Penularan manusia ke manusia
Kasus penyebaran flu burung dari manusia ke manusia
dicatat oleh anggota keluarga dekat di Thailand. Penyebarannya terbatas
hanya dalam satu "generasi", yaitu penyebaran dari oarng A ke orang B
saja, kemudian berhenti. Orang B tidak menyebarkan penyakit ini lagi. Tidak ada
lagi kasus flu burung dari manusia ke manusia yang dilaporkan.
Kemungkinan terjadinya wabah
Ada
kekhawatiran bahwa virus A(H5N1) mengalami perubahan genetik, atau meniru gen
dari virus influenza lainnya. Perubahan ini memungkinkan H5N1 menyebar dengan
mudah dari manusia ke manusia. Karena pada umumnya penduduk memiliki sedikit
kekebalan atau bahkan tidak adanya kekebalan samasekali terhadap virus burung
ini, penularan dan wabah dunia dapat meluas dengan cepat. Wabah dunia ini dapat
menyebabkan jumlah kematian yang sangat tinggi.
NEGARA-NEGARA YANG TERJANGKITI OLEH H5N1 SEJAK DESEMBER
2003
Vietnam
Thailand
Indonesia
Kamboja
Cina, termasuk Hong Kong SAR
Jepang
Malaysia
Korea
Selatan
Laos
Rusia Kazakstan
Dapatkah flu burung menjangkiti manusia?
Ya. Laporan kasus pertama dari manusia yang terjangkiti
flu burung ini terdapat di Hong Kong dalam tahun 1997. Kasus tersebut disebabkan
oleh H5N1 dan mengakibatkan 6 orang meninggal dunia. Sejak itu, beberapa jenis
lain flu burung menyerang manusia. Pada umumnya, yang bukan H5N1 hanya
menyebabkan penyakit yang ringan pada manusia. Selanjutnya H5N1 dapat
menjangkiti orang muda yang sehat, dan dapat menyebabkan angka kematian yang
tinggi.
Sejauh ini bagaimana manusia dapat terkena H5N1? [1]
Tampaknya kontak dengan unggas yang terinfeksi adalah
sumber dari infeksi yang terjadi pada manusia. Virus ini terdapat pada kotoran
burung yang terinfeksi. Manusia dapat terinfeksi apabila menyentuh, memakan
atau menghirup kotoran tersebut.
Beberapa kasus tidak dapat ditelusuri kembali apakah dari
unggas yang terinfeksi. Beberapa orang yang terinfeksi ini dipercaya telah
mengalami kontak dengan bebek yang membawa virus tersebut. Bebek dapat mengidap
H5N1 tanpa menunjukkan gejala-gejala penyakit. [2]
Dapatkah H5N1 berkembang sehingga mampu menginfeksi
secara mudah dari manusia ke manusia lainnya?
Ya. Para ahli kesehatan
international khawatir jika virus tersebut dapat berubah dan mampu menularkan
secara cepat dari manusia ke manusia lainnya. Satu cara yang dapat terjadi
adalah apabila virus flu manusia dan burung bertukar gen. Apabila seorang
pasien secara bersamaan terinfeksi oleh flu manusia DAN flu burung, ia
merupakan tempat bercampurnya pertukaran gen antara kedua virus. Virus
influenza yang lengkap dan baru mungkin akan muncul yang cukup mengandung gen
manusia dan dapat dengan mudah menyebar dari orang ke orang. Bila demikian,
maka wabah dunia atau pandemi dapat terjadi.
Apakah vaksin influenza dapat melindungi kita terhadap
flu burung?
Tidak, vaksin influenza musiman tidak dapat melindungi
kita dari virus H5N1. Namun, mereka yang bepergian harus mendapatkan vaksin
influenza musiman terbaru, karena
influenza biasa mungkin saja terjadi di negara tropis. Siapapun yang
terkena virus H5N1, seperti para pekerja peternakan, harus pula mendapatkan
vaksin influenza musiman untuk meminimalkan resiko infeksi rangkap dari virus
flu burung dan virus flu manusia.
Penyakit ini juga dapat menular melalui udara yang
tercemar virus H5N1 yang berasal dari kotoran atau sekreta burung/unggas yang
menderita flu burung.
Unggas yang sakit oleh Influenza A atau virus H5N1 dapat
mengeluarkan virus dengan jumlah besar dalam kotorannya. Virus itu dapat
bertahan hidup di air sampai empat hari pada suhu 22 derajad celcius dan lebih
dari 30 hari pada nol derajad celcius. Di dalam kotoran dan tubuh unggas yang
sakit, virus dapat bertahan lebih lama. Virus ini mati pada pemanasan 56
derajat Celcius dalam 3 jam atau 60 derajad celcius selama 30 menit. Bahan
disinfektan fomalin dan iodine dapat membunuh virus menakutkan ini.
Pada tahun 1997 Avian Influenza A (H5N1) telah
menginfeksi di Hongkong kepada 18 orang
telah dirawat di rumah sakit dan 6 diantaranya meninggal dunia. Untuk mencegah
penyebaran tersebut pemerintah setempat memusnahkan 1,5 juta Ayam yang
terinfeksi flu burung.
Pada tahun 1999, di Hongkong dilaporkan adanya kasus
Avian Influenza A (H9N2) pada 2 orang anak tanpa menimbulkan kematian.
Pada tahun 2003, di Hongkong ditemukan lagi dua kasus
Avian Influenza A (H5N1) dan satu orang meninggal.
CATATAN PENTING
Penyebab flu burung di Indonesia adalah virus influenza
tipe A subtipe H5N1.
Situs BBC Indonesia mengamati ancaman dari virus H5N1
resikonya bagi manusia.
.
Para
pakar menduga tidak lama lagi virus itu akan berubah sifat dan mengembangkan
kemampuan untuk ditularkan dengan mudah di kalangan manusia.
Orang yang tertular virus H5N1 memperlihatkan berbagai
gejala, mulai dari demam, sakit tenggorokan dan batuk sampai ke penyakit jalan
pernapasan parah dan kerusakan organ dalam kasus-kasus yang fatal.
Saat ini belum ada vaksin yang bisa melindungi manusia
dari infeksi akibat virus flu burung H5N1.Tetapi berbagai tim pakar terus
berusaha mengembangkan vaksin.
Upaya-upaya itu tidak mudah dilakukan karena bentuk virus
setelah terjadi mutasi belum diketahui. Namun ada beberapa obat anti viral
yang bisa membantu mengurangi gejala-gejala penyakit ini dan memperkecil
peluang penyakit itu menyebar.
Dr Hans Troedsson
mengatakan cuaca yang lebih sejuk dan festival Tet yang akan berlangsung
meningkatkan resiko penyakit menyebar ke manusia.
Wabah H5N1 ditemukan di sebuah perternakan Ayam bulan
Desember kemarin, yang merupakan wabah pertama pada unggas dalam hampir
setahun. Jumlah korban manusia akibat flu burung di Indonesia paling tinggi di
dunia .Departemen kesehatan
Indonesia mengatakan seorang anak laki-laki berusia sebelas tahun meniggal
dunia minggu ini karena virus flu burung H5N1.Anak itu dikukuhkan sebagai
korban manusia yang kelima-puluh di Indonesia akibat virus itu.
Utusan khusus PBB untuk flu burung, David Nabarro,
mengatakan meskipun Indonesia
sudah mencapai kemajuan dalam memerangi flu burung, masih banyak yang perlu
dilakukan.
Flu burung menyebar hampir di separuh dari jumlah
kabupaten di Indonesia.
Yang terakhir dikonfirmasikan meninggal karena flu burung adalah seorang anak
laki-laki berusia lima-tahun pada bulan Maret.
Pertama kali virus H5N1 yang menyebabkan penyakit flu
burung memakan korban manusia di Indonesia pada pertengahan Juli
2005. Saat itu 3 orang meninggal dalam satu garis keturunan atau kluster.
Setelah jatuh korban manusia, pemerintah segera
memberlakukan Kejadian Luar Biasa atau KLB Flu Burung, meski virus ini telah
menyerang unggas Indonesia
sejak tahun 2003.[3]
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan