Jumat, Februari 13, 2015

Sepuluh tahun lebih saya tidak makan Kepiting darat atau Rajungan / kepiting laut.


 Sepuluh tahun lebih saya tidak makan kepiting atau rajungan / kepiting laut. Sebab orang yang memasaknya mesti  dengan tahinya. Ia khabits – jijik. Dan menurut Ghazali dan Imamul haramain, kepiting  adalah  haram. Silahkan baca kajianku kali ini.





                                                                                                   Kepiting




                                                                                          




                                                                                                      Rajungan


                                                                                            



                                                                                                      Kepiting darat





Makanan kepiting ini sudah membudaya di Indonesia. Di anggapnya halal. Para Rasul dan Nabi serta pengikut – pengikutnya dulu  tidak ada  yang makan kepting darat atau laut menurut  refrensi yang saya miliki. Di kalangan sahabat  Nabi Shallallahu alaihi wa sallam tidak ada yang menjadikan kepiting sebagai menu makanannya. Di kalangan masarakat  sekarang, kepiting sebagai menu makanan yang populer.  Apalagi di masarakat barat yang kafir, tiada halal dan haram dalam makanan atau minuman  tapi di santap saja  seperti ayat :
إِنَّ اللهَ يُدْخِلُ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا اْلأَنْهَارُ وَالَّذِينَ كَفَرُوا يَتَمَتَّعُونَ وَيَأْكُلُونَ كَمَا تَأْكُلُ اْلأَنْعَامُ وَالنَّارُ مَثْوًى لَهُمْ
Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan orang-orang yang kafir itu bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang-binatang. Dan neraka adalah tempat tinggal mereka.[1]


   Ulama  dalam memberikan hukum tentang kepiting ini ada yang menyatakan halal, ada pula yang menyatakan haram. Aneh sama landasannya tapi beda pendapatnya. Jadi persis apa yang di alami bangsa lalu yang berbeda pendapat lalu menjadi beberapa  golongan yang sesat seperti  golongan Yahudi dan Nasrani yang berpecah menjadi beberapa sekte. Masing – masing merasa benar , bahkan menyalahkan golongan lain.  Dan jangan menjadi seperti mereka . Ingatlah ayat ini:
وَلاَ تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ 

Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat,   


Kepiting haram
المعاني البديعة في معرفة اختلاف أهل الشريعة (1/ 421)
مَسْأَلَةٌ: عِنْدَ الشَّافِعِيِّ وَأَحْمَدَ يحل أكل جميع ما يعيش في البحر ولا يعيش في البر إلا الضفادع في أحد الوجوه، وزاد الشيخ أبو حامد السرطان
1.Dalam kitab al ma`ani al badi`ah …………  421/1 terdapat keterangan sbb:
Masalah: Menurut Syafi`i  dan Ahmad halal makan  seluruh  hewan  yang  hidup di laut dan tidak bisa hidup di darat kecuali katak dalam salah satu jalur . Syaikh  abu  Hamid menambahkan ………., kepiting.
Komentarku ( Mahrus  ali ):
Jadi menurut Abu Hamid : Kepiting adalah haram. 
مسائل الإمام أحمد وإسحاق بن راهويه (9/ 4674
قال إسحاق: هو مكروه، لأنه ليس فيه سنة تبيحه.

Menurut Syafii dan Ahmad , Kepiting halal karena termasuk hewan laut. Boleh dilihat  dlm kitab al istidzkar 305/15.

Dalam kitab masa`il Imam Ahmad …………. 467/9 terdapat keterangan sbb:
Ishak bin Rahaweh menyatakan : Kepiting adalah makruh, karena tidak  terdapat  hadis yang memperbolehkannya.
Komentarku ( Mahrus  ali ):
Dahulu telah saya jelaskan dengan panjang lebar menurut ulama dulu, makruh itu sama dengan haram.

البناية شرح الهداية (11/ 606)
وما سوى السمك خبيث،
Dalam kitab al binayah ……….  696/11/ kitab Majmaul anhar 514/2.
Selain ikan  termasuk khabits ( jijik dan haram  juga )
الوسيط في المذهب (6/ 506)
وَلَكِن يجوز التَّدَاوِي بالأعيان النَّجِسَة كلحم السرطان والحية والمعجون الَّذِي فِيهِ الْخمر لِأَن تَحْرِيم الْخمر الْمُسكر مغلظ وَتَركه مَقْصُود لَا يقاومه ظن الشِّفَاء
Tapi boleh berobat  dengan barang najis  seperti daging kepiting , ular , adonan  obat yang mengandung khamar. Sebab keharaman Khmamar yang memabukkan adalah berat. Tujuannya  hendaknya di tinggalkan dan tidak sebanding dengan  perkiraan bisa sembuh.
الوسيط في المذهب (7/ 163)
الحشرات كلهَا مستخبثة
Dalam kitab al wasit  163/7 terdapat keterangan sbb:
Serangga semuanya menjijikkan.
المجموع شرح المهذب (9/ 32)
وَعَدَّ الشَّيْخُ أَبُو حَامِدٍ وَإِمَامُ الْحَرَمَيْنِ مِنْ هَذَا الضَّرْبِ الضِّفْدَعَ وَالسَّرَطَانَ وَهُمَا مُحَرَّمَانِ عَلَى الْمَذْهَبِ الصَّحِيحِ الْمَنْصُوصِ وَبِهِ قَطَعَ الْجُمْهُورُ وَفِيهِمَا قول ضعيف انهما حَلَالٌ وَحَكَاهُ الْبَغَوِيّ فِي السَّرَطَانِ عَنْ الْحَلِيمِيِّ.
Dalam kitab majmu` syarah Al Muhaddzab 32 /9 ( karya Imam Nawawi )  terdapat keterangan sbb:
Syaikh  Abu hamid  dan Imamul haramain  termasuk bagian  ini adalah katak dan kepiting. Keduanya  di haramkan  menurut  madzhab yang benar yang  ada nasnya. Begitu juga keputusan mayoritas ulama. Ada  pendapat lemah yang menyatakan keduanya adalah halal. Imam Baghawi menceritakannya   dari al Halimi tentang kepiting itu. ( Imam Halimi menghalalkannya ).
النجم الوهاج في شرح المنهاج (9/ 542)
وأما السرطان .. فلاستخباثه، وفيه قول ضعيف أيضًا: إنه حلال، وإليه ذهب الحليمي إذا ذبح.

Al Najm al wahhaj ………  542/9  terdapat keterangan sbb:
Adapun  kepiting , ( haram ) karena khabits ( jijik ) . Ada juga perdapat yang lemah , bahwa kepiting halal. Dan Imam al Halimi  juga menyatakan halal bila di sembelih.



Kepiting  halal
مسائل الإمام أحمد رواية ابنه عبد الله (ص: 271)
3 - قَالَ سَأَلت أبي عَن السرطان
قَالَ لَا بَأْس بِهِ
قلت لَا يذبح
قَالَ لَا
Dalam kitab masa ail imam Ahmad 271
…….. Aku bertanya kepada ayahku : Aku bertanya kepada ayahku tentang kepiting:
Beliau menjawab: Tidak apa – apa .
Aku berkata: Tidak sembelih ?
Ayahku berkata: Tidak.
Komentarku ( Mahrus  ali ):
Imam Ahmad memperbolehkan kepiting dan alasannya juga belum dijelaskan. Kita tidak boleh bertaklid buta dan ikut saja tanpa ada alasan yang jelas.

المبدع في شرح المقنع (8/ 23)
وَالْأَصَحُّ فِي السَّرَطَانِ أَنَّهُ لَا يَحِلُّ إِلَّا بِالذَّكَاةِ،
Dalam kitab al mubdi` 23/8:
Yang paling sahih tentang kepiting  adalah tidak boleh kecuali dengan disembelih.
Komentarku ( Mahrus  ali ):
Intinya kepiting adalah halal  juga tanpa alasan.
الموسوعة الفقهية الكويتية (28/ 114)

فَكَلْبُ الْمَاءِ وَالضُّفْدَعُ، وَمِثْلُهُ السَّرَطَانُ وَالتِّمْسَاحُ وَالسُّلَحْفَاةُ بَحْرِيٌّ يَحِل اصْطِيَادُهُ لِلْمُحْرِمِ (2) ، لِقَوْلِهِ تَعَالَى: {أُحِل لَكُمْ صَيْدُ الْبَحْرِ} (3) .
(2) الاختيار 1 / 166، ابن عابدين 2 / 212.
(3) سورة المائدة / 96.
Ensiklopedia fikih Kuwait (28/114)

Anjing laut, katak, kepiting , buaya ,kura-kura laut halal, bagi orang yang berihram  boleh berburu kepadanya (2) karena  ada firman Allah taala  : Dihalalkan bagimu berburu  hewan buruan laut. Maidah 96.

Jadi kepiting halal karena termasuk hewan laut.

Dalam wikipedia di sebutkan:

السرطانات هي حيوانات آكلة اللحوم ، تتغذى أساسا على الطحالب ، واتخاذ أي من المواد الغذائية غيرها ، بما في ذلك الرخويات ، والديدان ، وغيرها من القشريات ، الفطريات ، البكتيريا و المخلفات ، وهذا يتوقف على توافرها وأنواع السرطانات .
Kepiting adalah omnivora, yang suka makan  daging ,  memakan ganggang sebagai makanan pokok ,  juga makan makanan lainnya, termasuk moluska ( hewan –hewan yang lunak ), cacing, dan krustasea , jamur, bakteri dan limbah, dan ini tergantung pada ketersediaan makanan tsb dan macam kepiting .

http://www.almrsal.com/post/105514

Selain tutut, doktor hukum Islam ini juga memberi penjelasan soal kepiting dan rajungan serta hewan sejenis itu. Menurut MUI, kepiting dan rajungan adalah hewan yang habitat asalnya dari air laut. Hewan itu bisa bertahan di darat, namun waktunya terbatas.
“Sekalipun kuat hidup di darat untuk sementara waktu bila ada persediaan air,” terangnya.
Fatwa MUI ini disahkan pada 2012. Fatwa ditandatangani Prof DR Hasanuddin AF selaku Ketua Komisi Fatwa. (bilal/dtk/arrahmah.com)

Menurut fatwa  komite fatwa SAUDI ARABIA SBB:
السرطان الأصل فيه الحل؛ لأنه حيوان بحري السؤال الرابع من الفتوى رقم ‏(‏8505‏)
Kepiting , asalnya  adalah halal, karena ia hewan laut .
Pertanyaan ke empat dari  fatwa  no 8505. ‏
Dalam http://www.almrsal.com/post/105514 terdapat keterangan:


. أما الصدف اللازم للحيوان الملتصق به ـ كصدف السلحفاة والسرطان والمحار ـ فلا يكفي في تحليل
Adapun kulit / rumah hewan  yang  lekat padanya  seperti  rumah Penyu, Kepiting dan Tiram, maka  tidak cukup untuk menghalalkannya. ( Haram hukumnya ).


Baca lanjutannya………….



Mau nanya hubungi kami:
088803080803( Smartfren). 081935056529 (XL )  https://www.facebook.com/mahrusali.ali.50


[1] Muhammad 12
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan