Rabu, Maret 19, 2014

Jawaban untuk kritikan bekas muridu ke sebelas




Bekas muridku yang di facebooknya bernama Abu Hurairah Radhiallahu'anhu sbb:

SI FULAN TIDAK BISA MEMBEDAKAN MANA PERINTAH DAN MANA KEBIASAAN ROSULULLOH? KLO MENENTANG PERINTAH ITU HUKUMNYA HARAM TETAPI SHOLAT DIATAS TANAH ADALAH KEBIASAAN ROSULULLOH DAN TIDAK ADA LAFADZ PERINTAHNYA BAHWA SHOLAT ITU HARUS DIATAS TANAH.....JADI BUKANLAH MENENTANG PERINTAH
Saya jawab:
Kewajiban salat di atas tanah dan larangan salat di atas sajadah bisa di ambil  dari hadis sbb:
وَصَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي
Dan lakukanlah salat sebagaimana  kamu melihat aku melakukannya [1]
Shallu  adalah lakukanlah  salat. Ia fi`il amar  - perintah, bukan  kalimat khobar atau berita biasa tapi sebuah perintah. Secara praktik , Rasulullah SAW  dan  sahabatnya  selama  hidunya menjalankan salat wajib di atas tanah. Dan tidak pernah mereka menjalankan di atas sajadah dan tikar.
Mengapa  sebagian  orang membuat  dalil tsb  untuk  salat di atas sajadah.  Saya  melihat orang mengajari murid – murid tentang tata  cara salat Rasulullah SAW , lalu dia  melakukan salat   di atas sajadah  lalu mengutip hadis tsb. Apakah dia   tidak mengerti bahwa  Rasulullah SAW  tdak pernah menjalankan  salat wajib di atas  tikar atau sajadah. Atau memang segitulah ilmunya  dari guru – guru dahulu. Jadi dia menyesatkan dan mereka – gurunya juga keliru atau salah paham.
  Dan  saya  disini sekedar mengingatkan kepada masarakat  yang telah menjadikan salat di atas tanah sebagai suatu yang aneh. Pada  hal  di masa sahabat salat wajib di atas tanah adalah membudaya dan salat di atas sajadah atau tikar , malah di anggap ganjil, bahkan tidak dijumpai.


Peringatan:Mesin pencari diblog tidak berfungsi, pergilah ke google lalu tulislah:  mantan kiyai nu    lalu teks yang kamu cari
Mau nanya hubungi kami: 088803080803.( Smartfren) 081935056529 ( XL ) Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim.
Cara pengobatan yang murah dan halal
135 cd pengajianku dan daftar buku - buku karyaku
Dengarkan pengajian - pengajianku


[1] Muttafaq alih  , Bukhori 631
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan