TEHERAN
(voa-islam.com) - Seorang jenderal Iran yang berpengaruh, dan berada di geris
depan, menegaskan bahwa kelompok jihadis ISIS,
“mendekati akhir hidup mereka”, tegasnya. Betapa pemimpin militer Iran sudah berani sesumbar dengan sangat lantang
akan mengalahkan ISIS.
Jendral
Qassem Suleimani, komandan pasukan Brigade al-Quds yang menjadi tulangpunggung
pasukan Iran, dan sekarang terjun dalam medan perang di Irak dan Suriah
menghadapi para pejuang ISIS, jelas-jelas mengatakan ISIS akan berakhir.
Iran
dan sejumlah milisi dari berbagai negara telah memberikan dukungan kepada
pasukan Irak, membebaskan Mosul.
Sekarang Brigade al-Qud bersama dengan milisi Syi'ah dari berbagai negara,
termasuk Hesbollah berada di garis depan menghadapi ISIS di Irak dan Suriah.
Suleimani
bersama dengan pasukan Kurdi, pasukan Irak, milisi Syi’ah, dan dengan dukungan
Amerika Serikat, sekarang berada di garis depan menghadapi pejuang ISIS.
"Melihat
kekalahan besar yang diderita ISIS di Irak dan Suriah, kami yakin kelompok ini
mendekati akhir hidup mereka," tegas Suleimani seperti dikutip oleh kantor
berita setengah resmi Fars, dengan menggunakan
bahasa Arab.
Jendral
Suleimani mengatakan pengaruh regional Teheran semakin besar dan kuat, dan Iran akan
menentukan percaturan politik secara regional. "Hari ini kita melihat
tanda-tanda revolusi Islam menyebar ke seluruh wilayah, tambahnya.
ISIS
telah menguasai sebagian besar Suriah dan Irak, mendeklarasikan
"khilafah". Suleimani dilaporkan berada di Baghdad
setelah ISIS menyerbu Mosul pada bulan Juni dan
memimpin pasukan melawan ISIS, dan memimpin
komando pasukan Irak menghadapi ISIS di Irak.
Pasukan
al-Quds merupakan sayap dari Garda Pengawal Revolusi, sebuah pasukan
elite Iran – yang tugasnya melakukan kontra gerakan terhadap semua
kekuatan yang dianggap membahayakan bagi keamanan Iran di luar negeri,
dan melindungi republik Islam.
Langkah
strategis ini dijalankan oleh pemerintah Iran dalam melindungi kepentingan
golongan Syi’ah, di semua negera. Kekuatan ekonomi dan militer yang mereka
miliki digunakan melakukan ekspansi ideologi (Syi'ah) ke berbagai negara.
Seperti
sekarang yang dilakukan oleh Iran dalam membela golongan Syi'ah di Lebanon,
Bahrain, Kuwait, Suriah, Irak, dan Yaman.
Brigade
al-Qud di terjunkan di berbagai negara, termasuk di wilayah yang sekarang
bergolak seperti di Yaman. Sementara, pemimpin Sunni di berbagai negara, justru
bersatu dengan Iran memerangi para pejuang Sunni, yang sudah diberi lebel
teroris oleh Zionis.
Sekarang
negeri-negeri Muslim Sunni jatuh ke tangan Syi’ah, dan dibawah kendali Iran,
ini seperti teori ‘domino’, dan menjadi kenyataan.
Di
Indonesia Syi’ah sudah berani melakukan serangan terhadap Az-Dzikra. Ini hanya
gambaran betapa kekuatan Syi’ah di berbagai negara sudah melakukan ofensif.
Mereka tidak takut lagi, karena mereka mendapatkan dukunga negara, Iran.Muslim
Indonesia harus bersiap-siap menghadapi skenario yang buruk ini.
Wallahu'alam.
mashadi1211@gmail.com
Komentarku
( Mahrus ali ):
ISIS dikeroyok lima puluh negara sunni, Syi`ah dan
Yahudi berbulan bulan masih mampu bertahan, dan tiada tanda kekalahan. Bandingkan
bila negara Iran yang dikeroyok, sudah tentu akan berantakan. Irak dimasa Sadam, Libia di masa Gadafi di keroyok dengan kekuatan sekutu dalam jarak beberapa minggu sudah jatuh ke tangan sekutu.
Tapi Isis masih tegar dan belum terungkap
tanda kekalahan.
Kalau
sumbar Jendral Qassem Suleimani, komandan pasukan Brigade al-Quds yang menjadi
tulangpunggung pasukan Iran harus di tanggapi dengan wajar saja. Buktinya Amirika
saja tidak berani sesumbar seperti itu. Sumbar di dalam peperangan
bagaikan bunga – bunganya dan akan cepat
layu. Saya ingat ayat ini:
يَقُولُونَ
لَئِنْ رَجَعْنَا إِلَى الْمَدِينَةِ لَيُخْرِجَنَّ اْلأَعَزُّ مِنْهَا اْلأَذَلَّ
وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَلَكِنَّ الْمُنَافِقِينَ لاَ
يَعْلَمُونَ
Mereka
berkata: "Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah, benar-benar
orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah daripadanya". Padahal
kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mu'min,
tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui.[1]
هُمُ
الَّذِينَ يَقُولُونَ لاَ تُنْفِقُوا عَلَى مَنْ عِنْدَ رَسُولِ اللهِ حَتَّى
يَنْفَضُّوا وَلِلَّهِ خَزَائِنُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَلَكِنَّ
الْمُنَافِقِينَ لاَ يَفْقَهُونَ
Mereka
orang-orang yang mengatakan (kepada orang-orang Anshar): "Janganlah kamu
memberikan perbelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada di sisi
Rasulullah supaya mereka bubar (meninggalkan Rasulullah)". Padahal
kepunyaan Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi, tetapi orang-orang munafik
itu tidak memahami.[2]
Mudah
– mudahan pemerintah Syi`ah di Irak dan Surialah yang akan tamat dengan segera
dengan izin Allah sekalipun setan – setan manusia membenci.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan