

Komentarku ( Mahrus ali ):
Terjemahanku ( Mahrus ali ) :
Dari.Tsu'Iabah bin Abi Malik, ia
berkata: "Saya melihat saat
wafatnya Hakam bin Abi 'Ash di masa Khalifah Utsman, maka
dibuatlah kemah di atas kuburnya di hari yang panas. Maka
orang-orang berbicara dan banyak membincangkan masalah
fusthath (kemah). Utsman berkata: "Apa yang menyebabkan
wafatnya Hakam bin Abi 'Ash di masa Khalifah Utsman, maka
dibuatlah kemah di atas kuburnya di hari yang panas. Maka
orang-orang berbicara dan banyak membincangkan masalah
fusthath (kemah). Utsman berkata: "Apa yang menyebabkan
orang-orang bergegas pada
keburukan dan saling menyalahkan
padayang lain? Semoga Allah memuji orang yang tak menyalahkanku
Tahukah kalian Umar bin Khattab membangun kemah di atas
makam Zainab binti Jahsy?" Mereka menjawab: "Ya". Utsman
berkata: "Apakah kalian mendengar orang yang mencelanya?"
Mereka menjawab: "Tidak ada" (ath-Thabaqat al-Kubra, 8/113
dan al-Ishabah fi Ma'rifat ash-Shahabat, 1/236).
padayang lain? Semoga Allah memuji orang yang tak menyalahkanku
Tahukah kalian Umar bin Khattab membangun kemah di atas
makam Zainab binti Jahsy?" Mereka menjawab: "Ya". Utsman
berkata: "Apakah kalian mendengar orang yang mencelanya?"
Mereka menjawab: "Tidak ada" (ath-Thabaqat al-Kubra, 8/113
dan al-Ishabah fi Ma'rifat ash-Shahabat, 1/236).
Komentarku ( Mahrus ali ):
Kekeliruan terjemahan Muhammad Ma`ruf Khozin adalah kalimat
kubah. Ahirnya dalam terjemahan saya , langsung saya ganti dengan
kalimat kemah.
Disini beda sekali antara kubah dan kemah.
Sanadnya sbb:
الطبقات الكبرى لابن سعد - (ج 8 / ص 113)
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدٌ بْنُ عُمَرَ، حَدَّثَنَا
صَالِحٌ بْنُ جَعْفَرَ عَنْ مُحَمَّدٍ بْنِ عُقْبَةَ عَنْ ثَعْلَبَةَ بْنِ أَبِي مَالِكٍ
قَالَ:
Ibn Sa`ad berkata
dalam kitab Thabaqat al
kubra 113/8 Bercerita kepada kami Muhammad bin Umar , bercerita kepada kami Shalih bin
Ja`far dari Muhammad bin Uqbah dari Tsa`labah bin Abu Malik.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Sanad tsb nyeleneh sekali. Saya tidak menjumpai di kitab
– kitab hadis manapun, juga belum pernah membacanya. Ia hanya terdapat dalam kitab Thabaqat atau Jami al
ahadis yang mengutip dari kitab Thabaqat . Mengapa para ulama
tiada yang mencantumkan kisah di atas dalam kitab - kitab mereka. Pada hal jumlah mereka sangat
banyak. Mengapa hanya satu orang saja yang mencantumkannya. Ini suatu
tanda atau indikator kelemahan,
bukan kesahihan. Ia lemah sekali dari
segi redaksi yang nyeleneh Juga lemah
dari segi sanad. Seorang perawi bernama
Muhammad bin Uqbah
identitasnya sbb:
مُحَمَّدٌ بْنُ عُقْبَةَ
طَبْقَة 3 مِنَ التَّابِعِيْنَ
مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ ابْنِ حَجَرَ: مَسْتُوْرٌ
مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ الذَّهَبِي : لَم يَذْكُرْهَا
6142
Muhammad bin Uqbah
Tingkatan 3 dari
kalangan Tabiin
Martabatnya menurut Ibn Hajar : Dia tidak dikenal ( tersembunyi )
Martabatnya menurut
dzahabi : Beliau tidak menyebutnya:
Komentarku ( Mahrus ali ):
Maksud tersembunyi adalah
riwayatnya tidak diterima, harus di tolak.
Ibn Hammam berkata:
مَجْهُوْلُ الْحَال –وَهُوَ الْمَسْتُوْرُ–
غَيْرُ مَقْبُولٍ
أُنْظُرْ تيَسِيْرَ التَّحْرِيْرِ لأَمِيْرِ بَادْشَاه
(3|48).
Perawi yang tidak dikenal identitasnya- yaitu mastur atau
tersembunyi – tidak diterima riwayatnya. Lihat kitab Taisir al tahrir
karya Amir Badsyah 48/3
Jadi riwayat
tentang pemakaman AL hakam bin Abul as yang menggunakan kemah
itu adalah rumor belaka, bukan sungguhan tapi gurau dan tidak boleh di anggap
sebagai cerita serius, buang saja , jangan di ambil untuk pedoman sebagaimana
yang dilakukan oleh Muhammad
Ma`ruf Khozin pengarang buku menjawab tuduhan sebagai penyembah kuburan.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Setahu saya, hadis tsb
tidak terdapat dalam kitab – kitab hadis. Saya tahu hanya di kitab al Mustadrak karya Al Hakim. Ia tidak dikenal di kalangan
sahabat, hadis tsb samar sekali dikalangan mereka, bahkan di anggap tidak ada.
Karena itu, siapa sahabat yang meriwayatkan di selinapkan, tidak di tampakkan.
Mungkin sekali tiada sahabat yang meriwayatkan. Anehnya lagi hanya Muhammad bin
Ibrahim al taimi yang meriwayatkan. Dia adalah tingkatan ke 4 setelah
pertengahan tabiin. Da hanya dia yang meriwayatkan. Pada hal menurut
Imam Ahmad , dia sering meriwayatkan hadis yang munkar. Barang kali hadis itu
salah satu kemunkarannya.
Dalam kitab mausuah ruwat al hadis di katakan:
مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ ابْنِ حَجَرَ : ثِقَةٌ لَهُ أَفْرَادٌ
مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ الذَّهَبِـي : وَثَّقُوْهُ ، وَ قَالَ أَحْمَدُ : رَوَى مَنَاكِيْرَ
aMartabatnya menurut Ibn Hajar :
Dia terpercaya yang banyak riwayat hadis yang hanya dia sendirian yang meriwayatkannya.
Martabatnya menurut Dzahabi:
Mereka menyatakan dia terpercaya . Imam Ahmad berkata: Dia juga meriwayatkan
beberapa hadis yang munkar.
Hadis tentang Umar bin Al Khatthab menyuruh bkin kemah di
atas kuburan Zainab ketika menggali
kuburannya adalah lemah sekali,
bukan hadis sahih. Ia telah di jelaskan,
tidak perlu di ulang lagi sekarang.
Artikel Terkait
Muhammad Ma%60ruf Khozin
- Jawabanku untuk pengarang buku” Menjawab tuduhan sebagai penyembah kuburan”.
- Jawabanku untuk Ustadz Muhammad Ma`ruf Khazin ( Pengarang buku “menjawab tuduhan sebagai penyembah kuburan” )
- Jawabanku untuk Ust Muhammad Ma`ru Khazin ( pengarang buku menjawab tuduhan sebagai penyembah kubur. )
- Jawabanku untuk Ustadz MUhammad Ma`ru KHozin
- Boleh membangun kuburan oran shaleh ?
- Jawabanku untuk M. Ma`ruf Khozin ke 11
- Jawabanku untuk M. Ma`ruf Khozin ke 10
- Jawabanku terhadap buku menjawab tuduhan sebagai penyembah kubur
- Penyesatan buku menjawab tuduhan sebagai penyembah kuburan seri ke 8
- Jawabanku terhadap buku menjawab tuduhan sebagai penyembah kuburan ke 7 .
- Kesalahan buku menjawab tuduhan sebagai penyembah kuburan ke 6
- Kekeliruan buku menjawab tuduhan sebagai penyembah kuburan ke 5
- Kesalahan buku menjawab tuduhan sebagai penyembah kuburan, seri ke 4
- Kesalahan buku menjawab tuduhan sebagai penyembah kuburan, seri ke 3
- Bantahanku terhadap buku menjawab tuduhan sebagai penyembah kuburan karya Muhammad Ma`ruf Khozin ke 2
- Kesesatan buku menjawab tuduhan sebagai penyembah kuburan.
Shahihkah hadis ini ustad?
BalasHapusRosul SAW bersabda : “Sesungguhnya sesuatu yg aku takutkan atas kalian adalah seorang laki-laki yg membaca Al-Qur’an , sehingga setelah ia kelihatan indah karena Al-Qur’an dan menjadi penolong agama islam, ia merubahnya pada apa yg telah menjadi kehendak Allah , ia melepaskan dirinya dari Al-Quran,Melemparnya kebelakang dan menyerang tetangganya dgn pedang dgn alasan Syirik.” , Aku bertanya : “Wahai Nabi Allah, siapakah diantara keduanya yg lebih berhak menyandang kesyirikan, yg dituduh syirik atau yg menuduh?” , Beliau menjawab : “Justru org yg menuduh syirik (yg lebih berhak menyandang kesyirikan)HR.Ibn Hibban dalam shahih-nya, (hadits no 81), Abu Nu’man dalam Ma’rifat al-shahabah, (hadits no 1747) dan Al-Thawawi dalam Musykil Al-Atsar,(hadits no 725),lihat Al-Albhani dalam silsilat Al-Ahadits al-Shahihah,(hadits no.3201)
UNtuk auleeya kareem
HapusInsya Allah benar apa yang dikatakan oleh al bani.