Keprihatinan Asia
Para
pakar kawatir bila virus bermutasi dalam bentuk yang bisa menular antara
manusia, maka bisa terjadi pandemi dunia.
Kasus-kasus di Karo adalah kasus cluster yang terbesar di
dunia
Satu orang lagi penderita penyakit flu burung karena
virus H5N1 di tanah Karo, Sumatera Utara, meninggal dunia. Dengan ini jumlah
penderita dalam satu kerabat, atau cluster, yang meninggal dunia menjadi tujuh
orang. Ini adalah salah satu kasus cluster yang terbesar di dunia. Tetapi
sampai saat ini belum dapat dipastikan asal virus H5N1 itu.
Koordinator Unit Penanggulangan Flu Burung Departemen
Pertanian Eli Sawitri menegaskan hasil uji penyelidikan membuktikan ternak
masih negatif. Untuk memastikan hasil penyelidikan, specimen darah babi di
tanah Karo tempat kasus cluster ditemukan dikirimkan ke laboratorium di
Inggris.
Dalam pernyataan pers di Departemen Kesehatan Dirjen
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan I Nyoman Kandun menyatakan
belum ada bukti virus ini menular dari manusia ke manusia.
Tetapi dia menambahkan pemerintah belum dapat memastikan
asal virus itu sehingga kekhawatiran virus flu burung meluas masih tetap besar.
Sementara itu, di Kabupaten Tanah Karo puluhan peternak
Ayam dan petani melakukan unjuk rasa untuk memprotes pernyataan pemerintah yang
menyatakan virus flu burung ada di daerah mereka.
Di halaman gedung DPRD Sumatera Utara, para pengunjuk
rasa menyembelih ternak Ayam mereka dan memakannya ramai-ramai untuk
menunjukkan keyakinan bahwa flu burung tidak ada di daerah mereka.
Salah seorang peternak Ayam, Emanuel Purba, mengaku dia
mengalami kerugian cukup besar akibat pemberitaan tentang flu burung di Tanah
Karo.[1]
Virus H5N1 sejauh ini telah membunuh lebih dari 100 orang
sedunia sejak 2003. Virus itu juga menghancurkan pasar unggas. Kebanyakan angka
kematian berasal dari Asia namun beberapa
kasus pada manusia dan burung juga terdapat di Afrika dan Eropa.
Seorang BOCAH Tewas di Thailand
Seorang bocah lelaki Thailand
berusia enam tahun menjadi korban ketujuh flu burung di Asia-dan yang pertama
di Thailand-sementara virus
itu terus menyebar di Asia.
Pakistan bergabung dalam daftar negara yang terserang
flu burung. Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) memohon kepada komunitas
ilmiah dunia untuk mempercepat pencarian obat bagi penyakit tersebut.
Upaya-upaya untuk menangani virus itu belum berhasil.
Selain karena mutasinya sangat cepat, virus itu juga menyebar dengan cepat.[2]
Paling tidak virus itu telah menyebar di sedikitnya
delapan tempat.
Pakistan
mengatakan, dua juta Ayam mati akibat dari penyakit yang lebih ringan dari flu
burung. Taiwan melaporkan
berjangkitnya virus H5N2 yang berbeda dari jenis H5N1, dan tidak dapat
berpindah ke manusia seperti yang terjadi di Vietnam-di mana telah enam orang
tewas-dan di Thailand.
Laos
mungkin juga terkena flu burung dan masih menunggu hasil tes. Indonesia yang juga terkena flu
burung masih menunggu hasil tes untuk menetapkan jenis virus yang mana dari
kedua macam virus itu yang menyebar.
Thailand
memperluas zona krisis flu burung dari dua menjadi 10 dari 76 provinsi yang
terdapat di negara itu.[3]
Para pejabat di Bangkok
mengatakan sedang diselidiki apakah burung yang bermigrasi yang membawa virus
tersebut.
Selain mengumumkan jatuhnya korban manusia pertama, Thailand
juga mengumumkan empat orang lagi yang diduga menderita flu burung juga telah
tewas.
Captan (6) yang menjadi korban jiwa Thailand pertama itu, menurut
ayahnya, Chamnan Boonmanut, jatuh sakit setelah bermain ke rumah seorang teman
di mana dia diberi salah seekor dari sejumlah Ayam yang sekarat. Bocah tersebut
membawa Ayam itu ke tukang jagal agar dipotong untuk dimakan keluarganya.[4]
Dalam tajuk rencana di harian The Nation, Kavi Chongkittavorn menulis, pejabat-pejabat
Departemen Pengembangan Peternakan telah mengetahui banyak Ayam mati karena flu
burung di Thailand, bahkan sejak November, tetapi itu disembunyikan karena
khawatir berita itu akan merusak industri unggas di Thailand.
Sementara virus itu menyebar, Perdana Menteri Thaksin
Shinawatra mengimbau kepada rakyat agar tenang dan mengatakan bahwa
negara-negara yang terkena berjangkitnya penyakit itu akan bertemu di Bangkok hari Rabu untuk
membicarakan krisis itu.
"Rakyat janganlah panik. Penyakit itu tidak mudah
menular pada manusia. Hanya yang tinggal dekat dengan Ayam yang mempunyai
risiko," katanya.
Enam orang telah tewas di Vietnam karena penyakit itu dan
pejabat-pejabat Thai berusaha memastikan penyebab kematian pria 56 tahun yang
membiakkan Ayam aduan.
WHO mengatakan, pencarian pengobatan bagi flu burung
mengalami kemunduran karena virus itu telah bermutasi. Virus yang terdeteksi di
Hongkong tahun 1997 tidak dapat lagi digunakan sebagai kunci untuk memproduksi
vaksin. WHO mengatakan upaya internasional diperlukan.
"Virus ini sekarang menyebar terlalu cepat sehingga
tidak mungkin orang mengabaikannya," kata juru bicara WHO Peter Cordingley
di Manila.
Para peneliti pertanian Pakistan mengatakan bahwa penyakit
yang telah menewaskan sampai empat juta Ayam di bagian selatan negara itu sejak
November adalah flu burung dari jenis virus H7 dan H9.[5]
Di Laos, ribuan Ayam mati diduga karena flu burung walau
pemerintah belum mengakui berjangkitnya penyakit itu.
Jepang mengatakan, pemerintahnya akan memperluas larangan
impor Ayam dengan memasukkan Indonesia
dan Kamboja.[6]
Peringatan:Mesin
pencari diblog tidak berfungsi, pergilah ke google lalu tulislah: mantan kiyai nu lalu teks yang kamu cari
Mau nanya hubungi kami: 088803080803.( Smartfren)
081935056529 ( XL ) Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo.
Jatim.Cara pengobatan yang murah dan halal
135 cd pengajianku dan daftar buku - buku karyaku
Dengarkan pengajian - pengajianku
[1] BBC News 17 Mei, 2006
[2] Paling tepat , haramkan
ayam atau unggas lain untuk dirimu , dan
jangan berternak kepadanya akan hidup
aman .
[3] Wabah flu burung tidak
akan berkurang seiring dengan zaman yang terus bertambah , bahkan flu burung
itu akan semakin menyebar kedunia yang belum terjangkit dengannya.
[4] Dia mati dan terjangkit
flu burung karena makan ayam yang haram itu.
[5] Dengan demikian , rugi
sekali orang yang ternak barang haram itu. Allah berfirman :
Dan barangsiapa berpaling dari
peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan
menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". ( Thoha 124 )
[6] AFP/AP/Reuters/di. news.bbc.co.uk
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan