Saya
katakan:
Saya malas, diskusi kusir, lihat jawabannya nanti di
blog.
Bekas
muridku menjawab:
diskusi.kusir.gimana???saya.menjawab.dgn.dalil.bhw.tdk.ada.perintahnya.sholat.5.waktu.diharus.atas.tanah....QS.Al-Hajj:78.itu.sudah.jelas.bhw.Alloh.tdk.menjadikan.agama.itu.sempit.sdgkan.antum.menyempitkannya.dgn.menjadikan.hukumnya.wajib...antum.sudah.keluar.dari.Al-Jama'ah
Komentarku
( Mahrus ali ) :
Bekas
murid saya itu maunya
ingin tampak gentle lalu jadi kintel, sudah keliru, mestinya minta maaf dengan penuh rendah diri malah membusungkan dadanya
dan menyalahkan kebenaran.
Saya yang mengharuskan sujud ke tanah
dan melarang orang
menjalankan salat wajib di atas sajadah karena tiada dalil,di salahkan oleh bekas murid saya lalu dia mengambil barang anggun
yaitu ayat suci dengan pentafsiran yang kotor. Ayat yang dari Allah di
tafsiri dengan hawa nafsunya. Dia
mengambil ayat sbb:
وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ ۚ هُوَ اجْتَبَاكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ
حَرَجٍ ۚ مِّلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ ۚ هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِن قَبْلُ وَفِي هَٰذَا
لِيَكُونَ الرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ ۚ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَاعْتَصِمُوا
بِاللَّهِ هُوَ مَوْلَاكُمْ ۖ فَنِعْمَ الْمَوْلَىٰ وَنِعْمَ النَّصِيرُ
Dan berjihadlah kamu
pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan
Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan.
(Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian
orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya
Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas
segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah
kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung
dan sebaik-baik Penolong. Al Haj
78.
Kita bongkar sedikit saja, tidak usah banyak –
banyak dari kitab tafsir para
ulama tentang ayat yang di kutip
oleh mantan murid saya itu yang sekarang jadi murid siapa, saya tidak tahu sama sekali. Sebab, saya sibuk
dengan urusan yang organ untuk kaum muslimin dalam menghadapi serbuan salibisme dan yahudisme, sekularisme dan
segala macam isme – isme yang sekarang di gerakkan oleh mereka melalui corong media perusak umat
yang visual atau audio.
Kita baca
sbb:
أيسر التفاسير للجزائري - (ج 3 / ص 21)
من حرج } : أي من ضيق وتكليف لا يطاق
Menurut tafsir aisarut tafasir karya
al Jazairi 21/3.
Arti harajin ........kesempitan dan
memberikan beban yang berat sekali
hingga tidak mampu.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Allah tidak akan memberikan
kesempitan atau ajaran yang manusia tidak mampu. Kalau salat wajib di atas tanah, rasul dan para sahabat mampu . Makanya mereka
sampai mati tidak pernah
menjalankan salat wajib di atas sajadah, tikar apalagi marmer atau kramik.
Sungguh mengherankan ayat tsb di jadikan oleh
mantan murid saya untuk memperbolehkan salat wajib di atas sajadah. Ini barang
baru – maksudnya tiada ulama mulai masa
sahabat hingga saat ini yang
memperbolehkan salat di atas
sajadah dengan dalil ayat itu.
Itulah murid yang masih bodoh,
mau ngimenter dan berani menyalahkan sesuatu yang dia bukan ahlinya. Ahirnya
kasihan sekali mau benar ketemu kesalahan. Dan dia berputar – putar dari
kesalahan menuju kesalahan , dari kebenaran menuju kesalahan lagi, kasihan di
dunia sebelum nanti di akhirat.
أيسر التفاسير لأسعد حومد - (ج 1 / ص 2553)
حَرَجٌ - ضِيقٌ بِتَكْلِيفٍ يَشُقُّ
وَيَعْسُرُ .
Menurut
kitab Aisarut tafasir karya As`ad Haumad 2553/1
Harajun
- adalah kesempitan dengan perintah atau
larangan yang memberatkan dan menyulitkan.
Komentarku
( Mahrus ali ) :
Kalau
salat di atas tanah tidak berat dan tidak
sulit, malah gampang sekali ketika waktu salat tiba, langsung wudu dan salat di tanah tanpa
membeli keramik, sajadah, hambal dan permadani yang indah, empuk, menelan
biaya yang memenatkan umat.
Jadi ayat 78 Al Haj untuk dalil memperbolehkan salat di atas
sajadah, kasur bantal , bangku, meja panjang adalah penyelewengan yang nyata
bukan kebenaran yang samar. Layak sekali dia bertobat, bukan sombong, malah
bangga dengan kekeliruannya, lalu malu menyatakan dirinya keliru.
Anehnya
dia mengaku benar dan bangga
dengan pengakuan kebenaran yang
hakikatnya adalah kesalahan fatal bukan agak..
Dia yang mentafsirkan keliru itu menyatakan saya yang mengikuti ulama dalam mentafsirkan dikatakan keluar
dari al jama`ah…
Ini adalah kebodohan, bukan ilmiyah,
kesesatan yang harus di hindari bukan kebenaran yang harus didekati.
Peringatan:Mesin
pencari diblog tidak berfungsi, pergilah ke google lalu tulislah: mantan kiyai nu lalu teks yang kamu cari
Mau nanya hubungi kami: 088803080803.( Smartfren)
081935056529 ( XL ) Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo.
Jatim.Cara pengobatan yang murah dan halal
135 cd pengajianku dan daftar buku - buku karyaku
Dengarkan pengajian - pengajianku
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan