِيرٍ مُنَاخٍ عَلَى بَابِ الْمَسْجِدِ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ ثُمَّ مَرَّ بِهِ آخِرَ النَّهَارِ وَهُوَ عَلَى حَالِهِ فَقَالَ أَيْنَ صَاحِبُ هَذَا الْبَعِيرِ فَابْتُغِيَ فَلَمْ يُوجَدْ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اتَّقُوا اللَّهَ فِي هَذِهِ الْبَهَائِمِ ثُمَّ ارْكَبُوهَا صِحَاحًا وَارْكَبُوهَا سِمَانًا كَالْمُتَسَخِّطِ آنِفًا إِنَّهُ مَنْ سَأَلَ وَعِنْدَهُ مَا يُغْنِيهِ فَإِنَّمَا يَسْتَكْثِرُ مِنْ نَارِ جَهَنَّمَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا يُغْنِيهِ قَالَ مَا يُغَدِّيهِ أَوْ يُعَشِّيهِ

رواه أبوداود (1629) وأحمد (4/180) وابن شبّة في أخبار المدينة (911) وابن أبي عاصم في الآحاد والمثاني (4/104) وابن حبان (2/303 و8/187) والطبراني (6/97 رقم 5619) والآجري (1939) وأبونعيم في معرفة الصحابة (3/1310) والبيهقي (7/25) وابن عساكر (67/157 وفيه سقط)


قال الألباني: إسناده صحيح على شرط مسلم
تعليق شعيب الأرنؤوط : إسناده صحيح رجاله ثقات رجال الصحيح
Komentarku ( Mahrus ali ):
Sanad hadis  tsb menurut al bani dan al arnauth sahih.
Zakat fitrah itu untuk orang miskin , bukan untuk yg lain. Bila untuk gerakan dakwah, maka  kaum fakir miskin tidak ada bagian. Dan kasihan mereka. Lalu siapa yg mengasihi mereka. zakat fitrah itu untuk mereka lihat hadis sbb:
فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ مَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلاَةِ فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلاَةِ فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ
 Rasulullah SAW  mewajibkan zakat fitrah  sebagai pembersih orang yang berpuasa dari perbuatan sia – sia dan jima`  dan sebagai makanan  untuk orang – orang miskin . Barang siapa menunaikan nya sebelum salat , akan di terima sebagai zakat . Barang siapa menunaikannya setelah salat Id , sama dengan sedekah biasa[1]
    Muhammad bin Ali bin Muhammad Assyaukani  1173 , wafat 1250 H. berkata :
وَفِيْهِ دَلِيْلٌ عَلَى أَنَّ الْفِطْرَةَ تُصْرَفُ فِي الْمَسَاكِيْنِ دُوْنَ غَيْرِهِمْ مِنْ َمصَارِفِ الزَّكَاةِ كَمَا ذَهَبَ إِلَيْهِ الْهَادِي وَالْقَاسِمُ وَأَبُو طَالِبٍ   
    Hadis tersebut menunjukkan  bahwa zakat fitrah  khusus untuk orang – orang miskin bukan lainnya ,demikian  menurut Al Hadi , Qasim dan Abu Tholib [2]
Pertanyaan  anda aneh ,katanya  tidak ada orang miskin, lalu anda bilang: “selanjutnya orang yang tidak mampu beli kurma 1 sho' atau 2 1/2 kg , apa tidak wajib zakat fitrah mohon penjelasan kyai.”.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Barang kali, dua  masalah yg anda tanyakan, makanya sy jawab dengan dua jawaban.
Yaitu hadis  itu komteknya untuk orang – orang yg minta –minta bukan penerima  zakat fitrah yg tdk minta – minta. Di sebutkan  di al quran kaum nelayan tu termasuk orang fakir sebagaimana  ayat sbb:
أَمَّا السَّفِينَةُ فَكَانَتْ لِمَسَاكِينَ يَعْمَلُونَ فِي الْبَحْرِ فَأَرَدتُّ أَنْ أَعِيبَهَا وَكَانَ وَرَاءَهُم مَّلِكٌ يَأْخُذُ كُلَّ سَفِينَةٍ غَصْبًا
Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera. 79 Kahfi.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Sekalipun kaum nelayan itu ada yg kaya dan miskin. Tp kebanyakan mereka kaum miskin .
Untuk orang yg tdk mampu beli kurma zakat fitrah, maka tdk usah membelinya dan dia nanti akan di beri zakat itu. Allah berfirman:
مَا يُرِيدُ اللهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ
Allah tidak menginkan kesulitan kepadamu . [3]
وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ
Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan.[4]
لاَ يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا ‏
 Allah tidak memberikan beban kepada seseorang kecuali semampunya .






[1] HR Abu dawud  1609,1610
[2] Nailul author  255/4
[3] Al maidah

[4] 78 Al Haj.

 
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan