Perbaiki
dan introspeksi dulu saudara, jangan sedikit-dikit mengatakan NU dan orang yg
tdk sepaham dengan kalian kalian mengecap ahli bid'ah....AYO
JUJUR...JUJUR.....APA YANG TERJADI DI DALAM INTERNAL SALAFY SENDIRI...DI
INDONESIA ...JUJURKAH KALIAN DENGAN PERSETERUAN ANTARA USTADZ2 KALIAN SEPERTI
JAFFAR UMAR TALIB DENGAN YAZID JAWWAZ, DENAGN ABU NIDA....BELUM LAGI ANTARA
SYAIKH HALABI DENGAN USTADZ LUQMAN BA'ABDUH DLL....BANYAK SEKALI KEBOHONGAN
YANG SELAMA INI KALIAN SEMBUNYIKAN SEHINGGA TERKESAN KALIAN ADALAH KELOMPOK
AHLI SURGA...SAYA SUDAH PELAJARI SEMUA APA YANG TERJADI.....DI DUNIA
INTERNASIONAL .....SYAIKH BESAR KALIAN SELALU BERSETERU....MASING2 DENGAN
KELOMPOKNYA.....JADI MWENURUT SAYA INTROSPEKSI....WAJAR....BAGAIMANAPUN BESAR
DAYA UPAYA KALIAN DI INDONESIA.......JAUH
DARI KEMAJUAN.....BIKIN PROPOSAL SAJA BIAR DONATUR TIMUR TENGAH MEMBERI KALIAN
DANA UNTUK BANGUN YAYASAN, RADIO...TV DSB... pada Biografi Syaikh Idahram
Komentarku
( Mahrus ali ):
Kita
ini sudah mengoreksi diri kita, kita takkan menasehati orang lalu diri kita
sendiri masih kotor, penuh dengan kesalahan. Kita senang di ingatkan bila
salah. Dan kita juga mengingatkan orang bila ada kekeliruan. Kita tidak senang
di ingatkan saja lalu kita diam bila ada teman salah.
Sebetulnya
kita ini menjalankan perintah dalam ayat suci agar saling mengingatkan tentanga
kebenaran dan kesabaran. Kita tidak diam saja bila ada muslim menjalankan
kebid`ahan, kesyirikan dll. Bila kita diam , kasihan dia kelak di hari akhirat.
Bila
kita ingatkan, kita termasuk mencintainya dan ingin dia sadar dengan peringatan
ini. Bila dia sadar al hamdulillah . Bila tidak, maka kita telah mencintainya
dengan memberi peringatan itu. Barang kali di suatu saat, dia akan ingat pesan kita itu.
Kita
ingat ayat:
وَذَكِّرْ
فَإِنَّ الذِّكْرَى تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ
Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan
itu bermanfa`at bagi orang-orang yang beriman.[1]
Peringatan
itu bermanfaat untuk orang mukmin, Untuk orang kafir merasa bahaya, lalu marah
bila di ingatkan. Bukan terima kasih. Bahkan kadang dia benci sekali kepada
orang yang memberi peringatan baik. Maunya dia , biarkan saya salah dan
akan saya tanggung sendiri. Ini adalah
kekeliruan yang membahayakan dan tidak menyelamatkan diri. Kita ingatkan di
dunia. Dan tidak ada gunanya peringatan setelah di kubur seperti talqin mayat
itu.
Kalau
anda sebutkan perpecahan antara asatidz
maka di kelompok lain – NU> Muhammadiyah, PERSIS. LDII. HTI .PKS juga
terjadi serupa. Kita akui persetruan antara
asatidz itu keliru. Dan kita
serukan untuk bersatu.
Tapi
jangan di artikan beda pemahaman adalah
persetruan atau perpecahan. Beda pemahaman itu bisa di ambil manfaatnya. Tingalkan saja sisi
negatifnya. Kita bisa mengkaji ulang ajaran kita, barang kali ada kekeliruan. Bila kita benar, kita akan tambah mantap. Bila
ajaran yang lama telah kita jalankan keliru dan menyimpang dari dalil, maka
kita tak segan – segan membuangnya lalu berpegangan dengan dalil. Kita ingat ayat:
فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ
فَرُدُّوهُ إِلَى اللهِ وَالرَّسُولِ إِنْ
كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ
ا ْلآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً
Kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an)
dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman
kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan
lebih baik akibatnya. Nisa` 59
Jangan
sampai kita masa bodoh dengan dalil,
lalu kita bersikukuh dengan ajaran yang telah lama kita lakukan. Hal ini telah
menyesatkan bangsa lalu dan tidak akan membenarkan kita sekarang. Jangan –
jangan kita tergolong ayat :
إِنَّا
وَجَدْنَا ءَابَاءَنَا عَلَى أُمَّةٍ وَإِنَّا عَلَى ءَاثَارِهِمْ
مُقْتَدُونَ(23)قَالَ أَوَلَوْ جِئْتُكُمْ بِأَهْدَى مِمَّا وَجَدْتُمْ عَلَيْهِ
ءَابَاءَكُمْ قَالُوا إِنَّا بِمَا أُرْسِلْتُمْ بِهِ
كَافِرُونَ(24)فَانْتَقَمْنَا مِنْهُمْ فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ
الْمُكَذِّبِينَ(25)
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan