Ucapan Ahok yang kasar itu berkaitan dengan
Lahan Gereja GPIB Immanuel yang dijual oleh Sinode Gereja ke TNI.
Ahok ternyata tak bisa menutupi sikapnya yang senang
berkata-kata kasar kepada siapa pun. Bahkan kepada Sinode Gereja yang
seharusnya dihormati oleh orang Kristen sendiri.
Sebelumnya, Ahok bahkan berkata dengan bohong mengenai
KTP, dia sebut Malaysia
tidak ada kolom agama dalam KTP. Padahal ada. Kebohongannya itu untuk mendukung
ketidak sukaannya terhadap KTP Indonesia yang ada kolom agamanya.( Ahok Bohong
dan Tak Suka Ada Kolom Agama di KTP?
By nahimunkar.com on
15 December 2013).
Dalam hal yang menyangkut agama, tampaknya perkataan
Ahok bukan seperti mulut pejabat yang seharusnya dijaga. Ini berita terbarunya.
***
Lahan Gereja GPIB Immanuel Dijual ke TNI, Ahok: Sinode
Gereja Gila!
JAKARTA - Wakil
Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama dikenal bersikap arogan dan tak bisa
menjaga tutur kata. Pria keturunan Tionghoa beragama Kristen Protestan ini pun
suka asal bicara.
Tengok saja beberapa waktu lalu terkait pencantuman
kolom agam di KTP, Ahok sempat berucap dirinya tak suka pencantuman status
agama seseorang dimuat dalam kartu identitas.
“Kalau menurut saya pribadi, saya nggak suka ada kolom
itu (agama), bodo amat. Untuk apa mencantumkan agama Anda di KTP?”
katanya di Balai Kota,
Jumat (13/12/2013).
Tak hanya itu, Ahok pun berlagak sok tahu, bahwa di Malaysia kolom
agama tidak dicantumkan dalam identitas.
“Pertanyaan saya sederhana saja, Malaysia kurang
beragama apa dibandingin kita. Malaysia
itu tidak ada kementerian agama, tidak ada agama di KTP warganya, nyatanya
lebih maju dibandingin kita,” imbuhnya.
Nyatanya pernyataan Ahok salah total, sebab faktanya
kolom agama dalam kartu identitas warga Malaysia masih dicantumkan dan
dipertahankan hingga kini.
“Kami kuat mempertahankan identitas itu pada ID kami,
ada kolom agama, dan kami tidak berniat untuk membuang atau menghapus kolom itu
walaupun ada pihak-pihak yang menginginkan demikian,” kata redaktur senior
harian Utusan Malaysia Gamal Nasir Bin Mohd Ali, Senin 16 Desember 2013.
Kali ini, Ahok ternyata tak bisa menutupi sikapnya
yang senang berkata-kata kasar kepada siapa pun. Bahkan kepada Sinode Gereja
yang seharusnya dihormati oleh orang Kristen sendiri.
Sikap Ahok tersebut menyusul kasus penjualan lahan
gereja GPIB Immanuel seluas 2,1 hektar yang dilakukan Majelis Sinode GIPB
Immanuel kepada TNI AD. Padahal, gereja tersebut merupakan cagar budaya yang
ditetapkan Pemprov DKI Jakarta.
“Persoalan muncul di saat majelis Sinode GIPB Immanuel
menjual lahan seluas 2,1 hektar kepada TNI AD,” kata Basuki di Balaikota, Jumat
(20/12).
Majelis Sinode merupakan perwakilan gereja
se-Indonesia yang menjalankan amanat berdasarkan keputusan bersama.
Adapun lahan yang berada di belakang Gereja Immanuel
telah dijual seharga Rp 3,7 juta per meter persegi dengan total sebesar Rp 78
miliar yang dibayarkan oleh PT Palace Hotel.
Ketika ditanya mengapa hal itu bisa terjadi, Ahok pun
menjawab dengan kasar seraya menuding Sinode gereja Gila.
“Saya enggak tahu. Coba kamu tanya saja sama Sinode
yang gila itu,” ungkapnya.
Jika sikap Ahok terhadap agamanya sendiri saja
demikian, lantas bagaimana sikapnya terhadap agama lain? [Widad/dbs]
(shoutussalam.com) Sabtu, 16 Shafar 1435H / December 21, 2013
(nahimunkar.com)
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan