
DUBAI - Uni Emirat Arab (UEA), salah negara kunci dari koalisi pimpinan Amerika Serikat melawan ISIS, menghentikan misi tempurnya di Suriah sejak Desember lalu, ujar pejabat AS, Rabu, 5/2/2015.
EUA Negara Teluk Arab telah menarik diri dari anggota koalisi dari kelompok negara-negara yang melakukan serangan udara terhadap sasaran ISIS di Suriah setelah pilot Yordania ditangkap. EUA menghentikan misi tempurnya dengan alasan takut keselamatan pilot mereka dalam kasus pesawat jatuh.
"Saya dapat mengkonfirmasikan bahwa UEA menghentikna serangan udara tak lama setelah pesawat Yordania jatuh, dan pilotnya di tawan," kata kantor berita AFP mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.
"Tapi biarkan menjadi jelas bahwa UEA terus menjadi mitra penting dan berharga yang berkontribusi terhadap koalisi", tambah pejabat itu.
New York Times yang pertama melaporkan keputusan UEA menghentikan melakukan serangan udara sehari setelah video Moaz al-Kassasbeh, pilot Yordania ditangkap, dibakar sampai mati oleh ISIS muncul.
Jet tempur Kassasbeh ditembak jatuh pada bulan Desember, dan upaya Jordan untuk membebaskannya akhirnya gagal.
Bahkan UEA menghentikan misi tempurnya secara permanen, tapi militer AS terus merilis berita harian tentang serangan udara bahwa UEA adalah antara negara-negara mitra koalisi "melakukan serangan udara di Suriah".
Selain UEA, Bahrain, Yordania dan Arab Saudi mengambil bagian dalam serangan udara yang dipimpin AS di Suriah, yang dimulai pada bulan September.
Australia, Belgia, Kanada, Denmark, Perancis, Belanda dan Inggris berpartisipasi dalam kampanye udara di Irak, yang diluncurkan pada 8 Agustus.
Amerika Serikat memainkan peran yang dominan dalam perang udara, setidaknya 80 persen dari serangan itu dilakukan oleh Amerika, menurut para pejabat.
Tak kurang Amerika Serikat telah menjatuhkan 1.700 bom di daerah-daerah yang dikuasai oleh ISIS. Amerika Serikat memang negara ‘dajjal’, membunuhi Muslim.
Artikel Terkait
Isis
- Hari Ke-7: Pejuang Koalisi Internasional Bombardir kota Mosul. Mengejutkan Ternyata ISIS Bukan Buatan Zionis Israel dan Amerika
- Penasihat Obama: Khilafah Akan Tegak Kembali, Pasti dan Mustahil Dihindari
- Laporan PBB: Kekuasaan ISIS Libya Semakin Luas
- Mati dengan muka tersenyum
- Takfiri yang banyak diperbincangkan.
- Said Agil: Aliran Arab itu tak cocok dengan Indonesia, ISIS itu Berbahaya
- Ledakan di Sarinah, Thamrin, Jakarta Adalah Rekayasa Penguasa? (1)
- Ledakan di Sarinah, Thamrin, Jakarta Adalah Rekayasa Penguasa? (2-habis)
- Seru nih! Pentagon: AS Sudah Kirim Tentara Khusus ke Irak
- Dzawahiri: Tegaknya Khilafah di Syam, Kunci Pembebasan Baitul Maqdis
- Pernyataan KH Said Aqil Siraj - ISIS akan masuk Indonesia
- Terkuak, Kedubes AS di Jakarta Larang Warganya Beraktivitas di Kawasan Sarinah Sebelum Ledakan Terjadi
- Untuk Orang Orang yang Bertanya Tentang Daulah Islamiyyah
- Percakapan Gaddafi dan Tony Blair Terungkap ke Publik,
- AS Akui Tak Mampu Tumbangkan Islamic State di 2016
- DAULAH ISLAM BAQIYYAH 'Ala Minhaj Annubuwwah
- Lawan 300 militan IS, 4.000 Pasukan Irak Terseok-seok di Ramadi
- Jawabanku untuk teman fb kita tentang mubahalah
- Mubahalah sesama muslim bid`ah dholalah, bukan sunah yang benar
- Ngamuk, Bos Al-Nusra Kecam Pertemuan Oposisi di Riyadh
- IS Mampu Cetak Paspor Syria dengan Otentik
- Hasil sidang pemberontak Suria yg berkumpul di Riyadh bukan di Washinton
- IS Rebut “Harta Rampasan” Buatan AS dalam Jumlah Fantastis
- Keseharian Mujahidin Khilafah di Diyala
- Hukum menyembelih tawanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan