Irmas ( ikatan remaja masjid ) baiturrohman dari IPNU IPPNU KEBASEN menulis dalam judul Jangan baca shalawat Thibbul qulub - http://mantankyainu.blogspot.com/2013/04/jangan-baca-shalawat-thibbul-qulub.html
kapan anak cucu kita bisa melihat kemajuan islam kalo
calon mbah mbahnya pada kuat kuatan argumen buat pendapatnya masing masing.
Kalo emang beda yaudah biarin beda. disatuin ga bisa yaudah. malah nantinya
yang muncul juga emosi bukan berdakwah.
Komentarku ( Mahrus
ali ):
Majulah dan jangan tinggalkan amar ma`ruf dan nahi
munkar. Jangan sampai kita mendapat kemajuan dengan ajaran agama yang keliru
dibiarkan. Dan kita juga bukan saling menang – menangan, tapi siap ngalah
bila salah dan kita juga mempertahankan
bila benar menurut dalil. Antara kebenaran dan kesalahan tidak bisa di cari
solusi jalan tengahnya. Tapi tegakkan kebenaran untuk mengubur kesalahan. Dan
jangan emosi tapi pegangilah dalil. Ingatlah ayat:
فَاسْتَمْسِكْ بِالَّذِي
أُوحِيَ إِلَيْكَ إِنَّكَ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Maka berpegang teguhlah kamu kepada agama
yang telah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di atas jalan yang
lurus.
Bila saudara kita
ini dalam keadaan bahaya, sudah tentu kita berusaha untuk menyelamatkannya. Jangan dibiarkan mereka dalam keadaan bahaya,
lalu kita sendiri yang akan mendapat kebahagiaan di akhirat.
Saya menjumpai bin Baz menyatakan bahwa sholawat tersebut
tidak ada tuntunannya dan pengertianya kacau. Karena itu dihawatirkan merusak
akidah umat. Paling baik adalah sholawat Ibrahimiyah.
Ini sholawat Tibbul qulub:
اللهُمَّ صَلِِّ عَلىَ نَبِيّنِاَ
مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا وَعَافِيَةِ الْاَبْدَانِ وَشِفَائِهَا
وَنُوْرِ الْاَبْصَارِ وَضِيَائِهَا
Irmas melanjutkan komentarnya:
yang harus diperangi, dimusuhi,dibenci adalah orang orang
yang bukan agama islam. tuhannya beda nabinya beda.
Komentarku ( Mahrus
ali ):
Untuk poin ini,
cocok sekali, tapi jangan melupakan bahwa kita di anjurkan saling berwasiat
dengan kebenaran dan kesabaran bukan
saling berwasiat dengan kejelekan dan emosional. Ingatlah ayat:
وَالْعَصْرِ(1)إِنَّ اْلإِنْسَانَ لَفِي
خُسْرٍ(2)إِلاَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا
بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ(3)
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada
dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan
nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya
menetapi kesabaran. Surat al ashr
Irmas melanjutkan komentarnya:
kalo mantan kyai
NU masih islam ya silahkan sebarkan islam. dengan catatan jangan mengusik
ketenangan yang lain. kita sama sama berdakwah di jalan Alloh. salam
persaudaraan
Komentarku ( Mahrus
ali ):
Dengan amar ma`ruf, jangan di artikan mengusik ketenangan
yang lain. Tapi hendaknya berterima
kasih telah di ingatkan lalu terimalah dengan
baik bila keterangannya rasional
dan punya pegangan dalil. Kalau nahi
munkar di anggap mengusik ketenangan yang lain, maka itu sikap emosional dan
tidak lagi ingin kesalahannya di
ingatkan sehingga sebelum mati bisa
merobahnya menjadi yang lebih baik. Beruntunglah orang yang mau menerima peringatan yang baik dari ikhwannya. Ingatlah ayat:
وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَى تَنْفَعُ
الْمُؤْمِنِينَ
Dan tetaplah memberi peringatan, karena
sesungguhnya peringatan itu bermanfa`at bagi orang-orang yang beriman.[1]
Dan hanya orang kafir yang menganggap
peringatan berbahaya untuk dirinya.
dzariyat 55
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan