Selasa, April 03, 2012

MTA Tidak Halalkan Anjing


Metrotvnews.com, Jakarta: Pimpinan Majelis Tafsir AlQuran (MTA) Ahmad Sukina membantah tudingan bahwa ajaran yang dianut MTA menyimpang dari ajaran Islam. Sebelumnya gabungan dari beberapa ormas Islam menuding pengajian MTA tidak sesuai ajaran Islam.

Bantahan itu pun sekaligus menanggapi pemberitaan berbagai media yang menyebutkan pengajian MTA dibubarkan ormas karena tidak sesuai ajaran Islam. Ahmad Sukina menyatakan telah memaafkan secara pribadi pengunjuk-rasa yang mendiskreditkan MTA dengan tuduhan keji. Ahmad memastikan ajaran MTA tidak menghalalkan anjing dan tidak mengajarkan bahwa orang tahlil lebih berat hukumannya daripada yang berzina.

"Itu berita bohong dan tuduhan yang sangat keji. MTA tidak pernah mengajarkan dosa tahlilan itu lebih besar dari dosa zina," tegas Ahmad Sukina.

Sebelumnya, pada Januari silam, gabungan dari beberapa ormas Islam mendatangi pengajian MTA. Massa membubarkan pengajian tersebut karena dinilai ajaran yang dianut MTA menyimpang dan tidak sesuai dengan ajaran Islam. Koordinator aksi lapangan saat itu mengatakan ajaran tersebut menghalalkan anjing dan mengajarkan bahwa orang tahlil lebih berat hukumannya daripada orang yang berzina.(DSY)
Ingin jelas kunjungi link ini:
http://metrotvnews.com/read/newsvideo/2012/02/11/145130/MTA-Tidak-Halalkan-Anjing

Komentarku ( Mahrus ali ):
Mereka yang dimusuhi oleh ahli bid`ah ber arti ahlis sunnah yang sungguh. Ini sinyal yang jelas bukan samar lagi. Ulama yang di senangi ahli bid`ah atau di idolakan, bukan ulama ahlis sunnah tapi ulama ahli bid`ah yang beresiko besar di akhirat sekalipun hidup tentram dan baik dengan masarakat di dunia. Mereka bertentangan dengan ayat ini:
وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي اْلأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللهِ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلاَّ الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلاَّ يَخَْرُصُون
Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah). (QS. Al-An'am : 116).
Bila perlu baca lagi disini:
31 Jan 2012
17 Jan 2012


Jangan  kaget lagi, dimanapun ahli bid`ah sangat banyak,  dan ahlis sunnah yang sunggunh minim sekali. Ingat saja hadis ini:
بَدَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ *
Islam mulai dalam keadaan terasing ( terpencil  dan   jarang pengikutnya ) . Dan akan kembali dalam keadaan terasing. Beruntunglah  orang orang yang terpencil . Hadis sahih ,[1]
Kebanyakan manusia itu menerima kebid`ahan dan menolak tuntunan. Cukup baca ayat ini:
لَقَدْ جِئْنَاكُمْ بِالْحَقِّ وَلَكِنَّ أَكْثَرَكُمْ لِلْحَقِّ كَارِهُونَ
Sesungguhnya Kami benar-benar telah membawa kebenaran kepada kamu tetapi kebanyakan di antara kamu benci pada kebenaran itu.   Zuhruf 78
Baca lagi disini:
02 Apr 2012

06 Mar 2012



[1] Muslim/Iman /145. Ibnu Majah /Fitan /3986. Ahmad /Baqi musnad muktsirin/8812.
Artikel Terkait

22 komentar:

  1. assalamu'alaikum
    saya juga pernah mendengar dari teman saya, bahwa MTA itu membolehkan daging anjing, sebab mereka hanya mengkaji isi Al-Qur'an tanpa melihat Hadits(mereka melarang mengkaji Hadits karena tidak di butuhkan)...

    yang saya mau tanyakan...
    apakah berita miring tentang MTA itu kebohongan atau benar??
    jika berita itu kebohongan, lalu siapakah yang membuat fitnah keji tersebut???

    terimaksaih

    BalasHapus
  2. yth. Brian Al-Huda
    Berita tersebut memang benar-benar fitnah dan kebohongan besar. Saya sering mendengarkan kajian2 mta lewat radio mtafm atau radio persadafm dg gel 107,9 atau lewat flexi *55*491079 tidak pernah ada materi seperti tersebut di atas. Saya juga heran dari mana mereka menghembuskan berita tersebut. Bahkan yang pernah saya dengar dari sebuah pengajian fitnah tersebut lebih banyak lagi seperti 1) Mta menghalalkan anjing. 2)Mta mengatakan bahwa dosa tahlilan lebih besar daripada dosa zinah. 3)Warga Mta mengahadang orang2 yg tahlilan. Pengajian2 mta banyak yang di demo warga contohnya. 1)Pengajian mta di Purworejo. 2)Pengajian di Kudus. 3)Pengajian di Gunung kidul.

    BalasHapus
  3. Allah berfirman, ” (Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar.
    Dan mengapa kamu tidak berkata, diwaktu mendengar berita bohong itu: “Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan ini, Maha Suci Engkau (Ya Tuhan kami), ini adalah dusta yang besar.” [QS.An-nuur:15-16].

    BalasHapus
  4. MTA tidak mengharamkan anjing, karena tidak termasuk empat perkara yang diharamkan alqur'an.

    BalasHapus
  5. Untuk bayu bajra, Carilah berita yang valid, jangan asal katanya.

    BalasHapus
  6. Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagimu.Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang di kerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar. QS.An Nuur 11

    BalasHapus
  7. yang berhak mengHalalkan Atau MengHaramkan itu hanya Allah. NU, Muhammadiyah, LDII, Persis, MTA dll tidak berhak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lha terus ,implementasinya dlm kehidupan bagaimana Mas,.kamu itu sbtlnya goblog hanya menirukan ucapan pak kino ,itu hanya jawaban diplomasi menunjukkan ucapan orang gk bertangung jawb,.klo jawaban spt itu bagaimana penerapannya dlm kehidupan sehari-hari apalgi orng awam agama spti saya ini,..jangan hanya menirukan ucapan pak ustad/taklid tapi kamu sendiri gk faham,..

      Hapus
  8. Bismillah. Wahai karanggede..Tidak ada asap kalau tidak ada api. Pak sukina berpuluh puluh kali mengatakan apa yang anda katakan. "yang berhak mengHalalkan Atau MengHaramkan itu hanya Allah. MTA tidak berhak". Inilah perkataan yang samar mas. Rosululloh Sholallohu'alaihi wassalam telah mengharamkannya, dan MTA dlm hal ini bimbang dengan penafsirannya pada QS Al-An'am 145 yg hanya mengharamkan yg 4 saja.
    Lihat saja dalam kitab TAFSIR MTA Jilid 2 dan Jilid 4 misalnya pada ayat 173 surat al-Baqarah.
    Terjemahan ayat ini berbunyi sebagai berikut:

    Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Jilid IV Ayat 142-176, 155.)

    Ayat ini, seperti kita lihat, berbicara tentang empat hal yang diharamkan oleh Allah untuk dimakan, yakni bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang disembelih tanpa menyebut nama Allah. Tafsir MTA memulai uraian tafsirnya dengan mengaitkan ayat ini dengan ayat-ayat yang semakna, yakni ayat 145 surat al-An’am,
    ayat 115 surat al-Nahl, dan ayat 3 surat al-Maidah. Seluruh ayat ini menyebutkan empat hal tersebut sebagai haram dimakan. Berdasarkan ayat-ayat ini, maka Tafsir MTA menyimpulkan sebagai berikut:

    Menilik ayat-ayat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa yang diharamkan Allah jika manusia memakannya hanya empat macam tersebut di atas. Oleh karena itu jangan ada manusia di mana saja dan kapan saja berani-berani menambah dari yang 4 tersebut. Karena dengan tandas pula Allah telah menjelaskan bahwa perincian itu adalah empat, seperti firmanNya di surat Al An’am ayat 119.( Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Jilid IV Ayat 142-176, 148-149. Perlu dicatat di sini bahwa ayat ini tidaklah menyebutkan semua dari empat hal yang diharamkan itu tetapi hanya tentang makanan yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Hanya saja selanjutnya terdapat kata “fassala” yang berarti memerinci. Perincian tentang makanan yang diharamkan ini tidak kita temukan dalam QS. Al-An’am 119 ini melainkan di ayat-ayat lainnya yang telah disebutkan di atas).

    BalasHapus
  9. Setelah mengemukakan QS. Al-An’am: 119 itu, Tafsir MTA mengajukan pertanyaan: “Akal siapakah yang membenarkan penambahan dari yang 4 macam yang diharamkan oleh Allah, bagi manusia yang memakannya?” Untuk memperkuat kesimpulannya tersebut, Tafsir MTA kembali menyitir beberapa ayat, yakni QS. Al-Maidah: 87, Al-Nahl: 116, Yunus: 59, dan Al-A’raf: 32. Setelah itu dilontarkan
    pertanyaan: “ Dan masih beranikah manusia mengada-adakan atau berdusta atas nama Allah?” Untuk mempertegas kategori “mengada-adakan” ini, Tafsir MTA menyitir beberapa ayat, yaitu QS. Al-A’raf: 37, Al-A’am: 21, 93, 144, 157, Yunus: 17, Hud: 18, Al-Kahfi: 15, 57, Al-Ankabut: 68, Al-Shaff: 7, Al-Sajdah: 22, dan Al-Zumar: 32.

    Kemudian ditegaskan,

    Wal hasil yang haram itu hanya 4 macam. Apakah itu sesuai dengan selera manusia atau
    tidak, tetapi bagi konsekwuensi logisnya seseorang yang beragama Islam, maka selera dirinya
    harus tunduk kepada tuntunan Allah dan bukan sebaliknya. Dan yang lebih aneh lagi kalau
    orang kafir jahiliyah dahulu merasa putus asa terhadap agama Islam karena agama Islam
    mengharamkan makanan yang dimakan oleh manusia hanya 4 macam, tetapi orang-orang
    yang mengaku beragama Islam jaman sekarang ada yang naik pitam karena yang diharamkan
    oleh Allah hanya 4 macam.( Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Jilid IV Ayat 142-176, 156)

    Maka dari itulah hingga tulisan ini muncul sang ustadz sukina tetap pada pendiriannya bahwa “MTA tidak berhak menghalalkan dan mengharamkan anjing, hanya Allahlah yang berhak menghalalkan dan mengharamkan. Dan saat ditanya sate jamu di Solo dia jawab sate jamu haram”. Di sini terlihat bahwa dia tidak menyatakan bahwa “ANJING HARAM” karena dalam sate jamu itu banyak juga yg haram smisal sate b2 / Babi dll maka yg dia katakan haram adlah sate jamunya BUKAN anjingnya, sungguh bahasa klise untuk mengelabuhi para pemula yg sedang belajar di MTA agar mereka tidak kaget bahwa MTA hanya mengimani yg haram hanyalah yg empat jenis saja. Tetap sebagaimana pendirian yg termaktub dalam tafsir MTA di atas.
    Wallahua’lam bisshowab.


    BalasHapus
  10. Ahlussunnah itu BUKAN hanya dilihat dari segi jumlahnya yg sedikit, dan bukan hanya dilihat dari segi "karena banyak dicemooh dan dihina, dimusuhi saja" karena sprti ahmadiyah, lia eden, alqiyadah islamiyah dan aliran sesat lainya jumlahnya juga sedikit dan juga dimusuhi banyak orang TAPI mereka bukanlah ahlussunnah. Rasulullah bersabda bhwa aljama'ah adalah "maa ana 'alaihi wa ashabiy". Ibnu mas'ud bekata: aljama'ah adalah maa wafaqolhaqqo wa inkunta wahdaka. Dan MTA memiliki banyak penyimpangan dari jalan Ahlussunnah.

    BalasHapus
  11. MTA ??
    1. Tidak mengimani adanya syafa'at dari Alloh Azza wa Jalla yg disampaikan melalui Rasululloh, Malaikat, al afrath, syuhada' dll pada saat di akhirat. Padahal berpuluh puluh dalil shahih bahkan mutawatir telah mengabarkannya, tetapi mereka mengingkarinya sbagaimana mu'tazilah.
    2. Tidak mengimani adanya kesurupan jin, orang disihir. pdhal hadits shohih mutafaqun 'alaih telah menjelaskannya tetapi diingkari MTA dan mu'tazilah cs
    3. MEYAQINI bahwa orang MUSLIM yg sudah masuk neraka kekal didalamnya sebagaimana orang KAFIR. dgn dalil QS.AL-A'raf:40. Pdhal ayat ini utk orang kafir dan musyrik. Hadits mutawatir telah menjelaskannya tentang adanya manusia yg dikeluarkan dari neraka oleh Allah Azza wa Jalla tapi mereka ingkari juga. Ini masalah aqidah yg tdk boleh kita berselisih padanya.
    4. Isbal dikatakan Mubah padahal Rosululloh bersabda "Fiynaar". dan itu termasuk kesombongan.
    5. Musik gambar dll dikatakan mubah padahal Rosululloh melarangnya dengan keras..Wal'iyadzubillah.

    BalasHapus
  12. Bismillah. Walaupun MTA ada kesamaan bahwa mereka mengingkari tahlilan cs, TBC. Akan tetapi bid'ah itu tidak hanya masalah itu saja, masalah aqidah juga harus diperhatikan agar kita tidak menyimpang dari AlQur'an wassunnah.
    Thoyyib..smoga Al Ustadz Mahrus Ali hafidhohullohuta'ala berkenan mengidzinkan tulisan ana utk dimunculkan agar yg tidak mengerti jadi tahu dan bisa memilah milah mana ajaran yg boleh dan mana yg harus difilter. Kasihan yg baru belajar jika lepas dari bid'ah yg satu masuk pada bid'ah yg lainya. Tulisan ana di atas adalah dari pengalaman dan penelitian ana tentang MTA.
    Bukti adanya beberapa hal yg perlu dikritisi tentang ajaran MTA bisa dilihat di situs :
    mantan-siswamta.blogspot.com

    BalasHapus
  13. Saya telah keluar dari MTA karena ajarannya yang mengerikan, beraqidah qodariah, bermanhaj hizbiyah dan berprinsip aqlani. MTA membolehkan mengkonsumsi daging anjing dengan dalih tidak ada dalil dari alquran yang mengharamkannya. Saya jadi teringat di zaman sahabat, waktu itu ada seorang wanita yang menghadap ibnu mas'ud RA, si wanita mengatakan,; Siapa yang mengharamkan wanita mentato?, sungguh saya membolak-balik alqur'an dari awal sampai akhir tidak saya temukan pengharaman tato bagi wanita. Akhirnya Ibnu mas'ud menjawab,; Jika kamu membaca alquran dengan sungguh-sungguh niscaya kamu mendapati perkara ini,'kemudian ibnu mas'ud mengutip QS Al Hasr:7, ..." Apa-apa yang diperintahkan nabimu maka kerjakanlah, dan apa-apa yang dilarang nabimu tinggalkanlah. Barulah ibnuMas'ud RA menyampaikan hadist tentang larangan wanita mentato. Sama, dalam ayat alquran memang tidak ada ayat khusus yang mengharamkan daging anjing, tetapi dalam nash hadist yang shohih disebutkan nabi melarang berburu/mengkonsumsi setiap binatang buas yang bertaring tajam. Maka ketahuilah dalam alquran ALLAH SAW berfirman, bahwasanya ketaatan kalian pada nabi kalian hakikatnya ketaatan pula kepada Allah.

    BalasHapus
  14. Jadi MTA tidak menghalalkan anjing tapi membolehkan mengkonsumsi daging anjing. ?/@#$%^&*....

    BalasHapus
  15. DEMI ALLOH SAYA ADALAH AHLI BID'AH, TAPI NANTI TUNGGU SAYA DI SURGANYA ALLAH INSYA ALLAH, SIAPA YANG MASUK DULUAN DI SURGA.

    BalasHapus
  16. jika mendahulukan ego, maka selamanya tidak akan akur sesam umat islam hanya karena beda pemahaman dan perasaan 'dihakimi' yang mungkin memang hanya perasaan. apapun itu, <a href="http://mtatube.com> dakwah MTA</a> sudah menyadarkan dukun2 yg sekian lama mengawangi praktik kemusyrikan.

    BalasHapus
  17. Semoga kita semua umat muslim selalu bersatu dalam rukun Islam dan rukun Iman.
    (QS. Ar Rum 30:30-32)
    ayat 30 "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah), tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,"
    ayat 31"dengan kembali bertobat kepadaNya dan bertaqwalah kepadaNya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah,"
    ayat 32 "yaitu orang-orang yang memcah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka."

    perlu diingat juga wasiat Nabi Muhammad saw:
    "... ummati...ummati...ummati."

    BalasHapus
  18. hai penulis blog ini ,jgn sembarangan lho .temen saya seorang mta katanya,"anjing itu halal dimakan, kecuali cara penyembelihannya salah ngawur antum

    BalasHapus
  19. Semua yg berkomentar negatif di blog ini adalah fitnah.. Kalo beribadah itu jangan hanya katanya dan katanya.. Lagsg datangi dan ikuti pengajian Mta

    BalasHapus
  20. Berita mta menghalalkan anjing,darah dan dosa tahilaln lbh besar dari dosa zina itu semua bohong dan fitnah.makanya klo mendengarkan kajian yang utuh dan dengan dua telinga.hadirilah di kajiannya.klo ada yg tdk jelas maka ditanyakan.klo menurut anda mta salah,datangi secara jentel dan diluruskan dgn baik.kita ini saudar semuslim.jgn sampai umat islam saling bermusuhan hanya krana maslah tahlil dan anjing.kuta harusnya maluu.klo umat islam saling bermusuhan yang senang siapa.,?pasti musuh2 islam.kita jangan menari diatas genderang musuh.mari kita instropeksi diri,kita sdh benar blm.ingat,!!apa yg kita lakukan,ucapan,penglihatan,pendengaran,hati,semua perbuatan kita akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat kelak.takutlah pada Allah.jangan kita menuhankan hawa nafsu kita.

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan