K.Ali noor Muara Teweh kirim sms sbb:
Assalamu'alaikum ! Ust mohon penjelasan'y bagaimana
kesesatan nabi muhammad dalam ayat wawajadaka dhollan fahada... Jazaakallah
khairan katsira.
Saya jawab:
Wss. Di ayat laindijelaskan saat
itu rasul tdk ngerti
iman dan al al quran .
Ma kunta tadri mal
kitabu walal iman
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Maksud perlataan bapak
kiyai tsb adalah ayat sbb:
وَوَجَدَكَ ضَالًّا فَهَدَىٰ
Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia
memberikan petunjuk. Duha
7.
Terjemahan tsb ala
tafsir depag RI , menurut saya kurang pas
yakni salah. Mestinya sbb:
Dan Dia mendapatimu
sebagai seorang yang sesat, lalu Dia memberikan petunjuk.
Duha
7.
Dalam tafsir as
sa`di ada keterangan sbb:
تفسير السعدي - (ج 1 / ص 928)
وجدك لا تدري ما الكتاب ولا الإيمان،
فعلمك ما لم تكن تعلم، ووفقك لأحسن الأعمال والأخلاق.
Allah menjumpaimu tidak
mengetahui kitab suci juga
tidak ngerti iman . lalu Allah
mengajarimu apa yang kamu
tidak ngerti dan memberikan
taufik kepadamu untuk menjalankan amal
yang terbaik. Tafsir sa`di
928/1
أيسر التفاسير للجزائري - (ج 4 / ص 409)
ووجدك ضالا } : أي لا
تعرف دينا ولا هدى .
Allah menjumpaimu
dlm keadaan tidak ngerti agama
dan petunjuk. Aisarut tafasir 409/4.
Karena itu, tak layak kelahiran Nabi SAW di agung – agungkan , bukan di anggap biasa. Bukankah waktu kecilnya Rasul masih dalam keadaan sesat, lalu untuk apakah masa kesesatan beliau di agungkan.Apakah tidak ingat ayat ini:
وَكَذَٰلِكَ
أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِّنْ أَمْرِنَا ۚ مَا
كُنتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ وَلَٰكِن جَعَلْنَاهُ نُورًا
نَّهْدِي بِهِ مَن نَّشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا ۚ
وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ
Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan
perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran)
dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu
cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara
hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada
jalan yang lurus. Syura 52
Malah acara maulidan di
hiasi dengan hadis – hadis palsu atau
lemah yang menyatakan bahwa kelahiran Nabi SAW
bukan sebagaimana kelahiran manusia
biasa, tapi beliau lahir dalam
keadaan sujud, beliau lahir membikin
api majusi di Persia padam, pada
hal sebelumnya hidup terus. Dan masih
banyak keistimewaan – keistimewaan yang
di paparkan untuk menghiasi acara maulidan. Seluruhnya itu adalah kedustaan
yang di sampaikan oleh seorang
penceramah laksana pendeta Syi`ah dan Kristen yang
mendustai pengikut - pengikutnya. Lalu pengikut – pengikutnya juga meng angguk angguk , salut , sekali . Memang
yang tidak mau mauludan hanyalah wahabi. Inilah kedustaan yang di lakukan oleh orang alim yang bersorban putih, bukan kejujuran yang dilakukan oleh
orang yang berkopyah hitam.
Ingatlah ayat ini:
يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ لَا يَحْزُنكَ الَّذِينَ يُسَارِعُونَ فِي
الْكُفْرِ مِنَ الَّذِينَ قَالُوا آمَنَّا بِأَفْوَاهِهِمْ وَلَمْ تُؤْمِن
قُلُوبُهُمْ ۛ وَمِنَ الَّذِينَ هَادُوا ۛ سَمَّاعُونَ لِلْكَذِبِ سَمَّاعُونَ لِقَوْمٍ آخَرِينَ لَمْ
يَأْتُوكَ ۖ يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ مِن بَعْدِ مَوَاضِعِهِ ۖ يَقُولُونَ إِنْ أُوتِيتُمْ هَٰذَا فَخُذُوهُ وَإِن لَّمْ
تُؤْتَوْهُ فَاحْذَرُوا ۚ وَمَن يُرِدِ اللَّهُ فِتْنَتَهُ فَلَن تَمْلِكَ لَهُ مِنَ
اللَّهِ شَيْئًا ۚ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَمْ يُرِدِ اللَّهُ أَن يُطَهِّرَ قُلُوبَهُمْ
ۚ لَهُمْ فِي الدُّنْيَا
خِزْيٌ ۖ وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Hari
Rasul, janganlah hendaknya kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan)
kekafirannya, yaitu diantara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka:
"Kami telah beriman", padahal hati mereka belum beriman; dan (juga) di
antara orang-orang Yahudi. (Orang-orang Yahudi itu) amat suka mendengar (berita-berita)
bohong dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah
datang kepadamu; mereka merubah perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya.
Mereka mengatakan: "Jika diberikan ini (yang sudah di rubah-rubah oleh
mereka) kepada kamu, maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini maka
hati-hatilah". Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka
sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatupun (yang datang) daripada
Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati
mereka. Mereka beroleh kehinaan di dunia dan di akhirat mereka beroleh siksaan
yang besar. Maidah
41
Cara pengobatan yang murah dan halal
135 cd pengajianku dan daftar buku - buku karyaku
Dengarkan pengajian - pengajianku
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan