Jumat, Juni 17, 2011

Syi`ir menyesatkan

Di tulis oleh H Mahrus ali 
Saya menjumpai syair – syair yang biasanya di baca sebelum waktu salat wajib , diperdengarkan di radio dan di masjid – masjid  dalam http://santrigresik.blogspot.com/

Syi'ir Tanpo Waton
al-magfurlah KH Abdurrahman Wachid (Gus Dur)
اَسْتَغْفِرُ اللهَ رَبَّ اْلبَرَايَا # اَسْتَغْفِرُ اللهَ مِنَ الْخَطَا يَا
رَبِّي زِدْنِي عِلْماً نَافِعًا # وَوَفِّقْنِي عَمَلاً صَالِحًا

يَا رَسُوْلَ اللهِ سَلاَمٌ عَلَيْكَ # يَا رَفِيْعَ الشَّانِ وَالدَّرَجِ
عَطْفَةً يَا جِيْرَةَ اْلعَالَمِ # يَا أُهَيْلَ الْجُوْدِ وَاْلكَرَمِ
Ngawiti ingsun nglaras syiiran . (aku memulai menembangkan syiir)

Kelawan muji maring Pengeran
. (dengan memuji kepada Tuhan)

Kang paring rohmat lan kenikmatan
. (yang memberi rohmat dan kenikmatan)

Rino wengine tanpo pitungan 2X
. (siang dan malamnya tanpa terhitung)

Duh bolo konco priyo wanito
. (wahai para teman pria dan wanita)

Ojo mung ngaji syareat bloko
. (jangan hanya belajar syariat saja)

Gur pinter ndongeng nulis lan moco
(hanya pandai bicara, menulis dan membaca)

Tembe mburine bakal sengsoro 2X
. (esok hari bakal sengsara)

Akeh kang apal Qur
an Haditse . (banyak yang hapal Quran dan Haditsnya)

Seneng ngafirke marang liyane
. (senang mengkafirkan kepada orang lain)

Kafire dewe dak digatekke
. (kafirnya sendiri tak dihiraukan)

Yen isih kotor ati akale 2X
. (jika masih kotor hati dan akalnya)


Gampang kabujuk nafsu angkoro
. (gampang terbujuk nafsu angkara)

Ing pepaese gebyare ndunyo
. (dalam hiasan gemerlapnya dunia)

Iri lan meri sugihe tonggo
(iri dan dengki kekayaan tetangga)

Mulo atine peteng lan nisto 2X
(maka hatinya gelap dan nista)

Ayo sedulur jo nglaleake
. (ayo saudara jangan melupakan)

Wajibe ngaji sak pranatane
(wajibnya mengkaji lengkap dengan aturannya)

Nggo ngandelake iman tauhide
(untuk mempertebal iman tauhidnya)

Baguse sangu mulyo matine 2X
. (bagusnya bekal mulia matinya)

Kang aran sholeh bagus atine
. (Yang disebut sholeh adalah bagus hatinya)

Kerono mapan seri ngelmune
(karena mapan lengkap ilmunya)

Laku thoriqot lan ma
rifate . (menjalankan tarekat dan marifatnya)

Ugo haqiqot manjing rasane 2 X
(juga hakikat meresap rasanya)

Al Qur
an qodim wahyu minulyo (Al Quran qodim wahyu mulia)

Tanpo tinulis biso diwoco
(tanpa ditulis bisa dibaca)

Iku wejangan guru waskito
(itulah petuah guru mumpuni)

Den tancepake ing jero dodo 2X
(ditancapkan di dalam dada)

Kumantil ati lan pikiran
(menempel di hati dan pikiran)

Mrasuk ing badan kabeh jeroan
. (merasuk dalam badan dan seluruh hati)

Mu
jizat Rosul dadi pedoman . (mukjizat Rosul(Al-Quran) jadi pedoman)

Minongko dalan manjinge iman 2 X
(sebagai sarana jalan masuknya iman)

Kelawan Alloh Kang Moho Suci
(Kepada Alloh Yang Maha Suci)

Kudu rangkulan rino lan wengi
.. (harus mendekatkan diri siang dan malam)

Ditirakati diriyadohi
(diusahakan dengan sungguh-sungguh secara ihlas)

Dzikir lan suluk jo nganti lali 2X
(dzikir dan suluk jangan sampai lupa)

Uripe ayem rumongso aman
(hidupnya tentram merasa aman)

Dununge roso tondo yen iman
(mantabnya rasa tandanya beriman)

Sabar narimo najan pas-pasan
(sabar menerima meski hidupnya pas-pasan)

Kabeh tinakdir saking Pengeran 2X
(semua itu adalah takdir dari Tuhan)

Kelawan konco dulur lan tonggo
(terhadap teman, saudara dan tetangga)

Kang podho rukun ojo dursilo
(yang rukunlah jangan bertengkar)

Iku sunahe Rosul kang mulyo
(itu sunnahnya Rosul yang mulia)

Nabi Muhammad panutan kito 2x
. (Nabi Muhammad tauladan kita)

Ayo nglakoni sakabehane
(ayo jalani semuanya)

Alloh kang bakal ngangkat drajate
(Allah yang akan mengangkat derajatnya)

Senajan asor toto dhohire
(Walaupun rendah tampilan dhohirnya)

Ananging mulyo maqom drajate 2X
(namun mulia maqam derajatnya di sisi Allah)

Lamun palastro ing pungkasane
(ketika ajal telah datang di akhir hayatnya)

Ora kesasar roh lan sukmane
(tidak tersesat roh dan sukmanya)

Den gadang Alloh swargo manggone
(dirindukan Allah surga tempatnya)

Utuh mayite ugo ulese 2X
(utuh jasadnya juga kain kafannya)
Komentarku ( Mahrus ali )
Ojo mung ngaji syareat bloko . (jangan hanya belajar syariat saja)

Gur pinter ndongeng nulis lan moco
(hanya pandai bicara, menulis dan membaca)

Tembe mburine bakal sengsoro 2X
. (esok hari bakal sengsara)
Komentarku ( Mahrus ali )
Bila tidak mengaji sariat , lalu mengaji apa lagi . Dengan kalimat seperti itu , seolah orang yang mengaji sariat itu akan sengsara , lalu apakah orang yang mengaji sariat itu hanya pandai dongeng , menulis  dan baca saja ? Pada hal realitanya orang yang bodoh dengan sariat itu malah akan menjerumuskan diri dan orang lain . Orang yang ber amal tanpa dalil atau ilmu akan sia – sia belaka , maksudnya mencari pahala , tahu – tahu dapat dosa yang banyak. Kita ikuti saja firman Allah :
وَمَاكَانَ اْلمُؤْمِنُوْنَ لِيَنْفِرُوْاكَافَّةً فَلَوْلاَ نَفَرَ مِنْ كُلِ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوْا فِى الدِيْنِ وَلِيُنْدِرُوْا قَوْمَهُمْ اِذَارَجَعُوْا اِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُوْنَ

“Tidak pantas orang beriman pergi ke medan perang semua, hendaknya ada sekelompok dari tiap golongan dari mereka ditinggal untuk memperdalam agama dan memberikan peringatan kepada kaumnya apabila mereka kembali kepadanya, mudah-mudahan mereka itu takut.” (QS At-Taubah: 122)
اِنَّمَا يَخْشَى اللهَ مِنْ عِبَادِهِ اْلعُلَمؤُا
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah dari hamba-hamba-Nya hanyalah para Ulama.” (Fathir: 28)
    Dalam ayat tsb di nyatakan bahwa Ulama yang paling takut kepada Allah , lalu orang awam yang jahil sariat sudah tentu ingin takut kepada Allah sejatinya ingin dekat kepadaNya , realitanya jauh dariNya . Perasangkanya lurus , ternyata menyimpang dan mendekati kekufuran dan kesirikan .
   Perkataan penyair jawa itu biasanya dari kalangan ahli bid`ah , sirik atau kejawen , ahli thariqat yang ngaku benar .
Dalam syair itu di katakan lagi :
Akeh kang apal Quran Haditse . (banyak yang hapal Quran dan Haditsnya)

Seneng ngafirke marang liyane
. (senang mengkafirkan kepada orang lain)

Kafire dewe dak digatekke
. (kafirnya sendiri tak dihiraukan)
Komentarku ( Mahrus ali )
Kafir apanya orang yang hapal quran dan hadis ? Malah bagi orang yang tidak mengerti ajaran al quran dan hadis itu tidak mengerti jalan mana yang menuju Allah dan setan . Ahirnya ingin dekat kepadaNya , tahu – tahu dekat dengan Iblis , sebagaimana banyak kalangan dukun , orang – orang yang punya tamu banyak , pengobatannya jos – jos , tahu – tahu mereka adalah  waliyus syaiton .
Untuk pengkafiran dan pensyirikan bacalah bab : Pengkafiran dan pensyirikan dlm blog ini – posted 8 Juni 2011 M
Dalam artikel itu di katakan lagi :
Laku thoriqot lan marifate . (menjalankan tarekat dan marifatnya)

Ugo haqiqot manjing rasane 2 X
(juga hakikat meresap rasanya)
Perkataan Thariqat ,hakikat , dan ma`rifat itu tiada  tuntunannya dan bid`ah sekali . Biasanya  pengikut thariqat yang gemar dengan slogan – slogan seperti itu . Di Era sahabat ternyata hal itu tidak ada.
Syekh Abd Aziz bin Abdillah bin Baz berkata :

أَمَّا الطَّرِيْقَةُ التِّيْجَانِيَّةُ أَوْ الشَّاذِلِيَّةُ أَوِ الْقَادِرِيَّةُ أَوْ غَيْرُهَا مِنَ الطُّرُقِ الَّتِي أَحْدَثَهَا النَّاسُ فَلاَ يَجُوْزُ اِتِّبَاعُهَا إِلَّا مَا وَافَقَ شَرْعَ الله مِنْهَا أَوْ غَيْرَهَا فَيَعْمَلَ بِهِ ، لِأَنَّهُ وَافَقَ الشَّرْعَ المُطَهَّرَ لاَ لِأَنَّهُ مِنَ الطَّرِيْقَةِ الْفُلاَنِيَّةِ أَوْ غَيْرِهَا
Adapun thoriqat tijani , syadziliyah , qadiriyah dan beberapa thoriqat yang lain yang sekedar bikinan orang maka tidak boleh di ikuti kecuali yang cocok dengan syariat Allah  lalu bisa di jalankan sebab cocok dengan syariat Allah yang suci bukan karena thoriqat si fulan dll. [1]

Dalam syair itu dikatakan :
Den gadang Alloh swargo manggone (dirindukan Allah surga tempatnya)

Utuh mayite ugo ulese 2X
(utuh jasadnya juga kain kafannya
Komentarku ( Mahrus ali )
Tentang jasad utuh , begitu juga kain kafannya , maka ada realita seorang yang suka dengan kris , dan punya ratusan kris , ternyata setelah sebelas tahun di kubur , lalu dibongkar lagi ternyata masih utuh tubuhnya. Jadi tiada  dalil yang menunjukkan jasad utuh sebagai orang saleh , sampai sekarang saya belum menjumpainya . Ada  cerita dari teman saya , seorang bandit meninggal dunia ternyata  jasadnya utuh . Dan inilah tipu daya setan yang berusaha untuk menjerumuskan manusia – manusia yang ingin selamat dari neraka.



[1] Enceplopedi fatwa bin Baz bab thoriqat tijani
Artikel Terkait

33 komentar:

  1. sayang sayang kita tak tau kemana pergi
    tak sanggup kita dengarkan suara yang sejati
    langkah kita mengabdi pada kepentingan nafsu sendiri
    yang bisa kita pandang hanya kepentingan sendiri

    loyang disangka emas emasnya di buang buang
    kita makin buta yang mana utara yang mana selatan
    yang kecil dibesarkan yang besar di remehkan
    yang penting disepelekan yang sepele diutamakan

    Allah Allah betapa busuk hidup kami
    dan masih akan membusuk lagi
    betapa gelap hari di depan kami
    mohon ayomilah kami yang kecil ini

    BalasHapus
  2. Selama tidak kembali kepada Allah dan RasulNya , maka pandangan manusia akan kabur , hitam di katakan putih dan merah di katakan kuning , lalu setan mengendalikannya . Allah berfirman :
    وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ
    Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Qur'an), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya . Zukruf 36
    Rasul bersabda dalam hadis lain:
    أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ عَبْدًا حَبَشِيًّا فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِي فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ *
    Aku berwasiat kepadamu agar bertakwa kepada Allah , mendengarkan dan taat seklipun kepada budak Habasyah. Sesungguhnya orang diantaramu yang hidup setelah aku akan melihat pertentangan pendapat yang banyak. Karena itu peganglah sunnahku dan khulafaur rasyidin yang mendapat petunjuk . Pegangilah dan gigitlah dengan gigi geraham . berhatilah terhadap perkara baru Sesungguhnya tiap perkara baru adalah bid`ah dan setiap bid`ah adalah sesat. HR Abu Dawud / Assunnah /4607. Darimi /Muqaddimah /95

    BalasHapus
  3. Di milis ini kerap kita jumpai posting berbau agama. Atau perdebatan
    yang menjurus pada perdebatan soal agama. Kadang perdebatannya begitu
    panas. Sindir-menyindir atau ejek mengejek. Buat saya itu menyedihkan.

    Saya teringat waktu lebih dari 15 tahun yang lalu belajar di Jogja.
    Waktu itu, tiap Rabu malam, saya dan teman-teman memilih nglurug ke
    patang puluhan, rumahnya Cak Nun, ini panggilan akrabnya penyair dan
    kiai mbeling Emha Ainun Nadjib. Kita bikin forum melingkar di situ.
    Biasanya kita bicara soal kesenian atau kebudayaan, tapi juga
    ngobrolin soal keagamaan.

    Forum itu diprakarsai oleh Sanggar Shalahuddin. Komandannya anak Solo,
    Nasution Wahyudi. Ini nama asli Jawa, nggak ada hubungannya dengan
    Nasution yang dari Medan. Pesertanya juga tidak cuma mahasiswa atau
    pemuda yang beragama Islam. Pendek kata, pemeluk berbagai agama
    berkumpul melingkar disitu.

    Suatu malam, Cak Nun tanya pada kami di forum itu.

    “Apakah anda semua punya tetangga?”

    Wah, saya sebenarnya belum punya. Tetapi saya anak kost, tentu saja
    kamar sebelah saya bisa disamakan dengan tetangga. Tetangga kost. Jadi
    saya ikut-ikutan saja menjawab : “Tentu saja punya”.

    Cak Nun melanjutkan bertanya : “Punya istri enggak tetangga Anda?”

    Sebagian hadirin menjawab : “Ya, punya dong”. Saya diam saja. Rasanya
    tetangga kost saya bujangan semua. Kebanyakan jomblo. Maklum anak
    desa. Nggak pede ngajak pacaran teman kampusnya.

    Yang menarik adalah pertanyaan berikutnya : “Apakah anda pernah lihat
    kaki istri tetangga Anda itu? Jari-jari kakinya lima atau tujuh? Mulus
    atau ada bekas korengnya ?”

    Saya mulai kebingungan. Nggak ngeh sama arah pembicaraan Cak Nun.

    Kebanyakan menjawab : “Tidak pernah memperhatikan Cak. Ono opo Cak?”

    Cak Nun ndak peduli. Dia tanya lagi : “Body-nya sexy enggak?”

    Kami tak lagi bisa menahan tertawa. Geli deh. Apalagi saya yang
    benar-benar tidak faham arah pembicaraan sang Kiai mbeling itu.

    Cuma Cak Nun yang tersenyum tipis. Jawabannya bagus banget. Dan ini
    senantiasai saya ingat sampai hari ini. Sebuah prinsip pergaulan untuk
    sebuah negeri yang memilih Pancasila : “Jadi ya begitu. Jari kakinya
    lima atau tujuh. Bodynya sexy atau tidak bukan urusan kita,kan? Tidak
    usah kita perhatikan, tak usah kita amati, tak usah kita dialogkan,
    diskusikan atau perdebatkan. Biarin saja”.

    BalasHapus
  4. “Kenapa cak?” salah satu teman bertanya, penasaran.

    “Ya apa urusan kita ? Nah, keyakinan keagamaan orang lain itu ya
    ibarat istri orang lain. Ndak usah diomong-omongkan, ndak usah
    dipersoalkan benar salahnya, mana yang lebih unggul atau apapun.
    Tentu, masing-masing suami punya penilaian bahwa istrinya begini
    begitu dibanding istri tetangganya, tapi cukuplah disimpan didalam
    hati saja”.

    Saya pun menangkap apa yang dia maksudkan. Saya setuju dengan pandangan Cak Nun.

    Dia melanjutkan serius : “Bagi orang non-Islam, agama Islam itu salah.
    Dan itulah sebabnya ia menjadi orang non-Islam. Kalau dia beranggapan
    atau meyakini bahwa Islam itu benar ngapain dia jadi non-Islam?
    Demikian juga, bagi orang Islam, agama lain itu salah, justru berdasar
    itulah maka ia menjadi orang Islam. Tapi, sebagaimana istri tetangga,
    itu disimpan saja didalam hati, jangan diungkapkan, diperbandingkan,
    atau dijadikan bahan seminar atau pertengkaran.

    Biarlah setiap orang memilih istri sendiri-sendiri, dan jagalah
    kemerdekaan masing-masing orang untuk menghormati dan mencintai
    istrinya masing-masing, tak usah rewel bahwa istri kita lebih mancung
    hidungnya karena Bapaknya dulu sunatnya pakai calak dan tidak pakai
    dokter, umpamanya. Dengan kata yang lebih jelas, teologi agama-agama
    tak usah dipertengkarkan, biarkan masing-masing pada keyakinannya. “

    Mengasyikkan. Saya kagum dibuatnya.

    Cak Nun terus berkata : “Itu prinsip kita dalam memandang berbagai
    agama. Sementara itu orang muslim yang mau melahirkan padahal motornya
    gembos, silakan pinjam motor tetangganya yang beragama Katolik untuk
    mengantar istrinya ke rumah sakit. Atau, Pak Pastor yang sebelah sana
    karena baju misanya kehujanan, padahal waktunya mendesak, dia boleh
    pinjam baju koko tetangganya yang NU maupun yang Muhamadiyah. Atau ada
    orang Hindu kerjasama bikin warung soto dengan tetangga Budha,
    kemudian bareng-bareng bawa colt bak ke pasar dengan tetangga
    Protestan untuk kulakan bahan-bahan jualannya.Begitu. “

    Kami semua terus menyimak paparannya.

    “Jadi ndak usah meributkan teologi agama orang lain. Itu sama aja anda
    ngajak gelut tetangga anda. Mana ada orang yang mau isterinya dibahas
    dan diomongin tanpa ujung pangkal. Tetangga-tetangga berbagai pemeluk
    agama, warga berbagai parpol, golongan, aliran, kelompok, atau apapun,
    silakan bekerja sama di bidang usaha perekonomian, sosial, kebudayaan,
    sambil saling melindungi koridor teologi masing-masing. “

    “Kerjasama itu dilakukan bisa dengan memperbaiki pagar bersama-sama,
    bisa gugur gunung membersihkan kampung, bisa pergi mancing bareng bisa
    main gaple dan remi bersama. Tidak ada masalah lurahnya Muslim,
    cariknya Katolik, kamituwonya Hindu, kebayannya Gatholoco, atau
    apapun. Itulah lingkaran tulus hati dangan hati. Itulah maiyah,”
    ujarnya.

    Ketika mengatakan itu nada Cak Nun datar, nyaris tanpa emosi. Tapi
    serius dan dalam. Saya menyimaknya sungguh-sungguh. Dan saya catat
    baik-baik dalam hati saya. Sayangnya dunia memang tidak ideal. Di
    Ambon dan Palu, misalnya saya lihat terlalu banyak orang usil
    mengurusi isteri tetangganya. Begitu juga di berbagai tempat di dunia.
    Di Bosnia. Atau yang paling baru di Irak dan Afghanistan. Akibatnya ya
    perang dan hancur-hancuran. Menyedihkan. Sangat menyedihkan.

    BalasHapus
  5. Di saat orang lain boleh menerangkan kekeliruan atau hal yang bertentangan dengan al quran dan hadis , mengapa kita menjelaskan tentang al quran dan hadis malah di suruh berhenti , atau simpan saja , agar kita bisa hidup aman dan damai . Tapi ingat ! Dalam kedamaian ini , kemungkaran di biarkan , bahkan di galakkan , lalu perzinaan di biarkan . Untuk apakah kita hidup ini , bila nuansa di sekeliling kita ini penuh noda dan dosa. Kita hanya amar ma`ruf dan nahi mungkar . Bila di terima , maka para rasul dulu juga begitu . Ada yang menolak , maka begitulah manusia yang di katakan setan – setan manusia . Allah berfirman :
    وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ
    Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.

    BalasHapus
  6. يا رسول الله سلام عليك * يارفيع الشان و الدرج
    عطفـة ياجيرة العالم * يااهيل الجود و الكرم

    Aku memulai menembangkan sya’ir
    Dengan memuji kepada Tuhan
    Yang member rahmat dan kenikmatan
    Siang dan malam tanpa perhitungan 2x

    Wahai para sahabat pria dan wanita
    jangan hanya belajar syari’at saja
    Hanya pandai bicara,menulis dan membaca
    Akhirnya hanya akan sengsara 2x

    Banyak yang hafal Qur’an dan hadistnya
    Suka mengkafirkan orang lain
    Kekafirannya sendiri tak diperhatikan
    Kalau masih kotor hati akalnya 2x

    Mudah tertipu nafsu angkara
    Dalam hiasan gemerlapnya dunia
    Iri dan dengki kekayaan tetangga
    Maka hatinya gelap dan nista 2x

    Mari saudara jangan melupakan
    Kewajiban mengaji lengkap dengan aturannya
    Unutk menebalkan iman tauhidnya
    Bagusnya bekal mulia matinya 2x

    Yang disebut orang shaleh itu bagus hatinya
    Karena sempurna seri keilmuannya
    Melakukan thariqat dan ma’rifatnya
    Juga hakekat meresap rasanya 2x

    Al-qur’an qodhim wahyu yang mulia
    Tanpa ditulis bisa dibaca
    Itu wejangan guru yang waskita
    Ditancapkan ke dalam dada 2x

    Tertempel di hati dan pikiran
    Merasuk ke dalam badan dan tubuh
    Mu’jizat rasul ( Al-qur’an ) jadi pedoman
    Sebagai jalan masuknya iman 2x

    Kepada Allah yang Maha suci
    Harus mendekatkan diri siang malam
    Diusahakan dan dilatih
    Dzikir dan suluk jangan dilupakan 2x

    Hidupnya tentram dan merasa aman
    Itulah perasaan tanda beriman
    Sabar menerima meski pas-pasan
    Semua yang ditakdirkan dari Tuhan 2x

    Terhadap teman , saudara dan tetangga
    Yang rukunlah jangan bertengkar
    Itu sunnah Rasul yang mulia
    Nabi Muhammad suri tauladan kita 2x

    Mari jalani semuanya
    Allah yang akan mengangkat derajatnya
    Meskipun rendah secara lahiriah
    Namun mulia kedudukan derajatnya disis Allah 2x

    Ketika ajal telah datang di Akhir
    Tidak tersasar roh dan sukmanya
    Disanjung Allah surga tempatnya
    Utuh jasadnya juga kain kafannya 2x

    BalasHapus
  7. Sunnah dan Bi'dah Sering kali terdengar oleh kita perdebatan seputar hal bid'ah dan sunnah. bahkan perdebatan ini menjurus pada perpecahan. Padahal tidak harus demikian, justru perbedaan itu adalah rahmat, asalkan kita mau berlapang dada. Oleh karenanya menjadi penting bagi umat muslim untuk mengetahui apakah bid'ah itu, dan bid'ah seperti apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan?

    Menurut para ulama’ bid’ah dalam ibadah dibagi dua: yaitu bid’ah hasanah dan bid’ah dhalalah. Di antara para ulama’ yang membagi bid’ah ke dalam dua kategori ini adalah:
    1. Imam Syafi’i
    Menurut Imam Syafi’i, bid’ah dibagi dua; bid’ah mahmudah dan bid’ah madzmumah. Jadi bid’ah yang mencocoki sunah adalah mahmudah, dan yang tidak mencocoki sunah adalah madzmumah.
    Bid’ah hasanah/mahmudah dibagi menjadi dua. Yang pertama adalah bid’ah wajib seperti kodifikasi (pengumpulan) al-Qur’an pada zaman Khalifah Utsman bin Affan dan pengumpulan hadits ke dalam kitab-kitab besar pada zaman sesudahnya.
    Sedangkan bid’ah hasanah yang kedua adalah bid’ah sunah, seperti shalat tarawih 20 rakaat pada zaman khalifah Umar bin Khathab.
    2. Imam al-Baihaqi
    Bid’ah menurut Imam Baihaqi dibagi dua; bid’ah madzmumah dan ghairu madzmumah. Setiap Bid’ah yang tidak menyalahi al-Qur’an, Sunah, dan Ijma’ adalah bid’ah mahmudah atau ghairu madzmumah. Sedangkan bid’ah yang tercela (madzmumah) adalah bid’ah yang tidak memiliki dasar syar’i sama sekali.
    3. Imam Nawawi
    Bid’ah menurut Imam Nawawi dibagi menjadi dua; bid’ah hasanah dan bid’ah qabihah.
    4. Imam al-Hafidz Ibnu Atsir
    Ibnu Atsir juga membagi Bid’ah menjadi dua; bid’ah yang terdapat petunjuk nash (teks al-Qur’an/hadits) di dalamnya, dan bid’ah yang tidak ada petunjuk nash di dalam¬nya.
    Jadi setiap bentuk bid’ah yang menyalahi kitab dan sunah adalah tercela dan harus diingkari. Akan tetapi bid’ah yang mencocoki keumuman dalil-dalil nash, maka masuk dalam kategoti terpuji.
    Lalu bagaimana dengan hadits
    كُلُّ بٍدْعَةٍ ضَلاَلَةٍ
    Setiap bid’ah adalah sesat.
    Berikut ini adalah pendapat para ulama’:
    1. Imam Nawawi
    Hadits di atas adalah masuk dalam kategori ‘am (umum) yang harus ditakhshish (diperinci).
    2. Imam al-Hafidz Ibnu Rajab
    Hadits di atas adalah dalam kategori ‘am akan tetapi yang dikehendaki adalah khash (‘am yuridu bihil khash). Artinya secara teks hadits tersebut bersifat umum, namun dalam pemaknaannya dibutuhkan rincian-rincian.
    Ada sebagian ulama’ yang membagi bid’ah menjadi lima bagian sebagai berikut,
    1. Bid’ah yang wajib dilakukan : contohnya, belajar ilmu nahwu, belajar sistematika argumentasi teologi dengan tujuan untuk menunjukkan kepada orang-orang atheis dan orang-orang yang ingkar kepada agama Islam, dll.
    2. Bid’ah yang mandub (dianjurkan): contohnya, adzan menggunakan pengeras suara, mencetak buku-buku ilmiah, membangun madrasah, dan lain-lain.
    3. Bid’ah yang mubah : contohnya, membuat hidangan makanan yang berwarna warni, dan sejenisnya.
    4. Bid’ah yang makruh : contohnya, berlebihan dalam menghias mushaf, masjid dan sebagainya.
    5. Bid’ah yang haram: yaitu setiap sesuatu yang baru dalam hal agama yang bertentangan dengan keumuman dalil syar’i. misalnya solat isya tujuh rekaat dll.

    BalasHapus
  8. Atau mungkin kita yg terlalu Angkuh tarzimkan,
    Alloh hanya Tuhan ditimur dan dibarat,
    Sedang diutara dan selatan tuhan takpunya kekuasaan,
    sungguh keterlaluan..............?!?!?!?!?!?!?!?!?

    mereka kira kalau syarat dan rukunnya sah...yach pastilah SURGA, padahal surga bukan masalah benar salah, bid'ah atau syariah.....,masalah niat dihati..yg tak saling membenci dan mencaci.
    atau.....kita terlalu sibuk dgn DUNIA, hingga tak tahu APAKAH disurga ada BULAN dan MATAHARI padahal disana ABADI...????????
    akal mengakal akali akal, hinggaakal dituhankan!!!!!!!!!

    BalasHapus
  9. Tentang bid`ah di bagi lima, lihat jawaban saya dibab : Bid`ah di bagi lima Kamis, Januari 06, 2011di blog ini. Di sana telah saya jelaskan betapa sesatnya orang yang mengatakan bid`ah di bagi lima. Bacalah di sana.

    BalasHapus
  10. Islam bukan saja punya pelajaran tentang kebersihan hati , tapi sariatnya banyak . Kita di minta untuk masuk Islam dengan kaffah . Allah berfirman :
    يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
    Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. ( 208 Al Baqarah )
    Kalau kita ambil sebagian dan kita tinggalkan ajaran yang tidak cocok dengan budaya , kultur , golongan , suku , guru dll , maka kita ini termasuk orang – orang yang terjerumus dalam kesesatan sekalipun kita mengaku paling benar , luas pikiran dan flexibel . Allah berfirman “
    أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ فَمَا جَزَاءُ مَنْ يَفْعَلُ ذَلِكَ مِنْكُمْ إِلَّا خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلَى أَشَدِّ الْعَذَابِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
    Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat. ( 85 Al baqarah )

    BalasHapus
  11. jikalau beluh tahu/tidak tahu.. janganlah sok tahu.. atau mengaku paling tahu...

    BalasHapus
  12. Itulah jawaban orang jahil ngaku berilmu , bila di peringatkan dengan dalil , menyalahkan kepada orang yang memperingatkan . Jadi layaknya tidak usah di gubris sebagaimana ayat
    خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِين
    Jadilah engkau pema`af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma`ruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh.
    Kalau menjawab tolong pakai dalil , bila tidak mampu , jangan menjawab seenaknya.

    BalasHapus
  13. السلام عليكم
    belajar bahasa jawa dulu yang baik dan benar...

    BalasHapus
  14. belajarlah agama yang cocok dengan quran hadis bukan agama yang cocok dengan hawa nafsu atau ajaran golongan .

    BalasHapus
  15. terimakasih
    semoga anda diberikan ilmu sehingga anda bisa lebih memahami agama anda.

    BalasHapus
  16. Tolong tunjukkan yang salah dengan dalil

    BalasHapus
  17. Tolong ya.. Syair ini bukan Gusdur yang buat,, terlepas sesat atau tidak, anda seperti memfitnah gusdur sesat dengan syair yang tidak pernah ia buat.
    Saya pernah di beri wejangan oleh K.H Ihya' Ulumiddin, "Orang yang salah itu biasanya merasa benar".

    BalasHapus
  18. Kamu tidak paham, yang mengatakan syair itu karangan gus dur bukan saya, tapi situs santri Gresik itu. Memang orang salah itu suka nyalahkan orang benar.

    BalasHapus
  19. astogfirrulloh, keblinger dalil,

    BalasHapus
  20. Untuk Boby Saputra
    Mana yang salah, tunjukkan, jangan diam saja,katakan. ahli bid`ah keblinger dengan kebid`ahannya dan ahlus sunnah anti kebid`ahan

    BalasHapus
  21. Beriman dulu, berilmu, baru beramal...
    Masalahnya adalah ketika kita disuguhkan dengan kebenaran, akankah hati terbuka atau malah hawa nafsu kembali menutupnya?
    Buat Pak Mahrus, kapan2 ke Jombang lagi pak, ditunggu...

    BalasHapus
  22. ya Allah, hal beginian aja di perdebatkan ... kayak kurang kerjaan aja. Akan habis energy kita buat hal yg gak perlu begini. Saya mau tanya, mahzab ada 4, jelas antara yg satu dgn yg lain ada perbedaan sedikit atau banyak. KENAPA HAL ITU TIDAK DIPERDEBATKAN ...
    Perbedaan itu Rahmat, selama masih berpedoman pada Al qur'an dan Al Hadist. Islam itu warna-warni ...cobalah jalan2 ke makkah, liat umat islam di sana, macam2 gayanya ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apakah orang yang mendendangkan kebid`ahan dan kesyirikan dibiarkan menyesatkan umat dan tidak distop. Ini sekedar amar ma`ruf bukan untuk perpecahan. Persamaan persepsi adalah rahmat dan perbedaan pendapat adalah adzab> Jangan di balik

      Hapus
  23. syiit tanpo waton hanyalah sebagai lagu pengingat,buat umat muslim yang merujuk kepada hal postif sesuai tuntunan agama

    ojo mung ngaji syariaate bloko=maksudnya dia hanaya pandai bicara tapi tidak bisa melakukan,
    contoh:sperti orang puasa tidak tahu arti puasa,yang dia lakukan hanyalah tidak makan dan minum/yang membatalkan puasa,padahal maksud dari puasa adalah menhan diri dari godaaan haawa nafsu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jalankan sariat, dan jangan ikut tarikat, tinggalkan saja. Ambillah quran dan hadis, anda akan selamat. jangan tinggalkan keduanya, anda akan bahaya.

      Hapus
  24. apa yang di perdebatkan di sini semuanya ta ada gunanya,hanya hati kita yg bisa merasakan,dan lakukan yg mnurut kita benar,hanya tuhan yg tau....

    BalasHapus
  25. jangan mmperdbatkan perbdaan,buktinya NU dan MUHAMADIYAH jg berbeda mereka ta prnh sling mngusik,kalau masih memperdebatkn perbdaan,cba anda prsatukan dua fham terbsar d indonesia kita trcnta,tnpa mnyangkut pautkan fham yg lain,yg sdah jlas mnympang,spg syi'ah,ahmadiyah dan yg lainnya,,,,
    kalau anda bukan trmsuk d dlam kdua fham ini ,berati anda sesat..
    (mantan kyai NU)

    BalasHapus
  26. Untuk Putra Penguasa
    Ahli bid`ah dan ahli sunnah tidak akan bersatu, kalau bersatu ahli sunnah harus munafik dulu. lihat saja dulu, K Dahlan bikin ormas sendiri dan KH Hasyim Asyari bikin sendiri. Mengapa mereka tidak bersatu saja. Bahkan punya muktamar sendiri.

    BalasHapus
  27. jangan salah faham dulu,
    maaf pak mahrus ali salah faham dalam menterjemahkannya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. UNtuk imam boy
      mana terjemahan yang salah, tunjukkan, jangan di simpan di hati saja, katakan dengan lidah atau tulislah dengan tangan.

      Hapus
  28. hehe... jelas banget siapa yang dangkal dalam memahami makna kata, hanya belajar syariat saja sih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf bantahannya tidak ilmiyah, emosional, kebodohan. Bantahlah dengan ilmu dan dalil bukan spt itu

      Hapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan