HONGKONG (voa-islam.com) - Ahad, 23 Februari 2014, bertempat di Masjid
Koowloon, Hongkong, sekitar 2000 orang menjubeli ruang aula yang hanya
berkapasitas 1000 orang. Apa boleh buat, panitia “Hongkong Menghafal”
memutuskan acara dibagi menjadi dua sesi, pagi dan siang.
Tamu dari Indonesia
yang hadir pada acara tersebut memang istimewa. Dialah Wirda Mansur, putri
pertama Ustadz Yusuf Mansur yang namanya sudah melekat di hati para pekerja
Indonesia di Hongkong.
Dihadapan jamaah yang umumnya pekerja migran wanita Indonesia,
Wirda menyuntikkan motivasi pentingnya menghafal Al-Qur’an. Penghafal 30 juz
Qur’an itu mengutip sebuah hadits yang artinya: “Bacalah Al-Qur’an, karena
sesunguhnya Al-Qur’an itu akan memberi syafaat pada hari kiamat nanti.”
Dengan gaya
ceramah yang cukup piawai, ia juga membagi tips cara mudah menghafal Qur’an
seperti yang sudah dilakukannya selama ini.
“Setan akan terus menggoda kita saat kita mau membaca Al-Qur’an apalagi
menghafalnya. Tapi semua godaan itu harus dilawan,” kata Wirda bersemangat. Ia
mencontohkan, godaan ngantuk di pengajian yang harus dilawan.
‘’Apa godaan saat mengaji?’’tanya Wirda.
‘’Ngantuuuk,’’ jawab spontan jamaah sambil tertawa.
‘’Nah,ngantuk itu tidak selalu karena kita butuh tidur. Ngantuk bisa
jadi godaan setan, maka harus dilawan!’’ tandas Wirda.
Ia lalu memberi tips sebelum menghafal Qur’an, yaitu dengan membaca
sholawat 10 kali, Al Fatihah 10 kali, dan Istighfar 100 x. ‘’Al-Quran itu suci
maka saat kita membaca dan mengafalnya harus dalam kondisi suci. Dengan cara
begitu maka setan nggak akan mampu mengganggu,’’ tutur Wirda yang saat ini
telah menjadi seorang Hafidzoh.
Wirda mengungkapkan, menghafal Al-Qur’an harus dilakukan rutin,
misalnya 5 ayat perhari atau semampunya. Yang penting, kontinyu dilakukan.
Lebih baik sedikit tapi istiqomah, daripada banyak tapi belang-bentong.
Tak lupa Wirda mengingatkan, jangan sampai kita menyia-nyiakan waktu
karena begitu berharganya waktu.
Usai Wirda tampil, giliran KH Ahmad Kosasih menyapa jamaah. Ketua Dewan
Syariah PPPA Daarul Qur’an ini mengupas kandungan Surat Al Fatir ayat 29: “Sesungguhnya
orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan
menafkahkan sebahagian dari rizki yang kami anugerahkan kepada mereka dengan
diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharap perniagaan yang tidak akan
merugi.”
Kyai Kosasih menjelaskan keutamaan membaca Al-Qur’an sesuai pesan surat tersebut. Ia juga
memberikan tips agar tidak berat dalam membaca Al Qur’an. ‘’Biasakan dan
siapkan waktu khusus untuk membaca Al-Qur’an, seperti setiap ba’da sholat lima waktu,’’ katanya.
Selanjutnya KH Ahmad Kosasi membeberkan betapa pentingnya sholat.
Ibadah ini bukan sekadar menggugurkan kewajiban sebagai seorang muslim. ‘’Jika
sholat hanya untuk menggugurkan kewajiban, ibaratnya seperti orang dagang tapi
tidak mendapatkan keuntungan. Modal yang digunakan untuk berdagang kembali
seperti semula,’’ Kyai Kosasih memberi tamsil.
Ia melanjutkan, semua pedagang pasti berharap keuntungan, maka dari itu
sholatnya jangan hanya sholat wajib saja dan juga jangan berfikir bahwa sholat
kita hanya untuk menggugurkan kewajiban.
‘’Kesempatan dalam sholat itu ada sholat sunnah rowatib qobliyah
ba’diyah, serta sholat-sholat sunnah lainnya. Bahkan dalam sehari kita punya 7
waktu sholat yang terdiri dari subuh, dhuha, dzuhur, ashar, magrib, isya’ dan
tahajjud. Dengan 7 waktu sholat tersebut maka kita berharap kepada Allah
keuntangan dalam kehidupan ini,’’ urai Kyai Kosasih.
Setelah membaca Qur’an dan sholat,sempurnakan amal dengan menginfakkan
sebagian rizki. ‘’Bersedekah itu sepertinya rizki kita berkurang, namun
sejatinya tidak menurut Allah. Karena Allah akan melipatgandakannya,’’ kata
Kyai. Insya Allah dengan ketiganya ini maka Allah akan menganugerahkan
perniagaan yang tidak pernah merugi.
Diakhir ceramahnya, KH Ahmad Kosasih mengajarkan doa agar bisa dan
nggak berat dalam membaca dan menghafal Al Qur’an.
Narasumber ketiga Ustadz Anwar Sani. Dalam paparannya ia menceritakan
kisah inspiratif Syech Ammar Bugis. Orang ini cacat dan lumpuh nyaris total,
kecuali lidah dan matanya saja yang bisa digerakkan untuk memberi isyarat
berkomunikasi.
Namun dengan keterbatasannya itu,Syech Ammar Bugis mampu menghafal Al
Qur’an 30 juz hanya dalam waktu 2 tahun.
Ustadz Anwar Sani mengungkapkan kehadiran Syech Ammar Bugis di Masjid
Istiqlal Jakarta
dalam Pengajian Bulanan bersama Ustadz Yusuf Mansur. Saat itu, Syech Ammar
Bugis meminta dua doanya diaminkan oleh ribuan jamaah yang hadir. Yang
pertama,Syech Amar mohon diberi kesempatan beberapa detik saja agar tangannya
bisa digerakkan,sehingga beliau bisa memegang Mushaf Al-Qur’an dengan sempurna.
Dan kedua, beberapa detik saja agar Allahmemberi kesempatan dapat menggerakkan
kakidan seluruh anggota tubuhnya sehingga ia bersujud dengan sempurna.
Kisah ini membuat jamaah yang hadir tercekat haru, bahkan banyak yang
menitikkan airmata. Mereka merasa malu, karena dengan kesempurnaan tubuhnya,
selama ini masih malas sholat dan mengaji apalagi menghafal Qur’an.
Dipenutup sesi, Ustadz Anwar Sani menceritakan kisah-kisah keajaiban
sedekah, termasuk yang dia alami sendiri. Hal ini memotivasi jamaah untuk
secara spontan menyedekahkan sebagian hartanya guna mendukung program PPPA
Daarul Qur’an.
Sebelum acara diakhiri dengan doa penutup, KH Ahmad Kosasih beserta
istri, Ustadz Anwar Sani dan juga Wirda meresmikan gerakan “Hongkong
Menghafal”. Jamaah asal Indonesia
diajak menghafal Qur’an, dan Insya Allahbulan Mei mengikuti Wisuda Akbar
Hongkong Menghafal Qur’an.
‘’Insya Allah PPPA Daarul Qur’an akan menempatkan seorang Ustadzah yang
akan mendampingi para pekerja migran Hongkong menghafal Qur’an,’’ kata Ketua
Yayasan Daarul Qur’an Nusantara, Anwar Sani.
Berta selaku ketua panitia acara dan Koordinator Rumah Tahfidz Qur’an
Hongkong, berharap agar melalui gerakan ini para pekerja migran lebih baik
kehidupannya.
Ustadz Anwar Sani mengatakan, gerakan “Hongkong Menghafal” akan
dikembangkan ke negara-negara lain seperti Singapura,
Malaysia, dan Taiwan. Di
negara-negara itu, ada simpul-simpul donatur PPPA Daarul Qur’an yang siap
menggerakkan Program Tahfidz Qur’an. (jabir/voa-islam/ansa/bowo)
Komentaku ( Mahrus ali ):
Sayang
sekali, realita bukan hayalan, faktual
sekali bukan fiktif, kebanyakan
penghapal al Quran adalah kalangan ahli bid`ah, ahli syirik bukan ahlis sunnah dan tauhid. Enggan
mengikuti ajaran yang berdalil, malah mendukung berbagai kebid`ahan dan menghindari
kelompok ahlis sunnah yang aktif menegakkan sunnah dan membasmi kebid`ahan. Fenomena ini memperihatinkan, bukan menyenangkan, awas
jangan sampai termasuk ayat ini:
مَثَلُ
الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ
أَسْفَارًا بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِ اللَّهِ
وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ(5)
Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat
kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab
yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah
itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.[1]
يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ ءَامَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ . كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ
اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ
Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa
yang tidak kamu perbuat? . Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu
mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan.[2]
Pergilah
ke blog kedua http://www.mantankyainu2.blogspot.com/
Peringatan:Mesin
pencari diblog tidak berfungsi, pergilah ke google lalu tulislah: mantan kiyai nu lalu teks yang kamu cari
Mau
nanya hubungi kami: 088803080803.( Smartfren) 081935056529 ( XL ) Alamat rumah:
Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan